Gelar Rakerda Hari Kedua, Arie Ondok Ungkap Tiga Pilar Utama DWP NTT Dalam Mendukung Pemerintah

Ket Foto : Ketua DWP NTT, Carolina Maria Arizona Ondok Lana 

Kupang, media Indonesia menyapa.com
Dharma Wanita Persatuan (DWP) Provinsi NTT menyelenggarakan rapat kerja daerah (Rakerda) tahun 2024 di Aula SMKN 3 Kupang dan diikuti 22 anggota DWP se- Kabupaten Kota .

Rapat kerja DWP NTT di gelar dua hari dimana hari pertama di lakukan seminar dan pada hari kedua di gelar diskusi tentang program dari DWP NTT yang terdiri dari tiga pilar penting yaitu Ekonomi, pendidikan dan sosial budaya.

Ketua DWP Provinsi NTT, Carolina Maria Arizona Ondok kepada media ini saat rakerda hari kedua di Aula SMKN 3 Kupang mengatakan bahwa Rakerda yang dilaksanakan ini memiliki peran strategis dalam mendukung sukses pembangunan melalui profesionalitas anggota, karena itu konsolidasi organisasi perlu terus dilakukan dalam diskusi .

Ari ondok. mengatakan dalam diskusi yang dilakukan anggota ditekankan harus benar – benar aktif dalam memberikan pendapat dan pandangan tentang program DWP.

Menurut Istri dari Sekda NTT, Rakerda DWP bertujuan membahas segala kegiatan sesuai kebijakan dan program kerja serta ketentuan yang telah digariskan, sekaligus evaluasi pelaksanaan program kerja yang dilaksanakan turunan tahun 2023 dan membahas kendala pelaksanaan program kerja dan menentukan pemecahan masalah yang dihadapi dan akan di sampaikan ke tingkat pusat.

Selain itu juga tujuan pelaksanaan Rakerda, seiring dengan upaya mendukung program pemerintah khususnya dalam hal penguatan peran perempuan dalam mencegah Stunting di NTT agar generasi penerus bangsa terbebas dari Stunting dan mengantar anak Indonesia menuju generasi emas.
Dan juga tujuan utama dari rakerda ini adalah merujuk kepada tiga program utama DWP yang menjadi pilar penting dalam program DWP yaitu Ekonomi, pendidikan dan Sosial budaya.

“Rakerda DWP yang di gelar selama dua hari dari tanggal 29 dan 30 Mei ini diharapkan menghasilkan suatu pola kerja yang baru terkait dengan mengatasi permasalahan perempuan dan anak di NTT sesuai dengan seminar yang di laksanakan pada hari pertama, Sehingga mampu mengambil peran strategis dalam pembangunan yang kekuatannya dapat diperhitungkan khususnya bagi istri ASN, dan tentunya untuk kebutuhan masyarakat” jelas Arie Ondok.

Menurut ketua DWP NTT, Antusias para anggota DWP dalam mengikuti seminar dan rakerda hari kedua ini sangat bagus dan materi pembahasan juga dirasakan sangat pas dengan kondisi sekarang ini ditengah masyarakat dan berkaitan langsung dengan permasalahan perempuan yakni tentang kesehatan reproduksi perempuan.

” Program kami tidak muluk-muluk dimana selama ini kami sudah melakukan beberapa agenda kerja dalam mendukung penanganan dan pencegahan Stunting dengan memberikan makanan tambahan kepada anak-anak Stunting di beberapa kelurahan di Kota Kupang dan dilakukan setiap bulan terutama ke lokasi- lokasi Posyandu dan sudah menjadi kegiatan rutin,” Imbuh Arie Ondok.

Diuraikan Arie Ondok, agenda rakerda DWP NTT terdiri dari seminar tentang kesehatan ibu dan masalah perempuan dan anak dan menjadi narasumber adalah kadis pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak NTT, Ruth Laiskodat dan materi kedua tentang kesehatan yaitu kanker serviks dengan narasumber dr. Widy dari Pustu Kota. Selanjutnya pada rakerda hari kedua di lakukan sesuai jadwal paripurna yang dipimpin langsung oleh Arizona Ondok selaku ketua DWP NTT dan setelah rapat paripurna di lanjutkan dengan pembagian komisi setelah rapat paripurna kedua akan dilakukan rumusan hasil rapat komisi.

“Di rakerda DWP NTT tahun ini seluruh anggota DWP se-Kabupaten Kota di NTT hadir mengikuti dan saya berharap dari rakerda ini para anggota mendapatkan dampak positif nya dan ketika pulang ke daerah masing-masing dapat membagikan ke anggota dan masyarakat,” Tambah Arie Ondok.

Harapan dari Rakerda DWP NTT ini kiranya membawa angin segar kepada DWP kedepan dan program – program yang di bahas bisa menghasilkan program yang berkualitas dan produktif dan nantinya bisa diberikan dan implementasikan dalam pembangunan bersama pemerintah. ( CP).

Komentar