Badan Pusat Statistik NTT Rillis Lima Komponen Penting Penyebab Inflasi dan Deflasi di Provinsi NTT

Ket Foto: Kepala BPS NTT, Matamira B Kale saat merilis Komponen penting di NTT

Kupang, media Indonesia menyapa.com
Badan Statistik NTT merilis Lima Komponen Penting yang terjadi di NTT , pada Selasa 1 Oktober 2024 di Kantor BPS Provinsi NTT.

Berikut Komponen penting penyebab terjadinya inflasi atau Deflasi di NTT
yang pertama yakni terkait Inflasi pada bulan September 2024.

Menurut Kepala BPS NTT, Matamira B Kale, adanya perubahan harga secara umum yakni inflasi pada bulan Desember 2023 pada komoditas atau kelompok Emas.

“Jika dilihat dari komponen kelompok Emas mengalami inflasi dan hal ini dipengaruhi oleh fenomena global dan menjadi salah satu penyumbang terbesar” Ungkap Matamira B Kale.

Dijelaskan lebih lanjut oleh Kepala BPS NTT bahwa Tingkat Inflasi secara y- on- y tertinggi terjadi di kota Kupang sebesar 2,17 persen sedangkan di Kabupaten TTS alami Deflasi sebesar 1,32 persen .

Sedangkan komoditas yang mendorong penyumbang inflasi dan penghambat deflasi adalah ikan tembang, daun singkong, bunga pepaya, ikan tongkol, dan emas,
Cave rawit, daging ayam, kangkung, telur ayam, dan tomat.

Komponen kedua yaitu Nilai Tukar Petani ( NTP) dimana pada September 2024 masih berkisar pada perhitungan NTP dengan dasar pada 2018 mencakup subsektor yaitu padi, palawija holtikultura, tanaman perkebunan rakyat, peternakan dan perikanan.

“Kelima subsektor yang mengalami peningkatan nilai tukar petani yakni padi, palawija, holtikultura, tanaman perkebunan rakyat, peternakan dan perikanan” jelas Kepala BPS NTT.

Komponen ketiga yaitu ekspor impor dimana pada tahun 2024 secara umum perkembangan ekspor mengalami kenaikan sebesar 45 US $ Dolar, naik 20,37 persen.

“Nilai ekspor sektor non migas punya andil besar meliputi pertanian, industri pengolahan, pertambangan dan sektor lainnya dan secara total memberikan kontribusi yang positif” Ujarnya .

Sedangkan menurut Matamira, B. Kale Perkembangan import seluruh nya berasal dari non migas dan impor terbesar dari komoditas gandum.

Komponen ke empat yaitu TPK Hotel berbintang di NTT mengalami peningkatan dari lama menginap pada jumlah kamar dan lama tamu menginap pada hotel berbintang dan non Bintang sebesar 53,79 persen dengan total kamar Menginap 68.322.

Yang kelima adalah perkembangan transportasi dari dan ke NTT yakni penerbangan secara keseluruhan di NTT.

Jumlah penerbangan pada Agustus 2024 naik 3,16 persen jika dibandingkan dengan Juli 2024 dan turun 0,25 persen dari Agustus 2023.

Dan jumlah penumpang 287, 460 orang terdiri dari kedatangan 148,153borang dan keberangkatan penumpang
139, 307 orang .

Sedangkan pada pelayaran kapal sebesar 9,527 orang pada Agustus 2024. Dengan rincian penumpang total 668,171. ( CP).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *