Kupang, Media Indonesia menyapa.com – Permasalahan sampah di kota Kupang masih menjadi momok bagi masyarakat kota Kupang, Oleh sebab itu berbagai lembaga baik itu pemerintah maupun non pemerintah gencar melakukan upaya penanganan sampah dengan berbagai cara.
Terkait Permasalahan sampah yang belum tertangani dengan baik maka mendorong Plan international bermitra dengan lembaga pemerintah maupun instansi terkait menggelar kegiatan
Evaluasi bersama tim bisnis pengelolaan limbah untuk memantau perkembangan sampah.
Kegiatan evaluasi tim bisnis pengelolaan limbah digelar oleh plan international yang berlangsung di Hotel kristal berlangsung selama dua hari dari tanggal 30 sampai 31 Mei 2024.
Kegiatan kegiatan workshop evaluasi tim bisnis pengelolaan limbah untuk memantau perkembangan limbah sampah yang digelar plan international dihadiri oleh kelurahan – kelurahan yang ada di kota Kupang dan juga melibatkan lembaga-lembaga pendidikan, kesehatan, Bank Sampah dan komunitas Anak-anak Disabilitas yang ada di Nusa tenggara timur, dan juga lembaga lembaga terkait lainnya.
Tujuan digelarnya evaluasi tim bisnis pengelolaan limbah untuk membantu memberikan pemahaman kepada masyarakat bagaimana bahaya dan dampak sampah terhadap perubahan iklim dan bagaimana cara adaptasi, selain itu juga mengurangi limbah sampah namun menambah ekonomi masyarakat.
Yuliana Talan mengatakan bahwa persoalan penanganan limbah sampah ini menjadi pemikiran yang serius dari semua pihak sehingga Plan international bermitra dengan lembaga terkait melakukan sosialisasi dan edukasi di beberapa titik di kelurahan yang ada di Kota Kupang
dengan memberikan informasi tentang dampak positif maupun negatif dari pengelolaan limbah sampah bagi masyarakat sekitar.
Yuliana Talan juga menyampaikan bahwa Plan International berupaya untuk melakukan pelatihan, bagaimana bahaya dan dampak tentang perubahan iklim, bagaimana cara memitigasi, adaptasi.
Dirinya mengungkapkan bahwa dari hasil edukasi, pendampingan di masyarakat tentang pengelolaan limbah sampah dan hasilnya kini ada perubahan dan perkembangan yaitu setiap harinya produksi sampah di kota Kupang yang tadinya mencapai 400 Ton kini menurun hingga mencapai 3,5 Ton saja dan ini capaian yang luarbiasa.
“Kita berpikir secara sederhana dan realistis yang bisa kita lakukan adalah mitigasi air dan sampah karena dari sepersekian persen kita dapat menjaga ketahanan iklim,” ucap Yuliana.
Menurut Yuliana selaku Provincial Koordinator WFW NTT bahwa setelah kegiatan Evaluasi Tim Bisnis Pengelolaan Limbah hari ini, Plan International akan turun ke kelurahan untuk melakukan sosialisasi bagaimana pentingnya penanganan sampah dan pengelolaan nya sehingga bisa menghasilkan.
Harapan dari Yuliana praktek baik ini bisa di replikasi oleh pemerintah karena plan ini hanya dikasih waktu sekian tahun saja disini, tetapi mudah mudahan praktek baik ini terus dilanjutkan oleh pemerintah, edukasi, pendampingan, karena pemerintah sudah sangat kuat di isu sampah bersama bersama Plan International.
“Kami berharap saudara-saudara dan anak-anak muda punya semangat yang sama, karena saya yakin segala sesuatu yang kita lakukan dengan hati maka akan ada orang-orang baik yang membantu dengan saling melengkapi untuk menyukseskan program ini,” Ujar Yuliana Talan. (*Tim).