Dr. Ir. Tony Basuki, M.Si. : “Di dalam Darah Ku Ada Ibuku”

Ket Foto: Dr. Ir. Tony Basuki, M.Si. Peneliti, pada Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN)

Kupang, media Indonesia menyapa.com
Ibu merupakan seseorang yang memiliki jasa paling besar bagi setiap anaknya. Berada dalam kandungan selama sembilan bulan, diasuh, dan dibesarkan dalam dekapan kasih sayang seorang ibu membuat setiap anak tidak melupakan jasa besarnya.

Peringatan Hari ibu yang bertepatan pada 22 Desember menjadi momentum bagi setiap anak untuk kembali mengingat jasa besar seorang ibu.

Dr. Ir. Tony Basuki, M.Si.
Peneliti, pada Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) dari Nusa Tenggara Timur, merupakan salah satu contoh anak bangsa yang lahir dari seorang ibu yang hebat dan Tangguh. Ketika ditemui media Indonesia menyapa di kediaman nya pada Minggu (4/12/2022) Toni menyampaikan bagaimana dirinya memaknai arti seorang ibu di hari ibu.
Dalam memaknai hari ibu, dirinya mengatakan bahwa berbicara jasa ibu dan peran seorang ibu dalam hal ini ibu yang melahirkan dan membesarkan nya tidak bisa di lukiskan dengan kata – kata.

Toni mengkisahkan bahwa ketika Dia kecil bersama saudara-saudara nya, di mata mereka dan pemikiran nya sebagai seorang anak yang masih belum memahami arti dari didikan ibunya, Toni merasa ibu itu terkesan sangat galak. namun ketika beranjak dewasa dan memiliki keluarga kecil Toni baru memahami bahwa apa yang ibu lakukan , Pola dan cara mendidik ibu kepada dirinya dan saudara – saudaranya punya maksud yang terkandung dan pada akhirnya membuahkan hasil, dimana mereka boleh tumbuh dan menjadi anak yang sukses, bukan saja sukses dalam karier namun sukses menjadi anak yang memiliki kepribadian yang baik.

Diceritakan Suami dari Susana Evelin Dwiningrum Basuki ini, management ibunya sangat luarbiasa.seorang ibu dalam mendidik anak-anak nya terkesan galak namun itu suatu proses untuk membentuk anak-anak nya menjadi seorang anak yang memiliki kepribadian yang baik.

Pria yang memiliki 9 bersaudara ini Dia punya keinginan yang mulia untuk melayani dan memberikan pelayanan semaksimal mungkin kepada ibunya karena disadari bahwa tanpa Ibu Dirinya tidak mungkin ada di bumi dan menjadi seorang yang sukses. perjuangan Ibu luarbiasa diakuinya.
Ada keinginan di hatinya untuk menyenangkan ibunya namun tidak dengan materi karena materi bukan hal utama yang dibutuhkan ibu.melalui pancaran sinar mata ibu, Ibu hanya membutuhkan waktu, perhatian dan kebersamaan diantara keluarga dan anak-anak nya.

“Ada satu keinginan untuk membahagiakan ibu, namun bukan dengan materi, karena ibu hanya ingin ada kebersamaan dalam keluarga, melihat anak – anaknya bahagia dan sukses,itu suatu bentuk kebahagiaan yang hakiki bagi ibu saya,” ucap Peneliti handal ini.

Hal yang sama dirasakan ketika dirinya sudah memiliki keluarga, cara seorang ibu terbukti dikeluarga kecil nya , saat istrinya yang menjadi ibu dari kedua anaknya mendidik anak dengan caranya sendiri yang memang membutuhkan waktu ekstra, harus berperan ganda dalam keluarga, dan itu hal yang luarbiasa di miliki oleh seorang ibu. Jadi peran seorang ibu bagi seorang anak tidak bisa di gantikan dengan apapun.

Diungkapkan Toni Basuki, Satu momen yang tidak pernah dilupakannya saat ibunya memberikan support kepada dirinya saat Ia mengikuti ujian Dr. di UGM Yogyakarta, dimana pada detik- detik dirinya mempresentasikan hasil kajian nya, disaksikan langsung oleh ibu dan istrinya dan itu suatu momen hari yang terindah dan mengharukan dirasakan, ketika dirinya berada di puncak kebahagiaan ada ibu yang luarbiasa menyaksikan. Hanya keharuan yang di rasakan. dan kebahagiaan itu memberikan arti tersendiri di hati Toni Basuki, peneliti handal NTT dari BRIN .

Bagi Toni Basuki, arti dan sosok seorang ibu tidak bisa digambarkan dengan kata-kata. Kalau mau di katakan, Ibunya adalah denyut nadi nya, di setiap aliran darah nya disitu ada diri ibunya. Di katakan Toni, ibu adalah aliran darah nya. Didalam dirinya dan disetiap aliran darah di tubuhnya itulah ibu Charlota Basuki.

” Saya cuma mau bilang, di setiap aliran darah yang mengalir di tubuh saya, itu adalah ibu saya, denyut nadi, denyut jantung ini adalah ibu saya,” Tutur pria kelahiran 7 Juni 1966 ini.

Oleh sebab itu di momentum hari ibu ke – 94 tahun 2022 ini, Bapak dari Kidung Ksatria Basuki dan Christie Jacinda Basuki ini berharap kepada semua para ibu di NTT, tetap menjadi ibu yang hebat dan jadilah ibu yang melahirkan generasi penerus yang memiliki kepribadian hebat karena sukses seorang anak, adalah sukses dari ibu.( CP).

Komentar