Gelar Lomba Sarapan Sehat , Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan NTT Ajak Masyarakat Budayakan Makan Pangan Lokal

Kupang, mediaIndonesiamenyapa.com -Pangan Beragam, Bergizi, Seimbang, dan Aman (B2SA) adalah aneka ragam bahan pangan, baik sumber karbohidrat, protein, maupun vitamin dan mineral, yang bila dikonsumsi dalam jumlah seimbang dan dapat memenuhi kecukupan gizi.

Pola makan B2SA merupakan pola makan yang menggunakan susunan makanan untuk sekali makan atau untuk sehari menurut waktu makan (pagi, siang dan sore/malam), yang mengandung zat gizi untuk memenuhi kebutuhan tubuh dengan jumlah yang memenuhi kaidah gizi seimbang yang sesuai dengan daya terima (selera, budaya) dan kemampuan daya beli masyarakat serta aman untuk di konsumsi.

Terkait hal tersebut maka Dinas pertanian dan ketahanan pangan NTT melalui program gerakan Diversifikasi pangan lokal menyelenggarakan lomba diversifikasi pangan lokal berbahan dasar dari tepung jagung yang berlangsung pada Jumat(4/12/2020).

Lomba diversifikasi pangan lokal di ikuti oleh 13 peserta dari berbagai kelompok tani dan PKK kota Kupang tersebut menampilkan
Berbagai kreasi sarapan sehat berbahan dasar jagung.

Salah satu peserta lomba pangan lokal , Siti Khadijah dari KWT mandiri kelurahan TDM mengatakan, kelompok nya sudah berusaha menampilkan kreasi makanan berupa sate jagung dengan bahan sayuran , wortel dan daging ayam.

” Kami baru pertama kali mengikuti lomba pangan lokal berbahan dasar jagung dan kami berusaha menampilkan kreasi berbahan jagung dengan kandungan karbohidrat yang seimbang,” kata Siti Khadijah.

Sementara itu, Kepala bidang perkebunan dari Dinas Pertanian NTT , Papi Letik, mewakili Kepala Dinas Pertanian NTT dalam sambutannya membuka kegiatan lomba diversifikasi pangan lokal berbahan dasar jagung yang berlangsung di halaman SDK Arnoldus Penfui mengatakan kegiatan lomba pangan lokal merupakan suatu kegiatan yang sangat baik dimana dapat mengasah kreativitas dari para peserta agar dapat menampilkan kreasi sarapan sehat bagi keluarga dan masyarakat.

Menurut Papi Letik, NTT sangat kaya akan makanan lokal yang bergizi tinggi seperti jagung, ubi dan sayuran yang mengandung nilai gizi berimbang. Oleh sebab itu pangan lokal ini perlu kita konsumsi sehari-hari dan menjadi suatu budaya makan.

“Kami berharap melalui lomba diversifikasi pangan lokal hari ini dapat menampilkan kreasi makanan sarapan sehat dan bergizi bagi keluarga dan masyarakat, ” jelas Kabid perkebunan.

Selain itu salah satu Tim Juri pada lomba diversifikasi pangan lokal berbahan dasar jagung,Merry Haryo yang merupakan ketua Pokja 3 TP PKK Provinsi NTT kepada media Indonesia menyapa menyampaikan bahwa dari pengamatan nya terhadap kreasi sarapan sehat yang ditampilkan oleh peserta lomba susah baik dan mendekati kriteria yang di harapkan.

” Dari Pengamatan kami para juri , peserta lomba kreasi sarapan sehat berbahan dasar jagung ini sudah baik dan bahkan ada peningkatan dari sisi penyajian, komposisi gizi nya namun ada sebagian peserta belum memahami beberapa kriteria yakni belum menggunakan garnis, belum higenis,tidak tekstur, peralatan untuk penyajian yang belum lengkap,” ungkap Merry Haryo.

Menurut Ketua Pokja 3 TP PKK NTT bahwa Tujuan Lomba pangan lokal ini agar dapat mengaplikasikan B2SA dalam keluarga, karena sangat penting, dan dapat memenuhi kebutuhan gizi keluarga. ( CP )

Komentar