Optimalkan Lahan Tidur, Poktan Watu Ata Kembangkan Budidaya Tanaman Umur Panjang

SIKKA,mediaindonesiamenyapa.com-Guna memanfaatkan dan mengoptimalkan lahan tidur, Kelompok Tani “Watu Ata” Dusun Riiduen Desa Persiapan Watu Moning Kecamatan Waiblama menyiapkan penangkaran bibit tanaman komoditi umur panjang.

Ketua kelompok Tani “Watu Ata”, Osias Onyi, ketika ditemui di lokasi penangkaran bibit Dusun Riiduen, Kamis, 03/09/2020, menjelaskan, bibit tanaman yang disiapkan antara lain Kakao, Pala, Kemiri dan Cengkeh. Selain itu ada tanaman umur pendek seperti Vanili.

Ketua Poktan Watu Ata, menambahkan, aktifitas penangkaran bibit yang dilakukan oleh kelompoknya dilakukan sejak kelompok tani tersebut dibentuk yakni tahun 2012 dengan jumlah anggota sebanyak 20 Kepala Keluarga. Dijelaskannya, pembibitan dan pengembangbiakan tanaman dilalukan secara bersama- sama di lokasi penangkaran kemudian setelah tumbuh anakan, kurang lebih depalan bulan baru dibagikan ke para anggota. Dimana, masing- masing anggota akan mendapatkan kira-kira 300an anakan untuk ditanam di lahannya masing-masing terkhusus pada lahan- lahan yang masih tidur atau belum dimanfaatkan.

Lebih lanjut Onyi menjelaskan, dari awal pembibitan sampai pada tanaman itu berbuah dari masing- masing tanaman bervariasi, untuk Kakao dan Pala sekitar lima tahun. Kemudian, tanaman Cengkeh berkisar delapan sampai dengan sepuluh tahun. Tergantung keadaan ilkim dan kadar tanah dan dari tanaman yang dibudidayakan, kata Onyi, sudah banyak yang berproduksi (berbuah). Di tahun ini, hasil panen Vanili basah kurang lebih 40 Kilo Gram untuk sekali panen, Kakao mencapai 500an Kilogram semertara tanaman cengkeh masih berbunga. Ia menambahkan, selain fokus pada produktifitas tanaman, kegiatan lanjutan yang dilakukan adalah pendataan potensi lahan dan tanaman dari masing- masing anggota. Hal ini, dilakukan untuk pengembangan usaha lebih lanjut.

Untuk diketahui juga guna mendukung usaha kelompok, kelompok Tani Watu Ata melakukan kerjasama dengan pihak- pihak lain tertutama dari Non Goverment Organization (NGO) seperti pendampingan terkait pembibitan dilakukan oleh Yayasan Kasih Mandiri Flores- Lembata- Alor dan Sandi Florata. Selain itu, juga membangun kerjasama dengan pihak Petugas Penyuluh Pertanian (PPL) dan Pendamping Desa maupun Pendamping Lokal Desa.

Ke depan, kata Onyi, ia bersama kelompoknya berharap bisa menjadi penyedia bibit dan anakan untuk kebutuhan di dalam desa maupun di luar desa di kecamatan Waiblama. Hal ini, dikarenakan daya beli dan juga kebutuhan bibit tanaman komoditi di dari tahun ke tahun di setiap Desa sangat tinggi.
“ Salah satu, misalnya pengadaan bibit atau anakan tanaman komoditi oleh Pemerintah Desa dapat dilakukan melalui kelompoknya, ungkap Onyi.

Pendamping Desa, Silvester Nurak

Pada kesempatan yang sama, Pendamping Desa Pemberdayaan Kecamatan Waiblama, Silvester Moan Nurak,S.Sos memberikan apresiasi kepada Kelompok Tani Watu Ata. Silvester mengatakan kunci keberhasilan pemberdayaan ekonomi di Desa sangat bergantunga pada masyarakat Desa itu sendiri. Menurut Silvester, kunci utamanya adalah kemauan dan kerja keras masyarakat. Selain itu, kata Silvester, masyarakat terutama petani senantiasa meningkatkan kapasitas Sumber Daya Manusia(SDM) nya dengan cara meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan melalui pelatihan maupun kerjasama dengan pihak lain.

Ia menjelaskan, Tenaga Pendanping Profesional khususnya Pendamping Desa dan Pendamping Lokal Desa di Wilayah Kecamatan Waiblama akan terus melakukan pendampingan pada kegiatan pemberdayaan termasuk Kelompok Tani. Diantaranya kata Silvester, langkah awal yang dilakukan adalah memberi motivasi kepada masyarakat untuk mau bekerja. Sealanjutnya, pihaknya melakukan advokasi kebijakan melalui perencanaan Desa. Menuruntya, hai ini dilakukan agar tersedianya anggaran sekaligus program pembangunan sesuai dengan kebutuhan masyarakat.

“Dalam hal pelaksanaan, Tenaga Pendamping Professional akan memastikan pelaksanaan program dilakukan dengan baik dan hasilnya benar- benar dirasakan oleh penerima manfaat. Pihaknya juga selalu melakukan assessment kebutuhan serta menggali dan menemukan permasalahan yang dihadapi masyarakat dampingan guna merumuskan strategi pendampingan,” jelas Silvester.
( CP/Tim).

Komentar