Ket Foto: SLB Asuhan Kasih selenggarakan Pentas Gelar Karya P5
Kupang, MIM.com
Gelar Karya P5 merupakan ajang dan wadah bagi para siswa untuk menampilkan kemampuan mereka dalam berbagai bidang. Seperti halnya SLB Asuhan Kasih Kupang yang sukses menggelar pentas gelar Karya P5 bagi para siswa berkebutuhan khusus pada Jumat (25/10/2024) di halaman SLB Asuhan Kasih Kupang.
Pada pentas gelar Karya P5, Para siswa tampil memukau dengan gaya dan kemampuan mereka tanpa canggung di hadapan para undangan yang hadir.
Salah satu momen paling menyentuh hati semua undangan yang hadir pada pentas gelar Karya P5 adalah penampilan, Nabila, siswi tuna daksa mewakili anak – anak berkebutuhan khusus lainnya melalui pidato singkat yang sangat menarik dan menggugah hati untuk tidak melakukan bullying terhadap anak-anak berkebutuhan khusus dengan segala keterbatasannya baik di sekolah maupun dilingkungan masyarakat.
Nabila siswi tuna daksa, ketika menyampaikan pesan melalui pidato nya mengajak agar anak – anak di sekolah tidak melakukan bullying terhadap anak-anak berkebutuhan. tanpa teks dengan intonasi suara yang khas, Nabila sukses menarik dan mengundang tempik sorak hadirin yang mendengar nya.
Nabila dalam pidatonya singkat nya mengajak masyarakat dan seluruh siswa agar tidak melakukan bullying terhadap anak-anak berkebutuhan khusus di lingkungan sekolah mas di lingkungan masyarakat.
“Saya merasa prihatin dengan kondisi saat ini di sekolah selalu di kotori dengan tindakan bullying. Bullying sekarang merajalela di lingkungan sekolah sedangkan orang tua menitipkan anaknya di sekolah untuk di didik agar menjadi orang yang baik, saya merasa sedih, minder kalau di olok, kadang juga saya berpikir sampai perilaku bullying ini bisa muncul padahal di sekolah dan dirumah tidak pernah di ajarkan untuk membullyng,” Ucap Nabila dengan nada sedih.
Nabila anak tuna daksa yang berprestasi ini juga menuturkan bahwa seharusnya anak – anak yang suka membullyng bisa dapat memposisikan diri bagaimana kalau sebaliknya jika dirinya di bullying, tentunya juga tidak bisa menerima apabila di bullying, oleh sebab itu diharapkan sikap bullyng di tindak lanjuti oleh para guru dan pemerintah sehingga tidak membullyng temannya yang punya keterbatasan.
Nabila juga dalam pidatonya menyerukan agar tidak melakukan bullying terhadap teman lain, dan mari bersatu, berkomitmen untuk mengatakan stop bullying sehingga dunia dan negara menjadi baik.
Sementara itu anak – anak berkebutuhan khusus lainnya juga tidak kalah hebatnya dalam penampilan mereka saat menampilkan bakat-bakat mereka dalam nyanyian, tarian, fashion show dan dramatisasi cerita pendek. Para orang tua dan guru dengan bangga menyaksikan persembahan yang menggugah hati ini, sementara para siswa merasakan kebanggaan atas pencapaian mereka yang berhasil disampaikan kepada publik.
Gelar Karya P5 tidak hanya menjadi ajang untuk menampilkan kreativitas dan bakat siswa, tetapi juga sebagai momentum penting untuk memperkuat rasa percaya diri dan meningkatkan integrasi sosial siswa di lingkungan sekolah. Dengan dukungan penuh dari guru dan orang tua, SLB Asuhan Kasih terus berkomitmen untuk mengembangkan potensi setiap siswa dan menjadikan sekolah sebagai tempat yang inklusif dan inspiratif bagi semua.
Kepala SLB Asuhan Kasih Kupang, Amini S.Pd juga dalam sambutannya menyampaikan pesan dan sejumlah prestasi dari para siswa dan siswi SLB Asuhan Kasih dari tingkat Provinsi hingga Nasional dan pada pentas gelar Karya P5 yang di laksanakan dengan tujuan untuk memberikan penguatan dan menampilkan prestasi terbaik dari anak – anak SLB Asuhan Kasih.
Menurut Amini, berkat dukungan dari pemerintah provinsi melalui bidang PKLP dan pengawasan yang baik maka SLB Asuhan Kasih mendapatkan hasil yang baik dimana mendapatkan sertifikat dan ini merupakan hasil kerja keras dari para guru dan para siswa.
Amini juga mengatakan bahwa gelar Karya P5 tersebut merupakan suatu program dari sekolah penggerak dimana mengajarkan kepada anak-anak berkebutuhan khusus ketika tamat dari SLB dan berada di lingkungan masyarakat maka semua keterampilan yang didapatkan di sekolah dapat diimplementasikan tanpa menjadi beban orang tua.
Dikesempatan tersebut juga Kabid PKLP Provinsi NTT, Yanuarius Laka,S.Pd menyampaikan terimakasih dan apresiasi kepada para guru, orang tua yang telah mendedikasikan diri nya mendidik anak-anak berkebutuhan khusus yang memang luarbiasa.
Kabid PKLP mengakui bahwa tidak mudah mendidik anak-anak berkebutuhan khusus ini, semua butuh kesabaran dan hati yang tulus karena tanpa ketulusan hati maka tidak bisa mendidik anak-anak berkebutuhan khusus menjadi luarbiasa.
“Bapak ibu guru yang telah mendidik anak – anak berkebutuhan khusus ini dengan hati yang tulus, saya akui memang perlu kesabaran ekstra dalam mendidik anak-anak berkebutuhan khusus dan tidak bisa di ukur dengan uang atau gaji atau hal lain. punya uang tapi tidak punya hati maka tidak ada artinya,” Ujar Kabid Yanuarius Lake.
Yanuarius mengatakan, dari penampilan para siswa – siswi berkebutuhan khusus ini memberikan nilai tambah bagi anak-anak dimana sesuatu yang luarbiasa dl dapatkan dan hal positif ini bisa ditanamkan kepada anak – anak baik di lingkup sekolah maupun di masyarakat agar supaya tumbuh menjadi anak yang dewasa dan berguna bagi dirinya.
“Pemerintah tentunya punya tanggung jawab untuk menyiapkan segala sesuatu yang berkaitan dengan sarana prasarana dalam rangka mendukung minat, bakat anak – anak berkebutuhan khusus baik di bidang olahraga, kesenian maupun ketrampilan agar kedepannya lebih optimal,” tambahnya.
Kabid Yanuarius juga mengatakan bahwa Pemerintah menyediakan wadah untuk menyalurkan bakat anak – anak dalam bentuk lomba – lomba baik di tingkat Provinsi maupun tingkat nasional.
” Mari kita terus mendorong anak-anak berkebutuhan khusus ini semakin berkembang agar dapat maksimal dalam mengembangkan bakat dan talenta mereka di masyarakat,” Pungkas Kabid Yanuarius Lake.
Sementara itu Koordinator pengawas, Ulfianty.M.D.Toelle,S.Sos,M.Pd kepada media ini menyampaikan bahwa anak-anak berkebutuhan khusus ini adalah anak – anak istimewa dimana Tuhan mengaruniakan kelebihan yang belum tentu dimiliki oleh anak – anak yang normal.
Ulfianty Toelle selaku Korwas sangat terkesima dengan penampilan anak-anak berkebutuhan khusus saat menampilkan bakat mereka di gelar karya P5 yang dilaksanakan oleh SLB Asuhan Kasih Kupang.
Seperti penampilan Nabila, siswi tuna daksa yang dengan segala keterbatasannya namun bisa menyampaikan pesan yang menggugah hati kepada anak-anak normal disekolah agar tidak melakukan bullying terhadap anak-anak yang punya keterbatasan.
Ulfianty Toelle merasa tersentuh oleh semangat anak tuna daksa yang sukses menampilkan bakat nya melalui pidato singkat nya.
Diungkap Ulfy Korwas Provinsi NTT, di bawah didikan para guru di SLB Asuhan Kasih maka ketrampilan dan potensi yang di tampilkan di panggung sangat luarbiasa. Oleh sebab itu selaku pengawas yang melakukan pendampingan di sekolah – sekolah luarbiasa menyampaikan bahwa saat ini pemerintah sudah cukup memperhatikan sarana dan prasarana untuk mendukung proses belajar mengajar yang ada di SLB dan sementara ini Pemerintah Provinsi NTT juga sedang memperjuangkan pemenuhan SDM dari guru – guru yang punya kompetensi guru SLB dan sementara kuota guru SLB tersedia.
” Guru yang mendedikasikan diri untuk mengajar di SLB ini merupakan guru yang punya hati nurani yang tulus karena mengajar anak-anak berkebutuhan khusus ini beda dengan anak – anak di sekolah reguler, jadi guru – guru di butuhkan kesabaran dan ketrampilan khusus untuk menghasilkan anak – anak berkebutuhan khusus bisa mandiri tanpa menjadi beban bagi orang tua,” jelas Korwas Ulfianty Toelle.
Ulfianty Toelle juga berharap dalam mendidik anak-anak berkebutuhan khusus, perlu adanya kolaborasi antara guru, orang tua, masyarakat untuk berperan aktif dalam mendidik anak-anak berkebutuhan khusus agar menghasilkan anak – anak yang berguna bagi orang tua , masyarakat dan pemerintah.
Selain itu juga Hadir pada pentas gelar Karya P5, Purbo Prihatingrum selaku perwakilan masyarakat menyampaikan bahwa melalui gelar Karya P5 yang diselenggarakan oleh SLB Asuhan Kasih dapat melahirkan anak – anak yang berprestasi melalui bakat dan kemampuan yang dimiliki.
“Untuk anak – anak berkebutuhan khusus, tunjukkan kemampuan mu melalui setiap bakat dan kreativitas, jangan minder karena keterbatasan yang dimiliki namun harus berbangga diri karena kalian adalah anak yang luar,” Ucap Purbo Prihatingrum.
Sebagai masyarakat Purbo Prihatingrum merasa prihatin ketika mengetahui dan melihat anak- anak berkebutuhan khusus di bullying, oleh sebab itu selaku masyarakat Dirinya mengharapkan agar masyarakat dapat memberikan dukungan kepada anak-anak berkebutuhan khusus agar selalu semangat.
” Sebagai masyarakat yang memiliki kelebihan seharusnya bersyukur dan tidak membullyng anak – anak yang berkebutuhan khusus karena Tuhan telah menciptakan manusia dengan kemampuan dan kelebihan masing-masing, mari kita saling menghargai,” Pungkas Purba Prihatingrum. ( CP).