Cegah Tiga Masalah Utama Pengelolaan Lingkungan Hidup, Pemkot Kupang Gelar FGD Penyusunan DDDTLH

Kupang, media Indonesia menyapa.com -Tantangan utama dalam mengelola lingkungan hidup adalah mempertahankan keseimbangan antara upaya pemenuhan kebutuhan manusia akan sumber daya.

Upaya mempertahankan keseimbangan tersebut harus dipandang selain untuk pemenuhan jangka pendek juga menunjang kehidupan di masa yang akan datang maka untuk melakukan pengelolaan lingkungan hidup dengan baik, DDDTLH menjadi penting untuk diketahui dipahami dan dijadikan sebagai dasar dalam melakukan perencanaan dan pemanfaatan sumber daya alam.

Terkait hal tersebut maka pemerintah Kota Kupang menggelar focus group Discussion (FGD) Penyusunan Dokumen Daya Dukung Daya Tampung Lingkungan Hidup Kota Kupang 2023 yang di hadiri oleh instansi terkait dan stackhoulder dan pemangku kepentingan lainnya di Celebes resto,Kamis( 16/11/2023).

Asisten Perekonomian dan Pembangunan Setda Kota Kupang Ignasius R. Lega, mewakili Pj. Walikota Kupang Fahrensy Funay membuka FGD Penyusunan Dokumen Daya Dukung Daya Tampung Lingkungan Hidup Kota Kupang 2023.

Dalam sambutan Pj. Walikota Kupang yang dibacakan Asisten Perekonomian dan Pembangunan Setda Kota Kupang,
Ignasius Lega menyampaikan bahwa manusia akhir- akhir ini menghadapi tiga masalah utama di dunia yaitu perubahan iklim, polusi pencemaran udara dan hilangnya keanekaragaman hayati. Oleh sebab itu, Kegiatan FGD penting dilakukan agar dalam konteks lingkungan hidup, mampu memenuhi kebutuhan manusia dan makhluk hidup lainnya tanpa menyebabkan terjadinya degradasi fungsi lingkungan hidup dan bapak Ibu sekalian diharapkan dapat memberikan saran pemikiran untuk penyempurnaan dokumen ini.

Hadir sebagai pembicara dalam FGD tersebut, Dr.Herry Kota selaku Ketua Tim Ahli Penyusunan Dokumen sekaligus Peneliti dari Universitas Nusa Cendana ( UNDANA), bersama Dr.Suwari, Dr. Toni Basuki dan Dr.Paul Bhuja.

Dalam paparannya, Dr. Hery Kota menyampaikan bahwa Latar belakang disusunnya daya dukung ini adalah untuk melihat ketersediaan sumber daya alam yang harus seimbang dengan pertumbuhan penduduk, melalui 3 proxy yaitu bentang alam, tutupan lahan dan vegetasi, masing-masing ini kita menilai jasanya terhadap kebersihan sumber daya alam untuk mendukung kehidupan kita dan makhluk yang lainnya, jadi dari latar belakang itu makanya kita susunlah semua perencanaan yang ada di kota ini harus berdasarkan daya dukung daya tampung itu. sehingga apa yang kita sebut dengan sustainable development itu betul-betul bisa bisa tercapai.

Menurutnya, daerah Kota Kupang sebenarnya untuk penyediaan air tanah, dari peta kamera, bor air tanah bukanlah solusi, sehingga harus mencari alternatif, salah satunya kampung ramah air hujan. ( CP).

Komentar