SMKN 5 Kupang Sukses Luluskan Siswa Dengan Kelulusan 99,25 Persen

Ket Foto : Kepala SMKN 5 Kupang, Dra. Safirah C. Abineno

Kupang, media indonesia menyapa.com –
Sekolah menengah kejuruan Negeri 5 Kupang sukses meluluskan siswa dengan jumlah kelulusan 99,25 persen dari 403 jumlah siswa namun yang bisa di luluskan hanya 400 siswa sedangkan 3 siswa lainnya tidak bisa diluluskan dikarenakan tidak mengikuti ujian baik tatap muka maupun ujian praktek.

Hal ini disampaikan kepala SMKN 5 Kota Kupang, Dra. Safirah C. Abineno pada senin(08/06/2021).

Dikatakan Safirah, program kejuruan di SMKN 5 ada 3 tahun dan 4 tahun, dengan jurusan konstruksi perawatan gedung dan jalan, irigasi, jembatan. Selain itu para siswa yang telah lulus atau tamat harus mengikuti magang selama 1 tahun di IDUKA dan usai mengikuti magang baru bisa memgambil ijasahnya.

Terkait tiga siswa yang tidak lulus, Safirah menyampaikan bahwa ketiga siswa tersebut sudah di cari untuk mengikuti ujian kompetensi namun tidak bisa di temui dan di hubungi. Oleh sebab itu dengan berat hati tidak bisa di luluskan karena tidak memenuhi kriteria kelulusan.

Kepsek SMKN 5 juga menjelaskan bahwa selama ujian, pelaksanaan nya di sekolah karena sekolah kejuruan dan para siswa harus melakukan ujian praktek, dan tidak bisa di lakukan di rumah karena tidak ada ketersediaan fasilitas pendukung lainnya selain itu guru tidak bisa melihat langsung bagaimana cara anak dalam praktek ujiannya.

“Mengingat pandemi covid 19 masih melanda, kami dalam melaksanakan ujian praktek bagi para siswa, kami lakukan dengan sistem shift dan ada 4 shift yang kami lakukan. Hal ini juga kami lakukan sudah sesuai dengan anjuran Gubernur dan Kadis Pendidikan yakni tatap muka terbatas,” kata Safirah kepada media ini di ruang kerjannya.

Safirah Abineno juga menegaskan bahwa sehebat apapun teknologi tidak akan bisa memgantikan peran guru dalam mencerdaskan anak bangsa.

Hal senada di sampaikan pula oleh Yohana Heny Riberu, S.Pd selaku Waka Kurikulum di SMKN 5 Kupang.

Ket Foto : Yohana Heny Riberu, S.Pd Waka Kurikulum di SMKN 5 Kupang.

Yohana mengatakan, ujian yang di lakukan di SMKN 5 memang seperrti yang telah di sampaikan kepala sekolah SMKN 5 bahwa dilakukan dengan sistem luring karena apabila di lakukan di rumah para siswa masing – masing maka akan menyulitkan siswa karena keterbatasan fasilitas untuk ujian praktek.

“Siswa tidak bisa melaksanakan dan mengikuti ujian secara daring karena faktor pendukung lainnya tidak menunjang apalagi Seusai badai seroja, internet juga menjadi salah satu faktor dimana siswa agak kesulitan untuk mengaksesnya . Oleh sebab itu ujiannya kami tetapkan secara tatap muka dan dalam beberapa kelompok ,” ucap Yohana.

Harapan Waka Kurikulum kedepannya kepada anak – anak atau siswa agar dapat serius mengikuti prosea KBM karena ketika tamat atau lulus dan melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi ataupun bekerja di lembaga atau instansi manapun sudah memiliki keahlian dan budaya kerja yang baik dan bagus.. ( CP )

Komentar