Mendorong Air dan Sanitasi yang Berketahanan Iklim dan Inklusif di Kota Kupang dalam Dua Tahun

Ket Foto: PJ. Walikota Kupang, Plan internasional Indonesia, Perumda Kota Kupang, Bappeda NTT saat workshop pembelajaran dan penutupan program water for Women 

Kupang, media Indonesia menyapa.com–
Kota Kupang masih menghadapi berbagai tantangan dalam pencapaian sanitasi inklusif. Sehingga, sejak 2023, Yayasan Plan International Indonesia (Plan Indonesia) mendukung pengelolaan sampah dan penyusunan rencana pengamanan air minum di Kota Kupang melalui program Water for Women (WfW). Selama dua tahun, WFW telah melibatkan 389 kaum muda, 743 perempuan, dan 127 orang dengan disabilitas.

Pada serah terima penutupan program Kepada Pemerintah Kota Kupang pada hari ini (19/11), di Aula Fernandes, Pj Walikota Kupang Linus Lusi, mengungkapkan apresiasinya kepada WfW yang telah berkontribusi besar dalam mewujudkan air bersih dan sanitasi di Kota Kupang yang inklusif dan berketahanan iklim.

“Kota Kupang memiliki tantangan dalam penyediaan air minum yang aman dan berkelanjutan. Sehingga diharapkan dengan upaya-upaya bersama, program WfW ini dapat menjadi solusi tercapainya target air minum yang aman untuk seluruh warga Kupang. Lebih jauh lagi, dengan serah terima ini, kami berharap bisa terus melanjutkan praktik baik di kota ini,” kata Linus.

Sementara itu, Herbet Barimbing, Program Manager Plan Indonesia menjelaskan selama ini program WfW juga berkontribusi dalam penyusunan Rencana Pengamanan Air Minum (RPAM) Kota Kupang bersama dengan Perusahaan Umum Daerah Air Minum (Perumda AM) Kota Kupang.

“Rencana ini dapat menjadi panduan dalam penyediaan air minum yang berkualitas, aman, dan berkelanjutan bagi warga Kota Kupang. Dokumen RPAM untuk SPAM Kali Dendeng ini melayani lebih dari 3,000 pelanggan aktif di Kota Kupang,” jelas Herbet.

Untuk diketahui Program WfW telah mendampingi empat bank sampah unit di Kota Kupang, yaitu Bank Sampah Unit di Kelurahan Maulafa, Naioni, Nefonaek, dan Oebufu dengan total 11.5 ton sampah terkelola. Kami berharap dengan adanya bank sampah unit, kelurahan lainnya juga dapat mereplikasikan praktik baik dari dampingan kami ini, sehingga dapat membantu mengentaskan masalah sampah dan membangun masyarakat Kota Kupang yang tangguh iklim.

Pada kesempatan tersebut juga, Kepala Bappelitbangda Provinsi NTT Dr Alfonsius Theodorus, menyampaikan selain akses air yang inklusif, dalam menghadapi perubahan iklim, Kota Kupang juga sedang menuntaskan masalah sampah dengan melibatkan masyarakat.

“Bank Sampah menjadi kunci pertama untuk pengolahan sampah agar tidak menumpuk di TPA (tempat pembuangan akhir). Selain itu juga, hasil dari bank sampah juga menjadi nilai plus di perekonomian warga,” ujar Alfonsius.

Menurutnya dalam manajemen sampah, program WFW juga mendorong kesetaraan gender dan keterlibatan kaum muda dan teman disabilitas dengan hampir 40 persen dari tim manajemen sampah adalah perempuan,” Jelas Alfonsus.

Rahmat, 28 tahun, merupakan salah satu kaum muda/teman disabilitas yang berperan aktif di bank sampah dampingan program WfW dan Participatory Action Research (PAR) pada kesempatan tersebut menyampaikan bahwa PAR telah bersama merencanakan dan melakukan aksi pengelolaan sampah dan tanam pohon.

“PAR membantu dan memampukan kami untuk menggali permasalahan yang ada di sekitar kami, merencanakan dan melakukan aksi bersama. Seperti aksi yang sudah pernah kami lakukan yaitu sosialisasi tentang disabilitas, sosialisasi pengelolaan sampah dan tanam pohon,” jelas Rahmat.

Selama enam tahun implementasi, Program WfW telah memberikan dampak secara langsung pada hampir sembilan ribu orang di Kota Kupang, Kabupaten Manggarai di Nusa Tenggara Timur dan Kabupaten Sumbawa di Nusa Tenggara Barat termasuk kelompok termarjinalkan yakni perempuan, anak perempuan, orang dengan disabilitas, dan lansia. Lebih jauh lagi, sejak 2018, WFW telah berkontribusi dalam pencapaian lima pilar Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) untuk Kabupaten Manggarai, dan Kabupaten Sumbawa.(*CP).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *