HUT RI Ke – 77, Pemprov NTT Beberkan Sejumlah Kemajuan Di Bidang Kesehatan

Ket Foto : Wakil Gubernur NTT, Josep Nae Soi saat membacakan Pidato Gubernur NTT Jelang HUT RI ke – 77

NTT, media Indonesia menyapa.com
Dalam rangka peringatan hari ulang tahun ke – 77 Kemerdekaan Republik Indonesia tingkat Provinsi Nusa Tenggara Timur, Gubernur NTT dan Wakil Gubernur NTT menyampaikan pencapaian hasil program pembangunan pemerintah di berbagai sektor.

Dalam pidatonya yang di bacakan oleh Wakil Gubernur NTT, Josep Nae soi di aula Fernandez, Senin (15/08/2022)
Menyampaikan bahwa dalam tahun 2022 ini, sejumlah program pemerintah telah dilakukan dan terdapat banyak kemajuan dan perkembangan yang signifikan.

Dari sejumlah capaian pembangunan di Provinsi NTT dan berbagai kebijakan yang diambil merupakan terobosan untuk mencari solusi terbaik untuk menjawab berbagai masalah lokal. Selain pandemi Covid-19, NTT juga mengalami musibah badai silicon tropis seroja dan penyakit ASF yang menyerang ternak babi.

“Kita berhasil melintasi tahun sulit itu dengan baik. Kerja keras dan kerja bersama kita dalam pembangunan di berbagai sektor pembangunan membuahkan perkembangan dan kemajuan yang signifikan,” jelas Nae Soi.

Wakil Gubernur membeberkan sejumlah capaian berkaitan dengan penyelenggaraan pemerintahan, pembangunan serta pelayanan dan pemberdayaan masyarakat di Provinsi NTT. 1). Bidang Kesehatan, Pertama di bidang kesehatan, Selama tahun 2021, jumlah kasus penyakit malaria sebanyak 9.419. Angka ini mengalami penurunan jika dibandingkan dengan tahun 2020 sebanyak 15.341 kasus. Sedangkan untuk kasus Demam Berdarah Dengue (DBD), pada tahun 2021 terjadi 2.543 kasus dengan jumlah kematian mencapai 14 orang dan kasus ini menurun bila dibandingkan dengan tahun 2020.

Pemerintah Provinsi terus berupaya menekan kasus DBD dengan mempromosikan empat pilar strategi pencegahan dan pengendalian DBD, yakni pertama, memperkuat surveilans kasus dan surveilans vektor didukung dengan laboratorium yang memadai; kedua, memperkuat penatalaksanaan penderita di fasilitas kesehatan; ketiga, meningkatkan pemberantasan vektor secara terpadu bersama masyarakat; dan keempat, memperkuat kemitraan dengan berbagai pihak dalam pencegahan dan penanggulangan KLB DBD.

Sementara itu, untuk kasus Covid-19 di NTT cenderung melandai dan menurun. Hal ini seiring dengan terbentuknya kekebalan komunitas melalui upaya percepatan vaksinasi yang gencar dilakukan oleh pemerintah daerah, TNI/Polri, dan instansi vertikal. Kerjasama lintas sektor dan lintas program sesuai dengan kewenangan masing-masing terkoordinasi dengan baik, sehingga mampu mempercepat pendistribusian dan pelaksanaan vaksinasi di seluruh kabupaten/kota se-NTT.

Disebutkan, data sampai 28 Juli 2022, angka vaksinasi secara keseluruhan di NTT menunjukan perkembangan yang positif, yakni penerima vaksin pertama 3, 6 juta lebih atau 96 persen; vaksin kedua telah diterima oleh 2.7 juta orang atau 72 persen; dan, vaksin ketiga sebanyak 485 ribu lebih atau sekitar 17 persen. “Angka ini diharapkan akan terus meningkat seiring dengan upaya sosialisasi dan vaksinasi yang masih terus dilakukan setiap hari disertai konsolidasi data pada aplikasi,” ujarnya.

Wagub Nae Soi mengatakan, hal lainnya yang tetap menjadi perhatian serius Pemerintah saat ini, yakni upaya mengatasi permasalahan gizi buruk dengan menekan jumlah balita stunting melalui Pemberian Makanan Tambahan (PMT) untuk ibu hamil dan balita Kurang Energi Kronis (KEK) di 22 Kabupaten/Kota. “Pemerintah Provinsi telah menetapkan 8 (delapan) Aksi Konvergensi dengan intervensi gizi spesifik dan sensitif untuk mencegah dan menangani stunting. Secara umum prevelensi stunting terus mengalami tren penurunan, dari 35 persen pada 2018 menjadi 22 persen pada Pebruari 2022,” sebutnya.

Pemerintah Provinsi NTT memberikan apresiasi dan penghargaan bagi kabupaten/kota yang telah bekerja inovatif dalam menurunkan stunting. Komitmen antara Gubernur dengan Walikota dan para Bupati telah menargetkan penurunan stunting secara ekstrim menjadi 10 sampai 12 persen pada tahun 2023. Demikian pula komitmen yang sama dibangun antara Wakil Gubernur dengan Wakil Walikota dan Wakil Bupati se-NTT dalam posisi sebagai Ketua Tim Percepatan Penurunan Stunting tingkat provinsi, kota dan kabupaten.

“Apresiasi yang sama juga ditujukan kepada lembaga-lembaga mitra pembangunan yang juga telah berkontribusi dan mendukung upaya Pemerintah Provinsi,” katanya.

Parameter lainnya berkaitan dengan peningkatan pelayanan kesehatan masyarakat berupa komitmen pemerintah Provinsi NTT untuk menekan kasus kematian ibu dan bayi menjadi nol atau tanpa kasus kematian ibu dan anak. “Kasus kematian ibu padat tahun 2021 kondisi bulan Juni terdata sebanyak 69 kasus, mengalami penurunan sebesar 112 kasus. Begitupun dengan kasus kematian bayi pada Tahun 2022 kondisi bulan Juni terdata 453 kasus, atau berkurang 502 kasus dibandingkan Tahun 2021 sebesar 955 kasus. Penurunan stunting dan AKI/AKB merupakan komitmen kemanusiaan untuk membangun generasi NTT yang cerdas,” jelasnya.

Wagub Nae Soi menyampaikan penghargaan dan terima kasih kepada semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu-persatu atas segala ide-ide cerdas, kritik, perhatian dan segala tindakan baik bagi daerah ini. Mari kita satukan langkah dan Berkomitmen untuk membangun NTT maju dalam visi “NTT Bangkit Menuju Sejahtera” ( CP)

Komentar