NTT, media Indonesia menyapa.com-Dalam usaha mengembangkan Koperasi Kredit, Puskopdit Bekatigade Timor selenggarakan Rapat Akhir Tahunan (RAT). Sebagai Kopdit Sekunder, Puskopdit Bekatigade Timor selenggarakan RAT sebagai bentuk pertanggungjawaban terhadap Kopdit-Kopdit Primer. Sekaligus dilaksanakan untuk mengevaluasi perkembangan Kopdit Primer dan Puskopdit.
Bertepatan dengan RAT ke-31 Tahun Buku (TB) 2019 ini, maka diselenggarakan juga Webinar Nasional. Tema yang diangkat adalah Meningkatkan Peran Koperasi dalam Perekonomian Masyarakat. Kegiatan tersebut diselenggarakan di Hotel Swiss-Bellin Kristal Kupang, pada Jumat, (21/08/2020).
Berkaitan dengan pandemi covid-19, maka jumlah Peserta RAT dan Webinar dibatasi sesuai protokol kesehatan dari pemerintah. Utusan masing-masing Kopdit berjumlah 3 orang, yakni pengurus 1 orang, Pengawas 1 orang dan General Manager atau Manajer Kopdit 1 orang.
Adapun webinar ini menghadirkan narasumber yang berperan penting dalam roda perekonomian nasional. Tujuannya untuk menyajikan gagasan terkait peran Koperasi dalam meningkatkan perekonomian nasional.
Wakil Gubernur, Josep Nae Soi, selaku narasumber pada webinar tersebut menandaskan bahwa Kopdit di NTT mengalami perkembangan yang signifikan. Hal ini tampak dalam meningkatnya anggota, omzet, dan aset. Ke depannya diharapkan kolaborasi dan integritas antara Kopdit dan Bumdes. Tentunya dapat dibangun dari sudut regulasi dan kesiapan masyarakat.
Romanus Woga salah satu narasumber juga dalam pemaparannya mengatakan bahwa koperasi-koperasi di NTT harus memperluas usaha. Selain untuk meningkatkan bonafit, tenaga kerja juga ikut terserap dan mengurangi pengangguran. Tercatat 143 Kopdit di NTT sudah menyerap 4.000 karyawan dan karyawati.
Selanjutnya, Anggota DPR RI, Emanuel M. Laka Lena juga pada webinar RAT ke 31 PusKopdit menandaskan bahwa pandemi covid-19 telah menghambat laju perekonomian NTT. Oleh sebab itu, NTT harus mengejar ketertinggalan. Kopdit di NTT dan jugs harus terjun ke bidang produktivitas. Tugas Kopdit adalah merubah mainstream berpikir masyarakat mengenai simpan dan pinjam ke arah bidang produktivitas. Hal ini dapat dilakukan dengan sinergitas Kopdit dan Bumdes.
Dalam kaitannya dengan perkembangan Puskopdit, ketua PusKopdit BK3D Timor, Dominikus Wara Sabon, membeberkan sejumlah data terkait meningkatnya asset, dan omzet. Hingga tahun 2019, assetnya meningkat menjadi 1.5 triliun, piutang anggota 1.2 triliun, simpanan anggota mencapai 569 miliar rupiah. Sehingga Ketua Puskopdit Bekatigade Timor menyatakan optimismenya dengan kerja keras dan kerja cerdas para anggota Kopdit Primer untuk meningkatkan jumlah anggota dan asset, serta memperluas penetrasi pasar. Di samping itu dapat juga mengembangkan sistem Spin Off untuk tujuan terkait.
Kekhawatiran sang Ketua Kopdit Serviam ini terkait dengan sumber daya manusia. Bahwasanya, beberapa tahun yang akan datang, tantangan yang dihadapi akan semakin kompleks. Sehingga kualitas anggota merupakan sektor yang harus ditingkatkan secara serius. Selain persaingan antara lembaga keuangan, bidang politik, sosial, budaya serta kemajuan teknologi juga sangat membutuhkan kualitas sumber daya anggota yang mumpuni.
“Ke depannya Kopdit berfokus pada pendidikan. Sehingga cakrawala berpikir masyarakat semakin luas mengenai Kopdit. Dengan modal ini masyarakat dapat didampingi untuk melaksanakan tugas ganda dalam Kopdit, yakni sebagai pemilik dan pelaksana.” tandas Dominikus Wara Sabon yang menjabat Ketua Puskopdit Bekatigade Timor. (Geztha/CP).