Kolekta Keu S.pd, M.Hum, koordinator fasilitasi peningkatan mutu pendidikan di LPMP Provinsi NTT
“Perempuan merupakan tokoh pendidik utama dan pertama bagi seorang anak, cerdasnya anak sangat bergantung pada perempuan dalam hal ini seorang ibu,”.
Kupang, media Indonesia menyapa.com – Hari Perempuan Internasional diperingati setiap tahun pada tanggal 8 Maret untuk merayakan pencapaian perempuan di berbagai bidang.
Banyak kemajuan telah dibuat untuk melindungi hak-hak perempuan, Namun, tidak ada tempat di dunia yang bisa mengklaim bahwa wanita memiliki semua hak dan peluang yang sama dengan pria.
Oleh sebab itu, saatnya perempuan berbicara tentang berbagai hal baik di kehidupan sehari-hari maupun melalui bidang kerja masing-masing.
Kolekta Keu, S.Pd.M.Hum, perempuan cerdas yang kini menjadi koordinator fasilitasi peningkatan mutu pendidikan di lembaga penjaminan mutu pendidikan Provinsi NTT angkat bicara bagaimana peran perempuan sangatlah penting di berbagai aspek. Bagaimana tidak, figur seorang perempuan merupakan suatu tokoh yang menentukan keberhasilan seseorang anak, baik pendidikan, kesehatan nya sejak dalam rahim ibu.
Menurut perempuan asal Ngada ini , perempuan merupakan figur utama yang tidak bisa tergantikan oleh siapapun dan apapun, karena secara kodrati perempuan memiliki tiga hal yang tidak bisa dimiliki dan dilakukan oleh kaum laki-laki yakni perempuan bisa hamil, menyusui dan menstruasi.
” Semangat kita perempuan harusnya sejajar dengan kaum laki-laki karena kalau berbicara hak dan kesetaraan maka masih ada diskriminasi terhadap perempuan yakni masih adanya pembatasan tertentu kepada kaum perempuan, misalnya di bidang politik, peran perempuan masih sangat kecil, padahal kita ketahui bahwa cerdas nya perempuan tidak kalah dengan kaum laki-laki,” ujar Kolekta.
Istri dari Adri Dalton Ndolu ini kepada media Indonesia menyapa Kamis ( 4/3/2021) di Kupang mengatakan bahwa, di bidang pendidikan sendiri, perempuan merupakan tokoh pendidik utama dan pertama bagi seorang anak, cerdasnya anak sangat bergantung pada perempuan dalam hal ini seorang ibu. Sebagai contoh, sejak lahir dan menyusui, karakter anak sudah di tanamkan dengan pola yang sangat sederhana, seperti mengenalkan anak pada dunia. Sejak dalam kandungan ibunya, kesehatan anak sudah dalam perlindungan lambungnya seorang perempuan.
Diungkapkan pula bahwa, saat ini dalam bidang pendidikan, perempuan sudah sejajar dengan laki – laki, banyak guru perempuan dan ini merupakan pencapaian yang luar biasa serta ini merupakan pembuktian pemenuhan hak-hak atas ketenagaan bagi perempuan sudah terpenuhi.
Di bidang ekonomi pun, perempuan merupakan tokoh ekonomi yang sangat kuat, saat ini banyak perempuan yang bisa mencari nafkah sendiri bahkan bisa menafkahi keluarganya.
” Saya pribadi apresiasi kepada kaum perempuan karena mampu mensejajarkan diri dengan kaum laki-laki, walau kita akui kalau masih ada bidang lain yang masih belum sejajar dengan kaum laki-laki, misalnya bidang politik, peran perempuan masih lah sangat kecil atau kurang, padahal sebagaimana kita ketahui, cerdasnya perempuan tidak kalah nya dengan kaum laki-laki,” ungkap Kolekta.
Oleh sebab itu Kolekta Keu, berpesan dan berharap kepada kaum perempuan di NTT jadilah perempuan sesungguhnya, bekerjalah dengan potensi yang dimiliki dan tetaplah menjaga dan memelihara karakter perempuan. ( CP )