Lestarikan Tari Tradisional, UPTD Taman Budaya NTT Gelar Pagelaran Seni Tari Garapan Baru

Ket foto:  UPTD Taman Budaya NTT Gelar Pagelaran Seni Tari Garapan Baru

Kupang, media Indonesia menyapa.com
Dalam rangka melestarikan seni budaya dan kesenian tradisional khususnya seni tari tradisional di kalangan generasi muda khususnya generasi milenial, UPTD Taman Budaya  Gerson Poyk Provinsi NTT, menggelar pagelaran kesenian daerah tahap II “Karya Tari Garapan Baru” mengambil tema ” Warisan Budaya Melahirkan Peradaban Besar Manusia” yang berlangsung di UPTD Taman Budaya Gerson Poyk, Jumat (15/7/2022).

Kepala UPTD Taman Budaya Gerson Poyk Sofyan Koerniawan mengatakan  kegiatan pagelaran seni daerah ini merupakan wujud kemajuan kejayaan di NTT dalam berinovasi dan berkreatifitas khususnya tari baru.

“Diharapkan dengan kegiatan ini, kesenian daerah terus berkembang tidak menghilangkan budaya daerah serta menumbuhkan kecintaan generasi muda terhadap budaya daerah sendiri,” ujar Sofyan Koerniawan

Sofyan, ketika di mintai komentar nya terkait kesenian tradisional khususnya tari tradisional yang hampir punah karena tergerus oleh zaman, dirinya mengatakan saat ini para kaum milenial lebih cenderung mengikuti berbagai sajian gerakan yang ada di medsos seperti tiktok, hal ini merupakan suatu bentuk pemerkosaan terhadap tari tradisional karena banyak ragam tari tradisional yang dihilangkan, oleh sebab itu, UPTD Taman Budaya Dinas Pendidikan dan Kebudayaan NTT akan terus berupaya dan berusaha untuk menarik minat generasi muda baik dari sanggar- sanggar yang ada di sekolah – sekolah maupun binaan dari masyarakat.

Menurut kepala UPTD Taman Budaya, saat Ini ada beberapa tarian daerah yang hampir punah dan tidak di tampilkan dan tidak diminati oleh masyarakat khususnya para kaum milenial yakni tari Likurai dari Belu, tari Cerana, tari Bidu, tari Didahele dari Semau, tari Solandomalo, semua tarian itu sudah hampir punah bahkan tidak ditampilkan lagi.

” Beberapa tarian daerah NTT yang hampir punah karena perkembangan zaman, ragam tari dihilangkan bahkan tidak diminati oleh para kaum milenial, hal ini harus menjadi perhatian pemerintah agar dapat berupaya untuk menarik minat generasi muda NTT dan kalau perlu dimulai dari sekolah,” Ujar Sofyan.

Sofyan berharap seni budaya menjadi sektor andalan untuk NTT, dikarenakan seni budaya menjadi sektor yang dapat meningkatkan ekonomi dan pariwisata, Selain itu diharapkan juga generasi muda lebih mencintai seni budaya NTT.

Sementara itu Gubernur NTT dalam sambutannya yang di bacakan Sekda NTT Domu Warandoy mengatakan kita semua orang berbudaya. Dari para leluhur budaya itu perlu diwariskan sehingga tidak terlupakan nilai nilainya kepada generasi muda.

“Untuk melestarikan budaya adalah kita, dengan maksud menunjukan kemampuan pelaku seni budaya merawat kebudayaan tanah air khususnya di Provinsi NTT,” ujar Domu Warandoy.

Lebih jauh tegas Domu Warandoy lewat Pagelaran seni ini memberi ruang kepada masyarakat khususnya generasi muda dalam pemajuan daerah di bidang seni tari.

“Tujuannya memberi ruang dan kesempatan kepada generasi muda khususnya di kalangan seni tari. Kegiatan semacam ini harus terus dikembangkan, akan memberi nilai positif dan menjadi wadah promosi seni budaya lokal kepada masyarakat dan membangun keaslian budaya daerah turun temurun,’ tutup Sekda NTT Domu Warandoy. ( CP).

Komentar