Wilayah NTT Berpotensi Hadapi Fenomena La Nina, Masyarakat Di Himbau Waspada

Kupang, media Indonesia menyapa.com
Nusa Tenggara Timur memiliki kekayaan alam bahkan sangat indah dan terkenal, namun NTT juga terletak di wilayah yang rawan bencana.

Prakiraan awal musim hujan tahun 2021/2022 oleh BMKG Sta.Klimatologi kelas 2 lasiana, pada tanggal 2 september telah menerbitkan prakiraan AMH 2021/20211 di NTT bahwa sejumlah wilayah di NTT di prediksi akan mengalami musim hujan diatas normal( lebih besar).diantaranya yaitu wilayah manggarai barat bagian utara, manggarai timur bagian utara, ngada bagian utara, TTS bagian selatan, malaka bagian selatan, kupang bagian utara, TTU bagian barat. Sedangkan puncak musim hujan sendiri di prediksi akan terjadi pada bulan februari 2022.

Terkait hal tersebut maka Biro Administrasi pimpinan setda Provinsi NTT menggelar pertemuan Bakohumas lingkup pemerintah Provinsi NTT jumat(26/11/2021) di Aula Hotel Sasando.

Ketua panitia, Frans Tiran dalam laporannya, maksud dan tujuan di gelarnya pertemuan Bakohumas lingkup Pemprov NTT yang mengusung tema ” Kesiapsiagaan kita memasuki musim pancaroba dan menghadapi fenomena alam La Nina di NTT yakni untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat untuk adanya kesiapsiagaan nya dalam memasuki musim pancaroba dan dalam menghadapi fenomena alam La Nina di NTT.

Frans Tiran juga menyampaikan adapun kegiatan pertemuan bakohumas berlangsung di situasi pandemi covid – 19, oleh sebab itu adanya penerapan prokes secara ketat.

PLT Asisten 2 Setda Provinsi NTT, Erny Usboko saat membacakan sambutan Gubernur NTT mengatakan secara umum NTT telah memasuki musim pancaroba yaitu peralihan dari musim kemarau ke musim penghujan, bahkan juga adanya angin kencang dapat berubah menjadi angin puting beliung.

Lanjut Erny Usboko menyampaikan melalui Badan Nasional Penangulangan Bencana( BPBD)telah menghimbau semua pihak, untuk selalu mewaspadai meningkatnya ancaman bencana hidrometeorologi yang hampir diseluruh wilayah Indonesia termasuk di NTT

” Secara umum La Nina dapat menyebabkan curah hujan di Indonesia meningkat dan dampaknya bisa menimbulkan berbagai kerusakan bahkan korban jiwa, namun perlu di ingatkan juga bahwa kita tidak perlu kuatir berlebihan, manakala kita telah mengikuti berbagai informasi perkembangan cuaca dari sumber terpercaya dalam hal ini BMKG, dan mengikuti langkah – langkah antisipasif dalam memasuki musim pancaroba bahkan menjelang terjadinya fenomena alam La Nina yang akan melintasi wilayah NTT,” jelas Erny Usboko.

Kepala pelaksana BPBD NTT, Ambrosius Kodo, S.Sos,.MM menyampaikan terkait musim pancaroba di NTT, maka BPBD menindak lanjuti himbauan Gubernur NTT kepada Bupati se – NTT dan walikota untuk melakukan langkah – langkah antisipasi musim hujan dengan melakukan langkah kesiapsiagaan dengan terus melakukan sosialisasi dan edukasi kepada warga di wilayah masing – masing terutama warga yang berdiam di wilayah rawan bencana hidrometeorologis. ( CP ).

Komentar