Warnai ETF 2023, Dekranasda Belu Hadirkan Tenunan Karya Perempuan Perbatasan Yang Exotic Dan Elegan

Ket Foto: Ketua Dekranasda, Ketua TP PKK Kabupaten BELU, Dra.Freny Sumantri Taolin saat di gerai Dekranasda Belu, di Pameran ETF 2023 di Lippo plaza Kupang

NTT, media Indonesia menyapa.com
Dekranasda Kabupaten Belu hadir mewarnai Exotic Tenun Fest Tahun 2023 di Lippo Plaza Kupang dengan hasil kerajinan tenun ikat dan karya lainnya dari kaum perempuan perbatasan yang exotic dan elegan.

ETF 2023 merupakan even yang didedikasi untuk mempromosikan kepada khalayak umum mengenai keindahan dan keunikan tenun tradisional NTT. tidak hanya itu, disisi lainnya ETF 2023 juga dilaksanakan untuk mendukung pengembangan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM), lokal.

Kehadiran Dekranasda Kabupaten Belu di ETF 2023 dengan tujuan turut memamerkan produk – produk hasil kerajinan tangan kaum perempuan di Kabupaten Belu seperti Kain tenun asal kabupaten Belu, Kopi Belu, Madu Belu dan masih banyak aneka kerajinan dari Kaum perempuan Kabupaten Belu dan Dekranasda Belu.

Seperti diketahui Even ini akan menjadi wadah bagi pelaku UMKM untuk memamerkan produk-produk mereka, menjalin hubungan bisnis, dan mendapatkan pelatihan serta dukungan yang mereka butuhkan.

Ketika di temui media Indonesia menyapa di sela – sela ETF 2023 ,Sabtu(26/08/2023) di area Lippo plaza Kupang, Ketua Dekranasda Kabupaten Belu, Dra. Freny Sumantri Taolin mengatakan bahwa kehadiran Dekranasda Kabupaten Belu di ETF 2023 turut mendukung kegiatan ETF dan sekaligus memamerkan hasil kerajinan dari kaum perempuan kabupaten Belu yang tentunya Exotic dan elegan berupa kain tenun, madu, kopi dan masih banyak produk lokal hasil karya perempuan Belu atau perempuan perbatasan dan Dekranasda Belu.

Freny Sumantri Taolin selaku Ketua Dekranasda Belu menyampaikan bahwa dengan adanya perkembangan teknologi yang kian hari kian menunjukkan perubahan di berbagai bidang termasuk budaya, menyebabkan tergerus nya aslinya kebudayaan daerah. Hal tersebut bisa menyebabkan pengetahuan akan budaya, tradisi, dan kemampuan untuk menenun dikalangan perempuan dan remaja putri bisa punah. Oleh sebab itu peranan Dekranasda Kabupaten Belu sangat penting untuk menjaga dan melestarikan budaya tenun ikat kepada kaum perempuan dan remaja putri.

Menurut Freny, Berbagai upaya dan langkah konkrit dilakukan dengan melakukan pelatihan dan terus memotivasi, mengajak kaum perempuan dan masyarakat untuk menenun dan berkarya karena untuk melestarikan budaya tenun ikat juga dapat meningkatkan ekonomi keluarga.

” Saya selaku ketua Dekranasda Kabupaten Belu selalu mengajak dan melatih kaum ibu, remaja putri di Belu untuk berkarya melakukan berbagai cara untuk melestarikan budaya tenun ikat dengan pelatihan ketrampilan menenun dan juga untuk melestarikannya di kalangan remaja putri, ada di berikan pendidikan melalui sekolah khusus ketrampilan menenun, tujuannya agar budaya NTT khusus nya tenun ikat di Kabupaten Belu tidak punah dan tergerus oleh perkembangan teknologi dan zaman sesuai tagline Dekranasda Kabupaten Belu yakni Kenal, cinta dan lestarikan tanpa batas,” Jelas Ketua Dekranasda Belu.

Menurut Freni Taolin, Kabupaten Belu yang berada di batas Daerah, Oleh sebab itu, selaku Ketua Dekranasda dan ketua PKK Kabupaten Belu Dirinya selalu berusaha untuk Fokus memperhatikan kaum perempuan di Belu, Kaum perempuan harus kuat. Bukan saja secara fisik, mental namun ekonomi nya hanya kuat.

Sebagai bentuk perhatian Dekranasda dan PKK Kabupaten Belu terhadap kaum perempuan, terus meningkatkan ekonomi keluarga dari kaum perempuan melalui potensi yang dimiliki. Tenun adalah salah satu potensi yang dimiliki oleh masyarakat dan kaum perempuan di Belu, oleh sebab itulah melalui Dekranasda dan TP PKK, Freni Taolin selaku ketua terus menerus memberikan dukungan dan perhatian agar kaum perempuan di batas NKRI ini dapat berkembang dari sisi perekonomian nya.

Memang di akui Freny Taolin bahwa untuk meningkatkan kemandirian ekonomi masyarakat di Kabupaten Belu khusus nya kaum perempuan di bidang tenun masih terbatas namun akan ditingkatkan agar dapat diterima oleh pasar, sesuai harapan agar tenunan Belu semakin bersinar dan dikenal dan laris di kancah nasional maupun internasional. oleh sebab, Dekranasda Belu terus melakukan inovasi dengan merubah pola kerja dan wawasan kaum perempuan Belu agar lebih inovatif dalam berkarya terutama pada tenunannya agar bisa diterima di pasaran dan para desainer Nasional juga lebih melirik dan membeli produk hasil tenun dari Kabupaten Belu.

“Kualitas tenunan kaum perempuan di Belu akan ditingkatkan lagi dan selalu inovatif, agar semakin diterima di pasar baik tingkat nasional maupun internasional, kami selalu berupaya untuk memenuhi kebutuhan pasar seperti ukuran, padu padan warna nya, ketebalan kain nya, karena apabila kita mau maju disisi pemasaran dan dikenal produk hasil tenun kita maka perlu ada terobosan dan tingkatan kualitas kain nya sesuai kebutuhan pasar,” ungkap Freny Taolin.

Selaku ketua Dekranasda dan ketua TP PKK Kabupaten Belu sangat berharap agar kaum perempuan Belu dapat maju untuk meningkatkan kemandirian dan ekonomi keluarga dengan potensi yang dimiliki dan selalu profesional dalam bidang nya. Dan juga upaya bersama melatih remaja putri sehingga bisa regenerasi.

” Saya mengajak kaum perempuan di Belu untuk terus belajar dan berkarya, jadi lah perempuan yang kreatif dan hebat, jadilah perempuan produktif dan mengisi hari – hari dengan hal – hal yang positif, inovatif dan terus lah belajar agar merah sukses bagi diri, sendiri, masyarakat dan Daerah, ” Pungkas Freny Sumantri Taolin.

Untuk diketahui, ETF 2023 yang berlangsung, diselenggarakan oleh Kantor Perwakilan Bank Indonesia NTT sebagai bentuk penghargaan terhadap budaya tradisional tenun NTT, yang memiliki nilai seni dan kultur yang tinggi. Dimana tenun adalah warisan berharga yang harus dilestarikan dan diangkat menjadi kebanggaan kita bersama sebagai masyarakat NTT.

Even ETF juga mendukung Gerakan Bangga Buatan Indonesia (GBBI) dalam rangka meningkatkan kecintaan dan penggunaan produk UMKM dalam negeri. ( CP).

Komentar