Mentan RI Kunker Sekaligus Panen Jagung di Desa Baumata

NTT, media indonesia menyapa.com –
Menteri Pertanian (Mentan) RI, Dr.H.Syahrul Yasin Limpo,SH, M.Si,MH kunjungan kerja di Kupang, Nusa Tenggara Timur dan menghadiri panen jagung di Desa Baumata, Kecamatan Taebenu, pada Musim Tanam II Tahun 2021.

Kehadiran Mentan disambut Bupati Kupang, Korinus Masneno sebagai  tuan rumah mewakili pemerintah dan warga Kabupaten Kupang pada Minggu 17 Oktober 2021. Bupati Masneno mendampingi Menteri Pertanian RI, Dr.H.Syahrul Yasin Limpo,SH, M.Si,MH mulai saat tiba di Kupang, mengikuti acara Raker di Hotel Aston, hingga acara yang ditunggu-tunggu masyarakat di Desa Baumata Kecamatan Taebenu Kabupaten Kupang, yaitu Panen Jagung TJPS Musim Tanam II Tahun 2021.

Panen Jagung yang dilakukan pada Minggu(17/10/2021) oleh Dinas Pertanian dan ketahanan pangan NTT yang di hadiri mentan RI berlangsung saat bumi NTT di guyur hujan perdana.

Bupati Kupang, Korinus Masneno pada kesempatan tersebut mengungkapkan bahwa meski diguyur hujan saat panen jagung namun dirinya merasa kondisi cuaca tersebut merupakan berkat.

Sebab diakui Korinus, jagung merupakan komoditas tanaman pangan yang memiliki peranan penting dan strategis dalam perekonomian dan sumber pendapatan masyarakat.

Selain itu jagung tidak hanya digunakan sebagai bahan pangan tetapi juga digunakan sebagai bahan pakan ternak.

Dilaporkan Bupati Kupang bahwa program Tanam Jagung Panen Sapi (TJPS) di Kabupaten Kupang untuk musim tanam April-September 2021, berhasil ditanam 535 hektar.

“Inilah rakyat kami, kami milik bapak Menteri, berdayakan kami hari ini dan esok, niscaya ada berkat di setiap harapan dan terpenting ada niat. Penguatan moral apa yang diucapkan, merupakan dorongan moral untuk kami bangkit,” kata Masneno.

Soal bantuan peralatan, bibit dan sebagainya, Bupati menyampaikan  terima kasih. Suara bapak Menteri sebagai motivasi untuk kami bangkit.

Pada kesempatan tersebut, Mentan mengatakan kehadirannya disini untuk melihat hasil kerja Bupati dan masyarakatnya seperti apa pertanian disini, harus mampu jadi pertanian hebat dan percontohan bagi daerah lainnya di NTT.

Sebagai motivasi kepada petani, Mentan memberikan ilustrasi bila 1 hektar jagung menghasilkan 6 atau 7 ton, dengan harga Rp 4 ribu/kilo maka menghasilkan Rp  24 juta.

“Dari Rp 24 juta tersebut ada biaya bibit, pupuk,obat-obatan paling Rp 8 jutaan. Dari Rp  24 juta kurang Rp 8 jutaan, lumayanlah masih dapatkan keuntungan Rp 16 jutaan dalam 100 hari,” katanya.

Karena itu, Mentan meminta  setelah panen segera menanam lagi. Harus 2 sampai 3 kali panen dalam 6 bulan kedepan, tinggal konsepnya diatur dengan melibatkan semua yang berkompeten. “Sombong sekali petani yang tak mau tanam 3 kali,” tuturnya dengan mengutip kembali penyampaian Bupati Kupang bahwa yang penting ada niat.

Lanjutnya, jika Bupati menemui masalah, laporkan saja kepada dirinya. Mentan RI ini juga menyinggung soal potensi lainnya seperti usaha ternak ayam dan bebek yang perlu dikembangkan untuk dapat diekspor nantinya.

Selain itu disekitar lahan panen jagung seluas 88 hektar tersebut, Mentan inginkan ada tanaman kelapa. Dirinya meminta kepada Dirjen yang berwewenang untuk membantu 2.000 anakan kelapa serta pelatihan-pelatihan untuk para kelompok tani.

Tanggal 10 November 2021 waktu yang diminta Menteri kepada jajarannya di pusat agar bisa direalisasikan.

Menutup arahannya, mentan mengatakan, dirinya percayai bahwa atas restu sang Pencipta, hujan pun turun. Hujan yang datang hari ini, menandakan Kupang memang hebat.
Acara ini ditandai dengan penyerahan bantuan sarana pasca panen tanaman pangan yang diterima Kadis Pertanian Provinsi NTT, benih padi serta penyerahan bantuan kepada unit pengelola jasa alsistan (UPJA) dari Mentan RI, didampingi Bupati Kupang serta Para Pejabat Eselon I dan II Kementerian Pertanian RI. ( CP ).

Komentar