Manfaatkan Daun Kelor, Kelompok Kelor Kasih, Berdayakan Kaum Ibu, Bantu Ekonomi Keluarga

Kupang, Media Indonesia menyapa.com – Daun kelor memiliki banyak manfaat penting bagi kesehatan tubuh. Bahkan, para ilmuan menyebutnya sebagai pohon ajaib (Miracle Tree).

Daun kelor berbentuk bulat lonjong, dan ukurannya yang kecil tersusun rapi pada sebuah tangkai, biasanya dimasak sebagai sayur untuk pengobatan. Selain itu, khasiat daun kelor sangat baik bagi anak-anak dan bayi dalam masa pertumbuhannya.

Mamfaat daun kelor juga bukan saja bagi kesehatan namun juga bagi pemberdayaan ekonomi keluarga.
Seperti hal nya pada kelompok kelor kasih yang terletak di kelurahan Liliba
Kelompok Kelor Kasih, RT 11 RW 07 Kecamatan Maulafa Kota Kupang, yang dipelopori oleh Serda, Antonius Saet.

Kelompok kelor kasih yang beranggotakan 30 orang yang semuanya adalah kaum perempuan ini telah menjalankan usaha atau kreativitas sudah sejak enam bulan yang lalu. dan hal ini di inisiasi oleh seorang Anggota Kodim 1604 Koramil 02 Camplong yang bertugas sebagai Babinsa Desa Ekateta dan Kiuoni Kecamatan Fatuleu Kabupaten Kupang Antonius Saet.

Ketika ditemui awak media di kediamannya bersama anggota kelompok Sabtu, (20/8/2022) menyampaikan bahwa inisiatif untuk membentuk kelompok kelor kasih ini semata – mata ingin membantu ekonomi warga sekitar, sekaligus mengajak kaum perempuan dan kaum ibu untuk mengisi kekosongan waktu dengan hal yang positif dan dapat membantu ekonomi keluarga.

” Inisiatif saya untuk membentuk kelompok ini adalah untuk mengajak kaum perempuan dan kaum ibu di lingkungan RT saya agar dapat menambah ekonomi keluarga dan juga dapat mengisi waktu luang dengan kegiatan produktif,” Ucap Antonius

Menurut Serda Antonius, Kegiatan yang dilakukan oleh kaum ibu yang ada adalah memetik daun kelor dan dari hasil yang di kerjakan, dihargai dengan 2 ribu rupiah per kilogramnya. Jika ada yang antar sudah dipetik atau dibersihkan maka harga 3 ribu rupiah per kg.
Lanjut dijelaskan Babinsa Antonius, Waktu yang dibutuhkan dalam proses pemetikan daun kelor ini hanya 3-4 jam pernah hari, dimulai dari jam pagi hari dan paling lambat jam 11 sudah harus selesai, tidak boleh lebih karena jika lebih lama dari itu maka daun kelor akan rusak.

“Setiap hari kaum ibu yang tergabung di kelompok kelor kasih ini berhasil mengumpulkan 50-60 kg daun kelor segar, dan siap dikirim ke pabrik pengeringan daun kelor,” ujar Serda Antonius

Dalam menjalankan usaha tersebut, Antonius dibantu oleh istri yang mengurusi pembukuan dan keuangan. dengan penuh semangat dan kegembiraan para Kaum ibu tersebut memetik daun kelor dan mengumpulkan daun kelor, selanjutnya di timbang dan di bawa ke pabrik.

Harga jual ke pabrik pengering adalah 5.000 rupiah per kg, dengan harga jual ini ini kami dapat menghasilkan per bulan 4-5 juta rupiah.

Antonius Saet sangat bangga dan berterimakasih atas kunjungan serta perhatian dari bunda Julie Laiskodat yang telah berkunjung ke kelompok kelor kasih
Ia tidak menyangka akan dikunjungi oleh ketua Dekranasda NTT.

Dirinya berharap suatu saat dapat memiliki mesin pengering daun kelor sendiri, sehingga proses pengolahan daun kelor dapat di olah dan dapat membantu ekonomi warga sekitarnya. ( CP).

Komentar