BPS NTT Gelar Seminar Nasional Bahas Faktor Penyebab Kenaikan Biaya Angkutan Udara

Ket Foto : BPS NTT Gelar Seminar Nasional 

Kupang, media Indonesia menyapa.com
Badan Pusat Statistik Pusat dan Badan Pusat Statistik Provinsi NTT menggelar Seminar Nasional Desiminasi terkait inflasi angkutan udara yang berdampak terhadap sektor pariwisata di NTT.

Seminar Nasional yang di gelar tersebut mengusung tema “Tantangan Pariwisata Provinsi Nusa Tenggara Timur, Ditengah Melambungnya Biaya Transportasi Udara” Selasa (14/11/2023) di Kupang.

Seminar Nasional juga menghadirkan pemateri handal yakni Direktur Statistik harga pusat Dr. Windiarto Putranto, Kepala BPS Provinsi NTT, Matamira B.Kale, dari instansi terkait seperti Dinas Pariwisata NTT, Peneliti dari Undana.

Tujuan kegiatan Seminar nasional untuk membahas tantangan dan upaya yang dilakukan oleh pemerintah dan stakeholder di NTT dalam membangun Pariwisata NTT ditengah melambungnya tarif angkutan udara.

Kepalaku BPS NTT, Matamira B.Kale dalam pemaparannya mengatakan bahwa dalam rilis Ekonomi dan Inflasi di NTT bahwa Oktober 2023, gabungan 3 kota inflasi di NTT mengalami inflasi sebesar 0,42 persen, dimana angkutan udara mempunyai andil terbesar ke dua sebagai pendorong inflasi. Indeks Harga komoditas angkutan udara terus bergerak naik dan mencapai angka 175,64 pada Oktober 2023.

Mata Mira menyampaikan bahwa pemprov NTT menjadikan Transportasi dan pariwisata sebagai prime mover perekonomian dan diharapkan akan memberikan dampak yang akan mengangkat pada perekonomian langsung maupun tidak langsung pada sektor-sektor yang mendukung.

Dijelaskan Kepala BPS NTT, rilis inflasi Oktober 2023 salah satu sektor pendorong inflasi adalah kenaikan tarif angkutan udara. Tarif angkutan udara terus alami kenaikan sejak Januari 2022 hingga Oktober 2023. Angka indeksnya sekarang mencapai 175,84 point, Andil pendorong untuk tahun dibandingkan dengan tahun sebelumnya angkutan udara merupakan komoditas yang sering muncul paling berpengaruh mendorong laju inflasi.

Sedangkan dibidang lain seperti tingkat hunian kamar hotel berbintang dan non bintang, Mira Kale menyampaikan alami penurunan, sejak September 2023 alami penurunan. Hotel bintang turun 8,86 % dibanding bulan Agutus 2022 dibanding tutun 17,77% dibanding Agustus 2023. Turunnya tingkat hunian kamar hotel sama juga dengan turunnya tingkat penumpang angkutan udara.

Kepala BPS NTT kembali mengingatkan bahwa data BPS akan memberikan kontribusi bagi perencanaan program pembangunan di NTT.

Sementara itu Dr.Windhiarto Putranto dari BPS Pusat menyampaikan bahwa faktor – faktor penyebabnya terjadinya inflasi kenaikan harga atau biaya angkutan udara karena adanya beberapa seperti kunjungan wisman.hal tersebut dapat dilihat dari kenaikan yang signifikan pada jumlah wisman pada Agustus 2022 dimana tarif AU pasca kebijakan fuel surcharge pada April 2022, yang berikut tingginya permintaan pada liburan HBKNdan sekolah, kapasitas penumpang dan pesawat yang terbatas, konflik Rusia – Ukraina, Konflik Hamas – Israel, harga minyak mentah naik, harga Avtur dan jet fuel naik dan juga musim dan cuaca turut berpengaruh.

” Dengan adanya faktor penyebab pemicu kenaikan harga Angkutan udara maka respon dan kebijakan dari sektor perhubungan udara yakni peraturan tentang besaran biaya tambahan karena adanya fluktuasi bahan bakar untuk tarif penumpang pelayanan kelas ekonomi angkutan udara niaga berjalan dalam negeri dan aturan tarif batas bawah (TBB) dan tarif batas atas ( TBA),” Jelas Putranto.

Ditambahkan Putranto, selama tahun 2023, kelompok transportasi merupakan salah satu penyumbang utama dalam inflasi kota – kota di NTT.
( CP).

Komentar