Resmikan Program S I A P Qris, BI Perwakilan NTT Wujudkan Digitalisasi Pasar dan Pengunaan Non Tunai di NTT

Kupang, media Indonesia menyapa.com
Dalam rangka mewujudkan Digitalisasi Pasar Rakyat dan Pusat Perbelanjaan serta mendorong peningkatan penggunaan pembayaran non tunai QRIS di Seluruh Indonesia, Bank Indonesia berkolaborasi dengan Kementrian Perdagangan

Kolaborasi yang dilakukan yakni melalui Piloting program SIAP QRIS di Pasar Oebobo dan Lippo Mall Kupang serta Promo pengalaman bertransaksi.

Kepala Bank Indonesia perwakilan NTT, I.Nyoman Atmaja dalam sambutannya pada saat meresmikan program S.I.A.P( Sehat, Inovatif dan Pakai Qris di aula Nembrala, kamis(16/12/2021) mengatakan, dengan QRIS Natal dan Tahun Baru diharapkan masyarakat dan pedagang dapat menikmati keunggulan transaksi secara nirsentuh yang cepat, mudah, murah, aman, dan handal.

I.Nyomana Atmaja menjelaskan bahwa, sebagaimana kita ketahui bersama, Pandemi COVID-19 yang terjadi di seluruh dunia menyebabkan perekonomian di hampir setiap daerah mengalami kontraksi, tidak
terkecuali Provinsi Nusa Tenggara Timur. Pembatasan aktivitas sosial ekonomi masyarakat menyebabkan realisasi permintaan masyarakat mengalami penurunan.

Dikatakan juga, Selain itu, roda
perekonomian berjalan cenderung melambat dan penuh ketidakpastian yang menyebabkan sektor swasta cenderung mengurangi kegiatan investasi. Alhasil, pertumbuhan ekonomi Nusa Tenggara Timur tahun 2020 sebesar 0,83% (ctc), lebih rendah
dibandingkan tahun 2019 yang tumbuh sebesar 5,24% (ctc).

“Seiring dengan mulai menurunnya kasus Covid-19 dan meningkatnya penduduk yang menerima vaksinasi, akselerasi terhadap program pemulihan semakin ditingkatkan melalui digitalisasi ekonomi keuangan. Digitalisasi ekonomi keuangan salah satunya dengan digitalisasi pembayaran di masyarakat, kami harapkan dapat mendorong dan
mengakselerasi pertumbuhan ekonomi di NTT di Tahun 2021. Pertumbuhan ekonomi NTT pada triwulan III 2021 tumbuh sebesar 2,37% (yoy) atau sebesar 28,07 triliun rupiah, dan kami perkirakan di triwulan IV 2021 akan meningkat dan dapat tumbuh sebesar 4,76 % (yoy),” jelas I.Nyoman Atmaja.

Lebih lanjut di sampaikan kepala BI perwakilan NTT, di tengah pembatasan aktivitas sosial ekonomi masyarakat dalam rangka pengendalian
COVID-19, tren digitalisasi justru mendapatkan momentumnya.
Penggunaan instrumen non tunai yang semula terbatas di pertokoan, hotel, dan restoran besar kini mulai digunakan oleh UMKM termasuk para pedagang di pasar rakyat.

Meluasnya pembayaran non tunai, tambah Nyan Atmaja, merupakan respon terhadap tuntutan dan kebutuhan terhadap pelayanan
transaksi nirsentuh yang lebih cepat, mudah, murah, aman, dan handal. Hal ini juga menjadi respon semua pihak di tengah kenormalan baru. Kegiatan ekonomi harus kembali ditingkatkan, namun tetap waspada dan hati-hati karena pandemi belum selesai. Vaksinasi dan digitalisasi menjadi kunci utama dalam mendorong perekonomian dan meningkatkan
kesejahteraan masyarakat, termasuk di dalamnya adalah penggunaan sistem pembayaran digital.

“Peningkatan transaksi Uang Elektronik tersebut didorong oleh penggunaan QRIS sebagai salah satu kanal pembayaran non tunai berbasis QR Code. kami harapkan
dengan peningkatan akseptansi dan transaksi digital dengan QRIS dapat mendorong Kota Kupang menjadi PEMDA DIGITAL. Tentu saja langkah upaya kita tidak hanya berhenti pada berapa banyak yang terpasang
QRIS, namun juga bagaimana agar seluruh lapisan masyarakat memanfaatkannya,” tandas I.Nyoman Atmaja.

Oleh sebab itu, lanjut Nyoman Atmaja, salah satu program Bank Indonesia bersama dengan berbagai pihak membuat program PASAR SIAP QRIS (Siap, Inovatif, dan Aman Pakai QRIS). Pada tahap awal program ini akan difokuskan pada Pasar Oebobo dan Lippo Mall Kupang. Target SIAP QRIS adalah melakukan on-boarding QRIS kepada pedagang pasar serta merchant di pusat perbelanjaan dalam bentuk sosialisasi dan edukasi QRIS.

“Ke depan, PASAR SIAP QRIS juga akan diperluas sehingga dapat dilakukan pada 28 komunitas pasar tradisional se-NTT. Pada 28 pasar tradisional tersebut Bank Indonesia telah melakukan onboarding QRIS kepada pedagang Pasar, serta memberikan Program Sosial Bank Indonesia (PSBI) salah satunya berupa perangkat router WiFI dan biaya berlangganan selama satu tahun sehingga pedagang dan pengunjung dapat terbiasa melakukan transaksi pembayaran secara digital dan mendukung SIAP QRIS (Siap, Inovatif,
dan Aman Pakai QRIS).

Nyoman Atmaja mengatakan, Selain memanfaatkan momen peningkatan konsumsi masyarakat pada Natal dan Tahun Baru, Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Nusa Tenggara Timur bekerjasama dengan Penyedia Jasa Pembayaran juga meluncurkan Program Pengalaman Bertransaksi dengan QRIS Natal dan Tahun Baru. Program ini berupa promo berbelanja dengan menggunakan QRIS dalam pembayaran dan menggunakan tagline YUK BELANJA PAKAI QRIS ini akan berlangsung dari tanggal 16 Desember 2021 s.d. 1 Januari 2022.

Program ini dilaksanakan di beberapa kota yakni Kota Kupang, Labuan Bajo, Ende, Maumere dan Waingapu. Di Kota Kupang, program ini dilaksanakan di beberapa tempat diantaranya Lippo Mall Kupang, Pasar Oebobo, Pasar Oeba dan Pasar Naikoten. Untuk di
beberapa daerah lainnya.
pelaksanaannya adalah di Pasar Matawai (Waingapu), Pasar
Tingkat (Maumere), Pasar Mbongawai (Ende), Pasar TPI Kampung Ujung dan Pasar Baru Batu Cermin (Labuan Bajo). Kami berharap sinergi program yang kami lakukan dapat mendorong perluasan dan akseptansi transaksi digital (QRIS) di masyarakat sebagai alat pembayaran yang higienis, cepat mudah, murah, aman dan handal serta mendorong pemulihan ekonomi masyarakat khususnya pedagang di NTT. ( CP ).

Komentar