USAID MOMENTUM Gelar Media Briefing Tingkatkan Peran Media Soroti Sistem Rujukan Selamatkan Ibu dan Bayi

Kupang, MIM.com – USAID Momentum gelar media Briefing dukung sistem rujukan untuk selamatkan Ibu dan Bayi Baru Lahir di NTT, bertujuan untuk meningkatkan peran media dalam memperkuat sistem rujukan berbasis masyarakat kompetensi untuk menyelamatkan ibu dan bayi di provinsi Nusa Tenggara Timur.

Acara tersebut dihadiri oleh 30 perwakilan media, dengan tiga narasumber utama yang mewakili Pemerintah Provinsi dan Kelompok Kerja (Pokja) Teknis.

Salah satu hasil utama dari acara media briefing ini adalah menyoroti pentingnya memperkuat sistem rujukan yang diterapkan secara berkelanjutan dan terbukti dapat menyelamatkan ibu dan bayi.

Sesuai rillis yang di terima dari Melva Aritonang dijelaskan, Peran media sangat penting agar keberhasilan dan keberlanjutan inisiatif lokal seperti 2H2 Center di Kabupaten Flores Timur dan Mama Boi di Kabupaten Rote Ndao dan sistem rujukan di kabupaten menjadi bagian dari agenda pemerintah khususnya dalam acara MUSRENBANG yang akan diadakan tanggal 25 April 2022.

Sebagai gambaran bahwa sistem rujukan 2H2 Center terbukti mampu menopang dan menyelamatkan sekitar 28.000 ibu hamil dalam 11 tahun beroperasi. Praktik baik 2H2 Center Mama Boi di Kabupaten Rote Ndao akan dipamerkan di lokasi acara Musrenbang.

Keberlanjutan sistem rujukan berbasis masyarakat dan kompetensi ini menjadi salah satu hasil utama dari program USAID MOMENTUM di Nusa Tenggara Timur.

Selian itu, MOMENTUM berupaya untuk memperkuat kinerja 2H2 Center dengan WhatsApp center dan dukungan kebijakan. Pencapaian dari kerjasama MOMENTUM dengan Pemerintah Provinsi dan Kabupaten NTT juga turut dihadirkan dalam acara.

Sejak tahun pertama pelaksanaan proyek, MOMENTUM telah melibatkan pemangku kepentingan di tingkat Nasional, provinsi dan kabupaten dalam upaya peningkatan kualitas layanan Ibu dan Bayi Baru Lahir.

MOMENTUM Country and Global Leadership adalah bagian dari Program Inovasi USAID yang memberikan bantuan teknis dan pengembangan kapasitas kepada pemerintah dan organisasi non pemerintah lokal untuk memperkuat kepemimpinan global, pembelajaran dan menghasilkan intervensi berbasis bukti diantaranya adalah Pendampingan Rumah Sakit, Supervisi Fasilitatif, Audit Maternal dan perinatal dan Pokja Integrasi Pencegahan Sunting dan Penurunan Angka Kematian Ibu dan Bayi Baru Lahir.

Kabid Bapelitbangda Rote Ndao Sherwin M.R. Ufi,S.K.M, MPH, dan Nakes/Bidan Maryam Sarce Samu Selly, STr. Keb; yang mewakili Pokja Teknis Pengelola 2H2 Centre Dinkes Kabupaten Flotim yakni  Scolastika Concita Nino, Kepala Desa Lamanabi dan Inisiator Kipas Ibu Hamil, Kornelus Enu Koten.

Sementara yang mewakili Pemprov NTT, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi NTT, dr. Messe Ataupah dan  Staf Khusus Gubernur NTT Bidang Kesehatan dr. Stef Bria Seran yang membawakan materi Road Map dan Rencana Aksi Daerah (RAD) Penurunan Stunting, dan Angka Kematian Ibu (AKI) Angka Kematian Bayi (AKB) di NTT.

Pantauan media ini, tim dari Rote Ndao dalam materinya antara lain mengsharingkan Inovasi Mama Boi dengan tiga pola pendekatan mikro, makro, dengan sistem koneksi ITE yang memudahkan akses pelayanan ibu hamil dan bayi.

Sementara Nakes/Bidan Maryam Sarce Samu Selly, STr. Keb; yang mewakili Pokja Teknis Pengelola 2H2 Centre Dinkes Kabupaten Flotim dari Kabupaten Flores Timur Pokja Teknis Pengelola 2H2 Centre Dinkes Flotim, memperkenalkan Inovasi 2H2 Center yakni Gerakan Moral dan teknis  untuk mengajak seluruh pihak, baik pemerintah, maupun masyarakat umum dengan apa yang dimiliki  untuk peduli  terhadap ibu hamil, terutama pada masa kritis 2 Hari Sebelum Melahirkan dan 2 Hari Sesudah Melahirkan untuk mencapai tujuan bersama yaitu Ibu Selamat, Bayi Sehat.

dr. Stef Bria, selaku staf khusus hadir sebagai pemateri juga mengajak agar untuk selamatkan ibu melahirkan dan bayi maka perlu peran serta dan kolaborasi dari semua pihak dan elemen agar dapat mengurangi kematian ibu dan bayi saat melahirkan, dan juga cegah Stunting sedini mungkin sejak seribu hari kehidupan anak hingga anak usia 3 tahun wajib ASI Ekslusif.

” Dengan keterlibatan dan komitmen yang tinggi dari kementrian kesehatan, dinkes Provinsi, Dinkes kabupaten Kota dan seluruh pemangku kepentingan, diharapkan angka kematian ibu dan bayi baru lahir dapat menurun,” Pungkas Stefanus Bria. ( CP).

Komentar