Aliansi PKTA Sinergi Dengan Save The Children Luncurkan dan Bedah Buku ” NTT dalam Satu Keberagaman

NTT, Media Indonesia Menyapa.com – Kekerasaan Terhadap anak merupakan suatu permasalahan besar yang menjadi tanggung jawab bersama semua elemen.
Berangkat dari kegelisahan berjamaah tentang kekerasan
anak di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) yang tiap hari
makin meningkat, Aliansi Penghapusan Kekerasan Terhadap
Anak (PKTA) NTT, didukung oleh Save the Children melalui
proyek School for Change, berinisiasi menulis sebuah buku refleksi spiritual. Buku dengan judul, NTT Sotu dalam KeberAGAMAn ini sebagai upaya merajut kasih bersama melindungi anak-anak NTT.

Benyamin Leu selaku pelaksana kegiatan dari Yayasan Save the children dalam sambutannya menyampaikan, Harmonisasi dan kerukunan hidup masyarakat di NTT telah diakui negara bahkan dunia sebagai Nusa Terindah Toleransi.
Ini juga yang menjadi semangat di balik hadirnya buku dengan
latar keberagaman ini. Bahwa benar di NTT beragam agama,
suku, dan bahasa, tetapi patut diakui bahwa kesatuan NTT tak
akan pernah retak oleh simbol-simbol agama. Keberagaman
dan harmonisasi harga mati yang tidak per nah bisa ditawar- menawar.

“Buku mungil ini akan jadi sejarah baru bagi NTT, bagaimana suara-suara di atas mimbar tetap memiliki pesan suci dan sa-kral. Karenanya, ikhtiar untuk mengumpulkan tulisan-tulisan
menjadi sabda suci bagi segenap kaum yang membacanya
agar lebih jauh mendalami makna perlindungan hak-hak anak
sebagai kodratnya mereka untuk hidup dan tumbuh di bumi
yang damai. Sementara itu, suara-suara dari dalam keluarga, dari kampus,
maupun kampung juga membawa pesan yang sama,” Jelas Beny.

Di jelaskan oleh Dia, Buku ini ditulis oleh kalangan umum, perwakilan akademisi, pekerja sosial, wartawan, dan terutama lima tokoh agama di
NTT dalam bentuk features dan esai. Cerita-cerita di dalamnya. adalah bentuk silaturahmi nyata antar agama dalam napas keberagaman. Tidak untuk mencari mana yang benar dan
mana yang salah, tetapi murni sebagai simpul untuk saling
menguatkan dan merangkul.

Kisah-kisah dalam buku ini hanya akan bermakna bagi siapapun yang beragama. Sebab sabda tertinggi agama, adalah cinta kasi
bagi Tuhan, sesama, dan semesta, termasuk kepada anak-anak kita.

Peluncuran dan bedah buku” NTT satu dalam keberagaman” mengusung tiga tema penting yakni, hidup rukun dalam keluarga, Rumah ibadah ramah anak, kerjasama antar umat beragama dalam upaya perlindungan anak.

Hadir sebagai pemateri dan membedah buku NTT satu dalam keberagaman, Ketua DPRD NTT, Emilia Nomleni, tokoh agama, pater Yulius, perwakilan Jurnalis, Fery Jahang dan dari ketua Aliansi PKTA, Benyamin Leu.

Benyamin Leu yang juga merupakan Ketua Aliansi PKTA Provinsi NTT, mengatakan, program penulisan dan peluncuran buku “NTT Satu Dalam Keberagaman” merupakan bagian dari program perlindungan dan penghapusan kekerasan terhadap anak, yang didukung Save the Children. Kehadiran buku ini sebagai tanggapan terhadap masih tingginya kasus kekerasan terhadap anak yang terjadi di wilayah Nusa Tenggara Timur (NTT).

Sementara Ketua Tim Penulis Buku, Yahya Ado menjelaskan, para penulis dalam buku “NTT Satu Dalam Keberagaman” berasal dari kalangan akademisi, tokoh agama, pegiat LSM dan wartawan, yang memiliki kapasitas dan kualitas serta berpengalaman dalam penulisan buku. Sehingga buku yang dihadirkan adalah benar-benar berisi gagasan-gagasan brilian untuk mendukung upaya perlindungan anak.

Mantan Rektor Unika Widya Mandira Kupang, Pater Yulius Yasinto, SVD,  MA. M.Sc ketika membedah buku ini memberi apresiasi kepada Save The Children dan Aliansi PKTA Provinsi NTT. Pater Yasinto menilai, buku “NTT Satu Dalam Keberagaman” merupakan buku yang luar biasa yang pantas dibaca oleh semua kalangan.

Meski demikian, Pater Yasinto berpendapat, mestinya tulisan dalam buku tersebut juga menyentuh suara hati anak-anak yang menjadi korban kekerasan, korban perkembangan teknologi, pendapat atau suara hati para orang tua yang berperan dalam mendidik anak, dan lainnya. Sehingga tulisan menjadi lebih kaya dan lebih lengkap lagi.

Apresiasi terhadap lahirnya buku “NTT Satu Dalam Keberagaman” juga disampaikan Kadis Pendidikan dan Kebudayaan (PK) Provinsi NTT, Linus Lusi dalam sambutannya. Menurut Linus Lusi, kehadiran buku ini sangat bermanfaat dan berdampak positif bagi penanganan masalah kekerasan terhadap anak di Provinsi NTT.

“Atas nama pemerintah dan seluruh masyarakat Nusa Tenggara Timur, saya menyampaikan apresiasi kepada lembaga-lembaga yang tergabung dalam Aliansi Penghapusan Kekerasan Terhadap Anak (Aliansi PKTA) bersama Save the Children yang telah berkolaborasi untuk menerbitkan buku yang berkualitas ini,” jelas Linus Lusi.

Dalam kesempatan tersebut Kadis Pendidikan dan kebudayaan juga mengajak seluruh masyarakat NTT untuk tetap menjaga Protokol Kesehatan dan Malakukan vaksinasi covid-19 untuk mempercepat terbentuknya kekebalan komunitas atau Herd Immunity. ( CP)

Komentar