Kupang- Indonesia menyapa.com-Di tengah ancaman virus Covid-19, kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur terpantau masih tinggi dan waspada.
Kasus DBD di Kota Kupang hingga bulan Juli 2020 mencapai 745 kasus, 8 diantaranya meninggal dunia.
“Laporan perkembangan kasus DBD Kota Kupang per Juli tahun 2020, total secara keseluruhan 745 kasus DBD yang tersebar di 6 kelurahan,” ungkap Kepala Bidang P2P Dinas Kesehatan Kota Kupang Sri Wahyuningsi.
Ia berharap warga tetap waspada terhadap penularan DBD dengan selalu menjaga kebersihan diri dan lingkungan serta selalu mengikuti imbauan pemerintah.
Dikatakan Sri Wahyuningsih, Tahun 2020, Demam berdarah Dengue di Kota Kupang tak kalah parahnya dengan covid-19, oleh sebab itu, kasus DBD pada Tahun 2020 ini, tidak bisa dibiarkan begitu saja dan sebagai catatan perlu adanya kewaspadaan dan keseriusan dalam penanganan wabah DBD.
Data terkini per Juli 2020 ,kasus tertinggi terdapat di wilayah Sikumana sebesar 158 kasus, oepoi 139 kasus, Bakunase 130 kasus, Oesapa 90 kasus, alak 65 kasus, Oebobo 61 kasus, Penfui 47 kasus, dan terendah di Kupang Kota.
Hal tersebut disampaikan oleh Kepala Bidang P2P dinas kesehatan kota Kupang,
Sri Wahyuningsih ,SKM. kepada media Rabu(30/7/2020). menurut Sri bahwa tahun 2020 ini DBD di kota Kupang dalam status waspada, oleh sebab itu, kalau tidak adanya kewaspadaan dalam hal perilaku hidup sehat dan bersih maka bisa mengakitbatkan pertambahan kasus dan kematian.
Dijelaskan Sri bahwa, dari total kasus DBD di kota Kupang yakni 745 kasus yang tersebar di 6 kelurahan tersebut ada 8 orang yang meninggal. Oleh sebab itu maka dinas kesehatan kota Kupang mengambil langkah dan tindakan preventif yakni adanya sosialisasi kepada masyarakat untuk 3 M, pembagian bubuk Abate dan kembali juga perlu adanya kesadaran ddari masyarakat untuk hidup sehat dan bersih agar dapat mengurangi penyebaran kasus DBD di kota Kupang.
“Dengan adanya kasus DBD yang cukup tinggi di kota Kupang maka perlu adanya kerjasama dan kesadaran dari masyarakat untuk biasakan perilaku hidup sehat dan bersih sehingga dapat mengurangi jumlah kasus DBD di kota Kupang,”ucap Sri Wahyuningsih.
Dinas kesehatan kota Kupang melalui para kader posyandu juga turut membantu mensosialisasikan bagaimana perilaku hidup sehat dan bersih serta membantu membagikan bubuk Abate kepada masyarakat sehingga dapat di tabur di tampungan air untuk mencegah perkembangan biakkan jentik nyamuk aidis aegypti.
Sri Wahyuningsih selaku kepala bidang pengendalian penyakit dinas kesehatan kota Kupang menghimbau kepada masyarakat kota Kupang agar hidup sehat,saling mengingatkan dengan perilaku hidup sehat dan bersih serta memanfaatkan barang-barang bekas yang dapat didaur ulang karena barang-barang bekas tersebut merupakan tempat bersarangnya nyamuk yang menimbulkan berkembangbiak nya jentik-jentik nyamuk. (CP).