Luarbiasa, 1.400 Anak di Kota Kupang Meriahkan HAN 2024

Ket Foto: 1.400 Anak di Kota Kupang Rayakan HAN 2024 di GMIT Kaisarea BTN Kolhua 

Kupang, media Indonesia menyapa.com
Sebanyak 1.400 anak Kota Kupang turut memeriahkan Hari Anak Nasional( HAN) yang berlangsung dengan meriah di GMIT Kaisarea BTN Kolhua pada Selasa (23 /7/2024).

1.400 anak tersebut berasal dari anak – anak perwakilan 5 Klasis dari K3, K3T, K3 B, Klasis Kupang Barat, Klasis Kupang Timur, Anak – anak PPA Bahkan anak – anak dari lintas agama, selain itu hadir pula anak – anak Difabel, anak-anak dari panti asuhan, Anak Jalanan, Anak dari TPA.

Ketua pelaksana HAN Pdt. Ronny Steven Runtu, M.Th dalam laporan nya menyampaikan perayaan hari anak Nasional 2024 menjadi momentum penting bagi seluruh anak bangsa dan wujud objek keterlibatan gereja dalam mewujudkan perlindungan dan pemenuhan hak anak, selain juga sebagai wujud implementasi kongkrit dan keseriusan GMIT dalam mewujudkan kehadirannya sebagai gereja yang ramah kepada anak.

Pdt Rony Runtu yang juga merupakan ketua SATPEL GRA GMIT mengatakan bahwa perlindungan dan pemenuhan anak adalah tugas pastoral gereja paling utama sesuai tema yang di usung yakni ” Anak Terlindungi, Indonesia Maju” dan sub Tema” Suara anak membangun Gereja dan Bangsa.

” Jadi saya mau garis bawahi bahwa perlindungan dan pemenuhan hak anak adalah tugas pastoral gereja yang tidak boleh dilupakan. pada perayaan HAN ini, khususnya kepada satuan pelayanan gereja ramah anak seluruh GMIT yang telah melibatkan secara penuh forum anak GMIT dalam HAN ini agar ada komitmen yang di bangun untuk meningkatkan partisipasi keterlibatan anak-anak dalam setiap tahapan proses pembangunan jemaat bahkan dalam kehidupan berbangsa sesuai dengan amanat kerasulan yang di emban oleh gereja,” jelas ketua SATPEL GRA GMIT.

Menurut Pdt Ronny Runtu, kegiatan HAN 2024 di laksanakan selama dua hari dari tanggal 22 dan 23 Juli 2024 dengan agenda kegiatan yakni pada 22 Juli kegiatan di laksanakan di kantor Sinode GMIT dengan konsep, “anak pemimpin sehari sebagai pimpinan gereja GMIT” dengan melibatkan 10 anak dari forum anak kota Kupang.

Kegiatan HAN 2024 juga di awali dengan ibadah singkat yang di pimpin oleh Pdt. Mielsy Mooy, S.Th dan dalam khotbahnya mengatakan anak merupakan harta yang paling penting bagi seluruh umat, oleh sebab itu melalui gereja ramah anak di harapkan membangun kesadaran bersama untuk peduli kepada anak dengan memberikan perhatian dan tempat yang utama bagi anak – anak.

“Berbicara tentang anak maka seperti di kutip dalam kitab suci, anak seperti anak panah di tangan pejuang atau pahlawan karena anak adalah berkat Tuhan, milik Tuhan oleh sebab itu anak harus di syukuri dan di hargai keberadaan mereka dengan sebaik-baiknya,” Pesan Pdt. Mielsy Mooy.

Lebih lanjut dalam khotbahnya, Pdt. Mielsy Mooy mengatakan Tuhan Yesus mengajarkan kepada umatnya agar menempatkan anak-anak paling utama seperti Tuhan selalu menempatkan anak-anak di depan.Dirinya menghimbau agar anak-anak bergerak dalam kemandirian, anak – anak Indonesia harus maju menuju masa depan dan menjadi pemimpin muda yang potensial, berkualitas dan berdaya saing tinggi menuju generasi emas 2045.

Pj. Walikota Kupang Fahrensy Funay dalam sambutannya yang dibacakan oleh Staf Ahli bidang Ekonomi Kota Kupang, Maria Magdalena Detaq, S. IP. Mengatakan peringatan hari anak Nasional tidak hanya di peringati secara selebrasi tapi momentum penting untuk memperjuangkan perlindungan dan pemenuhan hak anak dalam setiap sektor kehidupan.

Maria Magdalena Detaq, S. Mengatakan pemerintah kota Kupang mengapresiasi pihak GMIT yang telah berkontribusi terhadap perlindungan dan pemenuhan hak anak dengan mewujudkan gereja ramah anak.hal menjadi pembuktian bahwa gereja tidak menempatkan anak sebagai objek melainkan subjek yang harus diperhatikan dalam aktivitas keagamaan di gereja.

” Masih banyak persoalan terkait perlindungan hak anak yang dihadapi dan perlu segera ditangani, yakni persoalan Stunting, tingginya kekerasan terhadap anak, pekerja anak dibawah umur dan anak putus sekolah dan hal ini menjadi pekerjaan rumah kita bersama untuk diselesaikan,” Ungkap Staf Ahli bidang Ekonomi Kota Kupang.

Menurut Maria Detaq, Pemerintah Kota Kupang yang saat ini telah menunjukkan keseriusan dalam penanganan isu terkait perlindungan anak generasi penerus bangsa yang nantinya menjadi pemegang kendali pemerintahan dengan sejumlah bantuan sosial berupa bea siswa perlindungan anak terpadu berbasis masyarakat, kelurahan ramah anak dan perempuan, satuan pendidikan ramah anak, pelayanan ramah layanan anak di puskesmas, pusat kreativitas rumah ibadah ramah anak serta program penanganan Stunting.

Ditegaskan Maria Magdalena Detaq bahwa anak adalah aset bangsa yang perlu dilindungi dan bentuk karakter nya sehingga dapat tumbuh menjadi sumber daya manusia yang unggul dan berkarakter.

Sementara itu, Menteri Pemberdayaan Perempuan Perlindungan anak dan perempuan Republik Indonesia Bintang Puspayoga secara Daring
menyampaikan pesan bahwa perayaan HAN merupakan momentum yang mengingatkan kepada seluruh masyarakat Indonesia, khusus nya anak – anak bisa berbuat sesuatu bagi bangsa ini.

” Mari kita ciptakan lingkungan yang lebih positif, sportif dan ramah anak bagi semua anak sebagai generasi muda penerus bangsa,” Himbau Menteri P3A RI.

Menurut Menteri P3A RI, sumber daya bagi suatu negara bukan tambang atau gas bumi namun sumber daya yang paling berharga adalah sumber daya anak maka sudah seharusnya bangsa Indonesia memberikan investasi yang besar bagi anak-anak Indonesia.

Keberadaan gereja ramah anak menjadi bagian penting dalam perlindungan dan pemenuhan hak anak hal ini dapat diwujudkan dengan pelayanan gereja yang berorientasi pada kepentingan terbaik anak.oleh sebab itu pengetahuan agama tentang perlindungan anak menjadi sangat penting dan peran pimpinan agama diharapkan mampu mendorong peningkatan pelayanan gereja dalam pemenuhan hak anak dan melindungi anak dari segala bentuk kekerasan terhadap anak, eksploitasi anak dan kerentanan dan diskriminasi.

Pada kesempatan tersebut, Ketua Forum Anak GMIT, Kendy Giordano Loban Ora, dan Keysha Anggely Beda, selaku Sekretaris Forum Anak GMIT, menyampaikan delaman harapan sebagai Suara Anak GMIT untuk Hari Anak Nasional (HAN) 2024. Delapan harapan tersebut adalah “
1. Takut akan Tuhan. Dalam hal ini, Gereja diharapkan membimbing anak-anak agar menjadi anak yang giat berdoa dan takut akan Tuhan.

2. Lingkungan yang Aman dan juga Ramah Anak. Dalam hal ini, Gereja harus menciptakan lingkungan yang aman, ramah, bahkan inklusi bagi anak-anak, sehingga anak merasa diterima bahkan dihargai.

3. Pendidikan Moral dan Etika. Dalam hal ini, Gereja bertanggung jawab penuh untuk mengajarkan nilai-nilai moral dan etika kepada anak-anak, membantu mereka memahami perbedaan antara mana yang benar dan mana yang salah.

4. Keterlibatan di dalam pelayanan. Dalam hal ini, Gereja dapat mendorong partisipasi aktif anak-anak didalam pelayanan kegiatan dan kebaktian yang sesuai dengan usia mereka, sehingga mereka memiliki peran penting dalam komunitas Gereja.

5. Dukungan Keluarga. Dalam hal ini, Gereja dapat memberikan dukungan kepada keluarga dalam mendidik anak-anak dengan menyediakan bimbingan, sumber daya dan program yang relevan.

6. Kreatifitas dan Keterlibatan. Dalam hal ini, Gereja bisa mengembangkan program-program kreatif, yang menarik dan melibatkan anak-anak agar mereka merasa senang dan antusias dalam belajar dan berpartisipasi

7.Kasih dan Penghargaan. Dalam hal ini, Gereja harus menunjukan kasih dan penghargaan kepada anak-anak sebagai individu yang berharga di mata Tuhan dan komunitas Gereja.

8. Pendampingan dan Bimbingan. Dalam hal ini, Gereja dapat memberikan pendampingan dan bimbingan bagi anak-anak melihat tantangan dan masalah yang mereka hadapi dalam kehidupan sehari-hari

Dengan memperhatikan harapan-harapan tersebut, kata Kendy Giordano Loban Ora, dan Keysha Anggely Beda, Gereja dapat berperan penting dalam membantu anak-anak tumbuh kembang secara spiritual, mental dan emosional. ( CP).

Komentar