STIKES Maranatha Kupang Gelar Yudisium Bagi 24 Nakes Calon Strata l

Ket Foto : Foto bersama para Peserta Yudisium dengan management STIKES Maranatha Kupang

Kupang, media Indonesia menyapa.com –
Yudisium adalah proses akademik yang menyangkut penerapan nilai dan kelulusan mahasiswa dari seluruh proses akademik. Yudisium di gelar untuk mengumumkan nilai mahasiswa sebagai proses penilaian akhir dari seluruh mata kuliah yang telah di ambil mahasiswa  dan penetapan nilai dalam transkrip akademik, serta memutuskan lulusan bagi mahasiswa.

Terkait hal tersebut maka STIKES Maranatha Kupang menggelar Yudisium akhir alih jenjang Prodi S1 keperawatan bagi 24 tenaga kesehatan 2020 – 2021 yang berlangsung di aula STIKES Maranatha Kupang pada Jumat (30/4/2021).

Pada kesempatan tersebut juga di umumkan hasil nilai dari para Nakes dan ada Lima lulusan terbaik pada Angkatan tersebut, yakni Siti Ramidah, Maria Scholastika ido, Florentinus Tupen, Ester Mabilehi dan Stefanus Paron.
Ketua STIKES Maranatha Kupang, Stefanus Mendes Kiik, S.kes, Ns.M.kes dalam sambutannya mengatakan, prestasi yang diraih bisa jadi tantangan untuk pelayanan kesehatan, oleh sebab itu para Nakes harus benar’ – benar terapkan ilmu yang di dapatkan di dunia kerja.

Ditambahkan Stefanus bahwa saat ini dunia kebidanan dan keperawatan sudah masuk dalam dunia Exit dan Exam, dimana pada saat ambil profesi hanya bisa di yudisium jika sudah lulus Exit dan Exam.

“Semuanya yang ikut yudisium saat ini ,saya mau katakan bahwa sangat beruntung karena nilai IPK nya lumayan bagus dan tinggi, karena sebagaimana diketahui bahwa dalam Exit dan Exam dalam pola penilaiannya tidak hanya murni ujian kompetensi dan ujian UKO yang di jadikan patokan, karena 60 persen kelulusan ditentukan oleh nilai sarjana keperawatan,” jelas Stefanus.

Di akhir sambutannya, ketua STIKES Maranatha Kupang menitipkan pesan kepada para Nakes bahwa ilmu yang telah di dapatkan di STIKES Maranatha Kupang dapat di implementasikan dengan benar di masyarakat.

Sementara itu di kesempatan yang sama, Ketua Dewan Pembina STIKES Maranatha Kupang, Semuel Sellan dalam sambutannya mengatakan, sebagai orang kesehatan senantiasa terapkan budaya senyum dalam pelayanan kesehatan karena senyum dan sapa dengan kelembutan maka itu merupakan bentuk dan pola pelayanan kesehatan yang baik bagi para pasien.

“Saya tidak menggurui bapa mama semua namun seperti kata bijak, senyum mu adalah sehat ku, marahmu adalah matiku, oleh sebab itu terapkan hal ini dalam tugas mu di masyarakat,” ucap Semuel.

Semuel Sellan juga menyampaikan rasa terima kasihnya kepada 24 peserta Yudisium angkatan pertama dari STIKES Maranatha Kupang. ( CP )

Komentar