Jelang HUT RI ke -79, Pj. Gubernur NTT Beberkan Capaian Program Kerja di Bidang Kesehatan Alami Peningkatan Signifikan.

Ket : Pidato Pj. Gubernur NTT jelang HUT RI ke – 79

NTT, media Indonesia menyapa.com
Dalam rangka memperingati Hari ulang tahun Republik Indonesia, PJ.Gubernur NTT, Ayodya Kalake menyampaikan sejumlah capaian program kerja pemerintah Provinsi NTT melalui pidato pembangunan Nusa Tenggara Timur yang mengusung tema ” Nusantara Bau Indonesia Maju dan sub tema Nusa Tenggara Timur maju dan Sejahtera Menyongsong Indonesia emas 2045 pada 15 Agustus 2024 di Aula Eltari Kupang.

Dalam pidatonya PJ. Gubernur NTT, Ayodya Kalake mengatakan bahwa sejak di Lantik pada 25 September 2023, pemerintah NTT sudah melakukan berbagai langkah dan capaian program pembangunan dan menyelesaikan berbagai agenda pembangunan dan dirinya menyadari bahwa satu tahun masa jabatannya masih banyak yang belum dilakukan dengan baik namun PJ . Gubernur NTT berharap ada nya kolaborasi bersama untuk mendapatkan capaian program pembangunan yang berkelanjutan.

Pj.Gubernur Ayodya Kalake menyampaikan Capaian pembangunan Pemerintah Provinsi NTT bertumbuh 7,30 persen dan ini merupakan prestasi terbaik kedua di Indonesia.

Melalui perayaan HUT RI ke -79 ini juga Ayodya Kalake mengajak masyarakat NTT agar terus menjaga persatuan dan kesatuan bangsa.

Selain itu juga dalam pidatonya Ayodya Kalake mengatakan, dengan momen yang penuh sukacita menyambut HUT kemerdekaan RI ke -79 ada sejumlah capaian program pembangunan pemerintah provinsi di bidang kesehatan yang mengalami Peningkatan yang signifikan.

Menurut PJ Gubernur NTT, bahwa angka stunting di NTT masih tergolong tinggi, Berdasarkan data SKI yang dirilis Kementerian Kesehatan, Angka
prevelensi stunting NTT pada tahun 2023 mencapai 37,9 persen.
Sementara itu, berdasarkan data e-PPBGM, per Februari 2024,
prevelensi stunting di NTT sebesar 15,2 persen atau sebanyak 61.961 anak stunting.

Oleh sebab itu PJ Gubernur NTT juga mengatakan Pemerintah Provinsi NTT terus berupaya menurunkan prevelensi stunting melalui kerja kolaborasi dan konvergensi dengan melibatkan berbagai pemangku kepentingan melalui pendekatan spesifik dan sensitif.

“Kita menargetkan penurunan stunting pada pada tahun 2025 mencapai 4,8 persen, dan Kita juga terus berkomitmen untuk menekan angka
kematian ibu dan anak melalui berbagai upaya seperti penguatan dan peningkatan kapasitas tenaga kesehatan, peningkatan fasilitas kesehatan dan evaluasi yang terus-menerus,” jelas Ayodya Kalake.

Menurut PJ Gubernur NTT, Angka
kematian Ibu pada tahun 2023 sebanyak 135 kasus atau menurun
dibandingkan tahun 2022 sejumlah 171 kasus. Sampai dengan bulan Juli tahun 2024 terdapat 71 kasus. Begitupun, untuk kasus kematian bayi tahun 2023 juga mengalami penurunan yakni 1.065 kasus dibandingkan tahun 2022 1.139 kasus. Sampai dengan Juli
2024, jumlah kasus kematian bayi mencapai 521 kasus.

Pemerintah Provinsi juga terus berupaya untuk menekan laju perkembangan penyakit endemik seperti Malaria dan DBD dengan mempromosikan empat pilar strategi pencegahan dan pengendalian, yakni pertama, memperkuat surveilans kasus dan surveilans vektor didukung dengan laboratorium yang memadai;
kedua, memperkuat penatalaksanaan penderita di fasilitas
kesehatan; ketiga, meningkatkan pemberantasan vektor secarabterpadu bersama masyarakat; dan keempat, memperkuat

Disampaikan PJ Gubernur , bahwa kemitraan dengan berbagai pihak dalam pencegahan dan penanggulangan KLB dan Pada tahun 2023, jumlah kasus penyakit malaria
mengalami penurunan sebanyak 6.968 dengan kasus kematian sebanyak 4 orang dibandingkan dengan 2022 sejumlah 15.812 kasus dengan 9 kematian.

Lebih lanjut di sampaikan bahwa Hal yang sama juga untuk kasus DBD
Tahun 2023 di mana mengalami penurunan menjadi 2.652 kasus
dengan jumlah kematian 15 kasus dibanding dengan Tahun 2022
3.376 kasus dengan 29 orang meninggal.

“Kita patut berbangga
bahwa mulai tahun Oktober 2023 Pemerintah Pusat menetapkan
NTT khususnya Kota Kupang sebagai salah satu lima daerah/kota
untuk Piloct Project Implementasi Teknologi Wolbachia untuk
mengatasi penyebaran penyakit DBD,” pungkas PJ. Gubernur NTT Ayodya Kalake. ( CP).

Komentar