Yezkial Loude Klarifikasi Rekaman Suara Yang Beredar Di Medsos

Ket Foto : Yezkial Loude, Ketua DPRD Kota Kupang saat gelar jumpa pers di dampingi Adrianus Talli dan Gusti Beribe

Kupang, media indonesia menyapa.com –
Ketua DPRD Kota Kupang, Yezkial Loude mengklarifikasi beredarnya rekaman suaranya yang disebarkan di media sosial.

Klarifikasi rekaman suara yang berisi pembicaraan mengandung SARA dan menimbulkan kekisruhan di tengah masyarakat disampaikan oleh ketua DPRD Kota kupang kepada para awak media pada Minggu malam, 30 Mei 2021 di kantor DPD PDIP. Dirinya menyatakan bahwa apa yang terpublikasi di media dalam bentuk foto dan rekaman suara adalah percakapannya dengan teman-teman media.

“Itu percakapan saya dan teman-teman media dalam menjawab pertanyaan tentang pendemo yang datang tapi tidak memiliki KTP atau identitas yang jelas dan tidak memiliki izin dari Kepolisian,” ujar Yezkial Loude dengan membaca klarifikasi yang telah disiapkannya.

Yezkial Loude yang didampingi Adrianus Talli dan Gusti Beribe pada konferensi pers menyesalkan kalau rekaman suaranya terkesan diedit oleh orang yang mempunyai indikasi menciptakan suasana menjadi isu di Kota Kupang. “Saya pribadi tidak mempunyai niat melecehkan agama Katolik karena saya merupakan bagian dari umat Katolik,” ungkapnya seraya menyampaikan bahwa sebagian keluarga Loude adalah Umat Katolik.

Ia pun menegaskan bahwa dirinya merupakan bagian dari keluarga katolik dan sebagian keluarganya juga adalah umat katolik.

“perlu saya sampaikan kepada teman – teman wartawan pada kesempatan ini kalau sebagian Keluarga saya adalah umat katolik,” kata Yezkial.

Ketua DPRD Kota Kupang dari fraksi PDIP ini juga menyampaikan permohonan maaf nya kepada pimpinan umat Katolik, yakni kepada bapa uskup, pastor, dan segenap umat katolik dan tokoh etnik suku flores, bahwa rekaman suara yang beredar di media sosial adalah suatu kekeliruan.

“Saya secara pribadi, dan keluarga menyampaikan permohonan maaf kepada pimpinan umat Katolik mulai dari Bapa Uskup, Pastor, segenap umat Katolik dan Tokoh Etnik Suku Flores, apabila apa yang telah dipublikasi di media sosial adalah sebuah kekeliruan,” pungkas Yezkial Loude. ( CP ).

Komentar