Tingkatkan Kualitas dan Kompetensi Penata Rias Wajah Pengantin, 400 Peserta Ikut Bimtek dan Uji Kompetensi

Ket Foto: Para Pengusaha Muda Penata Rias Wajah Pengantin saat menggelar Bimtek dan Uji kompetensi Tata Rias Wajah Pengantin di UCB Kupang 

Kupang, media Indonesia menyapa.com – Sebanyak 400 peserta calon pengusaha muda UMKM dari berbagai Kabupaten di NTT bahwa dari Negara Timor Leste yang merupakan penata rias wajah pengantin mengikuti bimtek dan uji kompetensi Penata Rias Wajah Pengantin yang digelar oleh Kementerian Perindustrian Republik Indonesia dan di dukung oleh Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP), Asosiasi Ahli Rias Pengantin Modifikasi Modern Indonesia ( KATALIA), Viva cosmetics, Biro MUA DPD PAPPRI NTT, dan LKP salon RINNY yang berlangsung pada Senin(11-13/03/2024) di Aula Universitas Citra Bangsa Kupang.

400 peserta tersebut merupakan calon dan penata rias wajah pengantin yang selama ini sudah menjadi penata rias wajah pengantin yang handal namun perlu mengikuti uji kompetensi sehingga dalam melakukan aktifitas nya sebagai penata rias wajah benar – benar teruji dan di akui di dunia industri dan hal itu harus di buktikan dengan adanya uji kompetensi.

Bimtek dan uji kompetensi Penata Rias Wajah Pengantin “Penata Rias Wajah Pengantin MUA Level lll” tersebut mengusung tema” Sertifikasi Profesi Menjadikan Kemampuan Anda di akui Dunia Industri”

Dra.Eveline Mauboy Darah selaku ketua panitia penyelenggara bimtek dan uji kompetensi Penata Rias Wajah Pengantin kepada awak media mengatakan bahwa di gelar nya Bimtek dan uji kompetensi Penata Rias Wajah Pengantin ini merupakan suatu langkah yang tepat untuk dilaksanakan agar para penata rias wajah pengantin semakin berkualitas dalam bidang kecantikan dan dalam menjalankan profesinya sebagai penata rias wajah pengantin dapat di akui oleh dunia industri secara luas.

“Tentunya, uji kompetensi ini guna meningkatkan kualitas dalam merias wajah pengantin dan tidak hanya itu saja, namun kemampuan dan keahlian yang dimiliki masing-masing penata rias wajah pengantin ini dalam dunia industri dapat diakui sehingga benar-benar berkualitas,” Terang Eveline Mauboy.

Lebih lanjut ketua KATALIA Eveline Mauboy katakan bahwa dari uji kompetensi ini, peserta sudah punya keahlian tata rias bahkan sudah bisa berwirausaha dan ketika di dunia industri tidak di ragukan lagi kemampuannya.

Eveline Mauboy Faah yang juga merupakan Pimpinan LKP Salon Rinny, lebih lanjut mengatakan bahwa melalui kegiatan tersebut dirinya mengucapkan terima kasih dan apresiasi kepada organisasi perempuan di tingkat Nasional dimana telah mendukung kaum perempuan dalam kecantikan yang telah memberikan dukungan dan kepeduliannya terhadap lima Provinsi di Indonesia dan Provinsi NTT termasuk didalamnya mendapatkan dukungan dan di fasilitasi oleh kementerian perindustrian dan perdagangan untuk melaksanakan uji kompetensi bagi calon – calon pengusaha muda UMKM.

Menurut Evi Mauboy, sudah lama banyak pengeluhan dari calon pengusaha muda UMKM ini terhadap Pemerintah di tingkat Pusat dimana para calon pengusaha muda UMKM ini sudah banyak mengikuti Kursus namun belum memiliki sertifikasi kompetensi di bidangnya masing-masing sebagai dasar legalitas pengakuan dari pemerintah yang merupakan syarat utama dalam menjalankan profesinya.oleh sebab itu, dengan di gelar nya Bimtek dan uji kompetensi secara gratis ini sangat berdampak positif bagi para perias wajah pengantin agar semakin berkembang dan berkualitas dalam menjalankan profesinya.

” Bimtek dan uji kompetensi bagi calon pengusaha muda UMKM ini di gelar guna memenuhi syarat untuk menjadi seorang pengusaha yang kompeten dan memiliki legalitas dari pemerintah dan di luar dugaan kami, hari ini kurang lebih 400 peserta hadir mengikuti bimtek dan uji kompetensi dan suatu bukti bahwa kami sangat membutuhkan dukungan dari pemerintah,” Ujar Eveline Mauboy.

Eveline Mauboy juga mengatakan bahwa para calon pengusaha muda UMKM ini bersyukur dan tidak melewatkan kesempatan mengikuti bimtek dan uji kompetensi penata rias wajah pengantin ini karena semua ini gratis dan di fasilitasi oleh Kementerian perindustrian RI, dibandingkan kalau mengikuti uji kompetensi secara pribadi maka biaya yang harus dikeluarkan mencapai jutaan rupiah

“Bimtek dan uji kompetensi ini gratis dari kementerian perindustrian RI sehingga kami sebagai pengusaha UMKM di NTT sangat berharap kepada pemerintah daerah agar dapat memberikan perhatian dan kepedulian kepada calon pengusaha muda UMKM dan berbagai LKP yang sudah mengikuti berbagai pelatihan sehingga dapat difasilitasi seperti ini, dan ada nilai tambah dalam melakukan usaha nya” Tambah Eveline Mauboy.

Dirinya menghimbau dan mengajak masyarakat Pecinta dan penguna Tata Rias Wajah Pengantin di NTT, agar memanfaatkan dan mendorong para perias wajah pengantin dan juga kepada para calon pengusaha muda perias agar semakin berusaha untuk mencapai dan menggapai mimpi nya menjadi pengusaha muda khususnya penata rias yang sukses.

Dikesempatan yang sama, Dewi Lamabelawa SH selaku Ketua Biro MUA DPD PAPPRI NTT, menuturkan bahwa dirinya selalu mendorong para perias wajah pengantin khususnya yang tergabung dalam DPD PAPPRI NTT untuk mengambil bagian dalam uji kompetensi ini karena sebagaimana diketahui selama ini masih belum di hargai profesi nya, oleh sebab itu Dirinya selalu berupaya keras dan gencar membuat gebrakan dengan menggelar kegiatan dan mendatangkan Narasumber dari tingkat Nasional untuk meningkatkan kualitas kompetensi perias wajah.

” Berbagai Provinsi di luar NTT, Profesi Tata Rias Wajah Pengantin ini sudah menjadi sebagai bagian dari mata pencaharian para Rias sedangkan di NTT hal ini belum benar-benar diperhatikan karena jujur sama sekali bentuk penghargaan nya sangat kecil, oleh sebab itulah melalui acara bimtek dan uji kompetensi kami sangat berharap dapat memberikan manfaat yang baik bagi para perias agar dapat dihargai dan Kita juga harus menghargai profesi kita dan mengapgreat profesi kita, apalagi dengan sudah memiliki sertifikasi MUA maka akan ada nilai tambah dan semakin percaya diri,” Jelas Dewi.

“Kami berharap dengan adanya uji kompetensi ini dapat menambah dan meningkatkan ilmu tata rias dan pengetahuan tentang kecantikan. selain itu juga ada penghargaan masyarakat terhadap profesi penata rias wajah pengantin maupun di bidang kecantikan secara keseluruhan semakin besar, dengan sendirinya kualitas profesi kita naik maka harga juga akan mengikuti,” Tutur Dewi.

Dirinya menegaskan dengan uji kompetensi yang diikuti oleh para penata rias wajah pengantin semakin memantapkan diri sebagai perias dan banyak penguna jasa rias semakin banyak dan secara otomatis penghasilan pun bertambah.

Kedepannya Dewi Lamabelawa mengatakan akan di gelar Workshop Make Up Artis untuk mendapatkan kualitas para perias semakin tinggi dan bagus sehingga semakin maju dan tidak ketinggalan dengan para perias di Provinsi lain.

“Bagi para perias wajah pengantin teruslah berjuang keras untuk maju, ketika ada kesempatan untuk mendapatkan ilmu yang lebih seperti bimtek dan uji kompetensi ini, gunakan kesempatan yang ada agar ada nilai tambah dan menjadi seorang penata rias wajah pengantin yang handal dan profesional,” Ajak Dewi Lamabelawa.

Kepada pemerintah daerah dalam Hal ini Dinas Pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak NTT, Ketua Biro MUA DPD PAPPRI NTT, Dewi Lamabelawa berharap dapat memberikan perhatian Khusus dan dukungan nya terhadap profesi Penata Rias Wajah Pengantin di NTT, apalagi yang tergabung di Biro MUA DPD PAPPRI NTT adalah para calon penata rias yang merupakan anak – anak hanya tamatan SMK, sehingga perlu perhatian agar kaum perempuan muda ini dapat diberdayakan menjadi perempuan yang mandiri khusus nya di bidang kecantikan. ( CP).

Komentar