100 Peserta dari TP PKK dan UMKM di Kota Kupang Ikut Lomba Diversifikasi Pangan Lokal

Kupang,media Indonesia menyapa.com- Dinas pertanian dan ketahanan pangan NTT menggelar kegiatan diversifikasi pangan lokal sumber karbohidrat non beras tahun 2020 yang di ikuti oleh kurang lebih 100 peserta dari TP PKK kota Kupang, UMKM dari 4 Kecamatan, dan ASN lingkup ASN Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan lingkup Provinsi NTT, ASN kota Kupang.

Kegiatan diversifikasi pangan lokal yang bertemakan ” sehat, bahagia dengan pangan lokal, dan sub tema “kenyang sonde harus nasi” tersebut berlangsung di lapangan kantor walikota Kupang Jumat(13/11/2020) dengan menghadirkan peserta dari se PKK di Kota Kupang.

Menurut laporan panitia pelaksana kegiatan, Sarlien Polin,S.Si, kegiatan gerakan Diversifikasi Pangan Lokal yang dilakukan bertujuan mengedukasi dan mempromosi, sehingga dapat merubah kebiasaan dan pola pikir masyarakat terhadap konsumsi pangan lokal non beras.

Selain itu , Dikatakan Sarlien, tujuan dari kegiatan ini adalah, untuk meningkatkan Pengetahuan ASN dan masyarakat mengenai pangan lokal sumber karbohidrat non beras, meningkatkan konsumsi pangan lokal sumber karbohidrat non beras dan mendukung perkembangan UMKM pangan lokal.

“Sesuai data dari Badan Pusat Statistik ( BPS) rata-rata konsumsi beras pada tahun 2019 mencapai 94, 9 kg per kapita pertahun. Apa bila hal ini tidak diantisipasi maka dapat berpengaruh pada penyediaan beras dalam negeri dan berimplikasi pada meningkatnya impor terigu,” jelas Sarlien.

Lebih lanjut disampaikan, selain beras dan terigu ada terdapat berbagai jenis pangan lokal sumber karbohidrat seperti, jagung, pisang, sorgum, singkong dan lainnya.
Sehingga untuk menurunkan konsumsi pada jenis  Beras dan terigu perlu dilakukan percepatan diversifikasi pangan secara menyeluruh.

” Edukasi yang kita laksanakan pada hari ini, berupa penyelenggaraan lomba masak pangan lokal yang berasal dari tepung jagung. Nah tepung jagung ini dihasilkan Oleh gabungan kelompok tani( GAPOKTAN) Muda Mandiri yang berada di Desa Oesao Kabupaten Kupang,” katanya.

Pemanfaatan sebagai tepung jagung ini jelasnya, sebagai ajang promosi, untuk memperkenalkan kepada masyarakat kota Kupang bahwa, tepung jagung juga bisa dimanfaatkan sebagai tepung terigu dalam pengolahan jajanan atau hal lain bagi keluarga.
Selain itu juga sebagai ajang promosi, akan dibagikan selebaran dari surat edaran Gubernur NTT yang sudah dibagikan diseluruh wilayah , Bupati, Walikota se-NTT, Forkompimda, OPD anjurannya adalah untuk mengkonsumsi pangan lokal sebagai snack atau pangan utama dalam  acara kedinasan atau pesta dan juga di masyarakat.

” Ayo kita manfaatkan pangan lokal untuk kegiatan kita, baik  di keluarga dan di masyarakat. Dan kita juga akan bagikan tepung jagung untuk peserta kegiatan ini. Dengan take line ” Sehat bahagia dengan pangan lokal,” ajaknya.

Sarlien juga menjelaskan, pada eskalasi UMKM itu, dilakukan melalui pemasaran produk -produk Dari Dinas Pertanian dan Ketahanan pangan juga menggandeng beberapa UMKM kalau ada kegiatan.

:Jadi kalau ada ibu- ibu yang UMKM, silahkan pasarkan produknya melalui toko tani Indonesia center, yang berada di depan Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi NTT,” pungkasnya.

Di kesempatan yang sama wakil ketua TP PKK Kota Kupang, Elisabeth Lies Rengka saat membuka kegiatan lomba pangan lokal menyampaikan apresiasinya kepada para peserta lomba, karena walau di situasi pandemi Covid-19 namun masih bersemangat mengikuti lomba. Lomba diversifikasi pangan lokal untuk merangsang TP PKK baik Provinsi maupun ditingkat Kota agar melalui gerakan Diversifikasi Pangan Lokal ini dapat membantu dan mendukung ekonomi keluarga, karena dengan adanya resesi ekonomi ini dapat berpengaruh kepada ekonomi keluarga. Oleh sebab itulah peranan PKK dalam membantu kehidupan ekonomi keluarga perlu adanya ketrampilan kreatif agar dapat memberikan makanan yang bergizi bagi keluarga.

“Dari data ada 13 kelompok dari 6 Kecamatan yang hadir mengikuti lomba pangan lokal ini tentunya ada hal yang akan di capai yakni meningkatkan gizi keluarga, saya berharap peserta yang mengikuti lomba ini bukan hanya sekedar ikut-ikutan saja namun dapat memaknai bagaimana kita memberikan makanan bergizi bagi keluarga kita masing-masing sehingga mereka menjadi sehat,” kata. Lies Rengka.

Adapun tim juri sebagai penilai dari lomba ini adalah, tim penggerak PKK provinsi NTT, Poltekkes gizi dan juga juri kehormatan dari ibu wakil ketua tim penggerak PKK kota Kupang.

Dari Lomba pangan lokal mendapatkan juara dan sebagai juara umum dalam lomba pangan lokal diraih Kecamatan Alak 2 Kelurahan Namosain, Juara 2, UKM Dapur Sari Rasa dan juara 3 dari Kecamatan Alak 1 Kelurahan Nun Baun Sabu. ( CP ).

Komentar