Jaga dan Lestarikan Tradisi Leluhur, Museum NTT Gelar Pameran Temporer Budaya Maritim

Ket Foto: Kadis Perikanan dan kelautan NTT saat membuka kegiatan pameran temporer budaya maritim di UPTD Museum daerah NTT 

KUPANG, media Indonesia menyapa.com – Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi NTT melalui UPTD Museum NTT menggelar kegiatan pameran temporer budaya maritim di NTT, menjaga tradisi warisan leluhur untuk keseimbangan hidup manusia, Alam, dan lingkungan.

Pameran temporer budaya maritim di NTT ini mengusung tema “Nenek Moyangku Orang Pelaut”dan Sub tema, menjaga tradisi warisan leluhur untuk keseimbangan hidup manusia, Alam, dan lingkungan ini berlangsung di halaman UPTD Museum NTT, Rabu(08/11/2023) malam.

Kepala Museum NTT, selaku ketua panitia Aplinuksi M.A Asamani, S.Sos, M.Si, dalam sambutannya mengatakan adalah salah satu tradisi warisan leluhur di NTT yang beranekaragam kebudayaan, oleh sebab itu dibutuhkan suatu upaya untuk menyelamatkan, melestarikan dan menginformasikannya ilmu tertentu sehingga dengan demikian nilai-nilai budaya yang terkandung dapat dipertahankan dan jelaskan kepada generasi berikutnya.

Dijelaskan Asamani, upaya penyelamatan dan pelestarian budaya bangsa ini diatur dalam undang-undang nomor 11 tahun 2010 tentang cagar budaya di mana dalam pasal 18 ayat 2 menyatakan posisi museum sebagai lembaga yang berfungsi melindungi mengembangkan memanfaatkan koleksi berupa benda bangunan dan atau struktur yang telah ditetapkan sebagai cagar budaya dan mengkomunikasikannya kepada masyarakat NTT.

“Sejak awal berdirinya museum daerah Provinsi Nusa Tenggara Timur, berapa banyak masyarakat yang telah mengumpulkan benda-benda budaya yang pada masa lampau dan dipakai oleh leluhur kita atau yang menjadi peninggalan kejayaan bangsa kita di masa lampau. dengan bekal pengetahuan yang dimiliki para pengelola museum, telah berusaha menyelamatkan warisan budaya bangsa agar para penerus bangsa di masa sekarang dan masa yang akan datang dapat melihat dan menyaksikan kondisi budaya nenek moyang kita,” Jelas Aplinuksi Asamani.

Dijelaskan Aplinuksi, tujuan pameran ini dilaksanakan dengan maksud untuk menyebar luaskan informasi tradisi dan warisan budaya di NTT, pameran museum yang mengangkat tema nenek moyangku orang pelaut ini juga bertujuan agar masyarakat bangga dengan tradisi budaya melaut yang dilakukan nenek moyang dan hendaklah nilai budaya maritim ini terus tertanam dalam praktek kehidupan masyarakat Nusa Tenggara Timur dan pada pameran temporer museum daerah provinsi Nusa Tenggara Timur akan mengkolaborasikan benda-benda penting, dan museum dengan mudah menginformasikan kepada masyarakat tentang budaya yang bernuansa maritim sehingga bangga akan produk budaya dan cerita secara budaya.

Tujuan lain pameran temporer, museum bersifat edukatif dan rekreatif dengan mengangkat topik bersifat otomatis sesuai dengan potensi kondisi yang dimiliki informasi yang dimiliki oleh masyarakat di Provinsi Nusa Tenggara Timur yang diselenggarakan dalam batas waktu tertentu dan dapat diakses oleh seluruh lapisan masyarakat .

Pameran ini akan berlangsung dari 8 hingga 11 November 2023 dan pada pembukaan pameran temporer museum daerah NTT diisi berbagai acara tarian dari berbagai sanggar di Kota Kupang, serta tarian tradisional NTT.

Kepala UPTD Museum daerah, Asamani juga mengatakan bahwa Melalui pameran temporer museum daerah NTT ini diharapkan dapat mengangkat nilai budaya yang perlu disampaikan pada siswa pelajar mahasiswa dan masyarakat luas agar menumbuhkan rasa bangga dan cinta akan budaya bangsa dan dapat diwariskan pada generasi mendatang.

Sementara itu kepala dinas Perikanan dan kelautan NTT, Sulastri H. I Rasyid,
Sambutan nya mewakili Penjabat Gubernur NTT mengatakan bahwa bahwa pameran merupakan media komunikasi utama bagi lembaga museum. Pameran museum menekankan aspek kreativitas dalam proses komunikasi yang berlangsung menjadi dinamis dan interaktif antara pameran dan pengunjung. Selain itu, peran utama sebuah museum adalah melestarikan warisan budaya bangsa yang meliputi aspek perlindungan, kelembagaan, dan pemanfaatan benda koleksi untuk masyarakat.

Sulastri juga mengatakan beberapa dekade ini minat dan perhatian masyarakat terhadap museum daerah NTT semakin meningkat yang cukup berarti, Hal ini tentu nya memberikan angin segar pada lembaga – lembaga museum agar lebih terpacu untuk memposisikan peran nya sebagai lembaga pewarisan nilai-nilai budaya.

Dirinya menambahkan bahwa saat ini dinamika masyarakat yang ada memberikan wacana baru bagi penyelenggara museum untuk merubah pandangan dari orientasi koleksi kepada orientasi masyarakat.

” Gagasan ini menempatkan museum sebagai alat pendidikan dalam pembangunan sosial. Museum memberikan kontribusi kongkrit dalam kehidupan sehari-hari, ” Jelas Sulastri Rasyid.

Menurut Sulastri, Pameran merupakan suatu media komunikasi yang utama bagi lembaga museum karena pada pameran terjadi komunikasi interaktif antara pengunjung pameran dan museum karena koleksi yang di pamerkan dala. Bentuk konteks yang lebih luas dan tidak terbatas.

Kadis perikanan dan kelautan NTT kembali mengingatkan bahwa pameran temporer museum daerah NTT ini mengingatkan bahwa melalui pameran ini membangkitkan kembali memori masyarakat NTT tentang kedekatan akan maritim dan daerah NTT dari aspek klimatologi yang merupakan daerah tropis, oleh sebab itu peran utama sebuah museum adalah melestarikan warisan budaya bangsa yang meliputi aspek perlindungan, kelembagaan, dan pemanfaatan benda koleksi untuk masyarakat. ( CP).

Komentar