Gebrakan Luarbiasa, Julie Laiskodat Launcing Haydrink, Libatkan 100 Jurnalis

Kupang, media Indonesia menyapa.com – Dewan Kerajinan Nasional Daerah Provinsi NTT berkolaborasi dengan Dapur Kelor Indonesia meluncurkan sebuah brand bernama Haydrink yang merupakan franchise atau waralaba berbasis Kelor pertama di Indonesia bahkan di Asia Tenggara dengan mengusung konsep Minuman Kelor dengan berbagai cita rasa yang sangat cocok dengan kalangan Milenial saat ini.

Peluncuran Haydrink oleh Ketua Dekranasda NTT, Julie Laiskodat.
ini merupakan suatu gebrakan yang luarbiasa dimana bertepatan dengan hari Tani Nasional, Jumat(24/09/2021) dan peluncuran Haydrink, minuman berbahan kelor ini cukup menarik, dimana sekitar 100 wartawan dilibatkan dalam kegiatan launcing.

Tujuan dari program Haydrink ini adalah untuk dapat menciptakan lapangan pekerjaan dan meningkatkan kecakapan kaum milenial dalam berwirausaha. Selain untuk membuka lapangan pekerjaan dan meningkatkan kecakapan kaum milenial dalam berusaha, tujuan program ini juga adalah pengembangan Kelor NTT yang menurut penelitian merupakan Kelor terbaik nomor 2 di dunia setelah Kelor dari Kepulauan Canary di Spanyol. Kelor yang merupakan makanan super atau super food memiliki kandungan gizi dan vitamin yang sangat bagus untuk bagi tubuh terutama di saat pandemi seperti sekarang dimana tubuh membutuhkan asupan nutrisi yang cukup sehingga dapat meningkatkan daya tahan tubuh terhadap radikal bebas dan penyakit

Pantauan media Ini, di Salah satu Booth sekitar lokasi Masjid Nur Musyafir kelurahan Batuplat, kecamatan kota Raja, Kupang tempat di launcingnya Haydrink oleh Julie Laiskodat dengan Owner Booth Andy Angga sibuk melayani para pembeli pada saat launcing hay drink .
Angga ketika di temui awak media mengatakan bahwa, dirinya sangat antusias dengan ide Dekranasda yang didukung BRI dan Grab Food ini, karena sangat membantu kaum milienial untuk berwirausaha, mengembangkan potensi yang ada di NTT.

Menurut Andy, Ini pertama kalinya kaum milenial dilibatkan dalam kegiatan mempromosi minuman berbahan daun kelor yang dipadu dengan bahan dasar kelor dengan aneka varian seperti Moringga Mocacino, Oreo, Ginger, Hazelnut,  Taro, Strowbery, Redvelvet, Capucino, Tiramisu dan Original. Dengan toping coklat, keju, regal, dengan harga per cup Rp18.000.

“Sebenarnya, Haydrink sudah direncanakan dilaunching pada Juni 2021 yang lalu, tapi akibat PPKM ditunda hingga 24 September hari ini
Sebelum launching, kami para pelaku UKM Milenial diikutkan dalam pelatihan dan bimbingan selama sehari pada awal September dan setelah mengikuti pelatihan, kami di beri bantuan Booth lengkap dengan mesin mix dan press, cashier, serta bahan dasar serbuk kelor dan cup. Sedangkan bahan tambahan lain disediakan oleh kami sendiri,” tutur Andy.

Andy Angga juga menyampaikan bahwa ketua Dekranasda NTT menitipkan pesan kepada para pelaku UKM agar dapat ikut mempromosikan kelor, karena manfaat kelor sangatlah penting bagi kesehatan karema mengandung semua unsur gizi.

“Bunda titip pesan saat pelatihan agar kami dapat melanjutkan usaha UKM  ini dan bisa ikut mempromosikan kelor sebagai tanaman ajaib yang memiliki semua unsur gizi yang sangat penting bagi kesehatan.” Tambah Andy.

Launcing Haydrink ini telah melalui beberapa proses sejak awal inisiasi hingga saat ini, dimana tim Dekranasda NTT dan Dapur Kelor Indonesia bersama-sama melakukan penjaringan peserta, pelatihan berkolaborasi dengan pihak Bank BRI, Grab dan pelatihan untuk meracik minuman Haydrink. Peserta yang mengikuti Program Haydrink ini adalah kaum Milenial di Kota Kupang. Untuk mengikuti progam ini, peserta hanya perlu melampirkan KTP, foto lokasi penjualan beserta beberapa persyaratan untuk pembukaan tabungan di Bank BRI serta pembayaran dengan menggunakan aplikasi pembayaran non tunai. Program ini juga berkolaborasi dengan Jasa Transportasi Online Grab yang memiliki fitur GrabFood sehingga dapat memudahkan dalam melakukan pemesanan produk dari mana saja.

Ket Foto : Haydrink dengan aneka varian rasa

Booth Haydrink tersebar di beberapa titik dalam wilayah Kota Kupang dan tidak menutup kemungkinan akan dikembangkan di daerah lain di NTT Untuk saat ini Haydrink di Kota Kupang akan dijadikan sebagai Pilot Project untuk selanjutnya dapat dikembangkan di seluruh wilayah NTT mengingat NTT memiliki potensi kelor yang berlimpah serta sudah ada beberapa daerah yang menyatakan berminat untuk mengembangkan program serupa seperti di wilayah Belu dan Malaka.

Julie Sutrisno Laiskodat, Ketua Dekranasda Provinsi NTT dalam sambutannya mengatakan sebagai mitra Pemerintah Provinsi NTT, Dekranasda Provinsi NTT mendukung penuh Program Bapak Gubernur NTT untuk mengembangkan Kelor NTT sebagai salah satu komoditi unggulan dari NTT demi mewujudkan NTT bangkit, NTT sejahtera. NTT dengan 3026 desa memiliki potensi yang luar biasa dan akan memberikan dampak luar biasa bagi masyarakat jika dikembangkan dengan baik

“Sebagai mitra Pemerintah Provinsi NTT, Dekranasda Provinsi NTT mendukung penuh Program Bapak Gubernur NTT untuk mengembangkan Kelor NTT sebagai salah satu komoditi unggulan dari NTT demi mewujudkan NTT bangkit, NTT sejahtera. NTT dengan 3026 desa memiliki potensi yang luar biasa dan akan memberikan dampak luar biasa bagi masyarakat jika dikembangkan dengan baik,” Jelas Julie Laiskodat. ( CP ).

Komentar