Kunjungi SLB Asuhan Kasih Kupang, Bunda Julie Laiskodat Apresiasi dan Bangga Terhadap Anak Didik Berkebutuhan Khusus Yang Kreatif dan Berprestasi

Ket Foto: Bunda Julie Laiskodat saat berkunjung di SLB Asuhan Kasih Kupang 

Kupang, media Indonesia menyapa.com
Ketua Dekranasda NTT, Julie Laiskodat berkunjung ke SLB Asuhan Kasih Kupang dalam rangka melihat dari dekat kreativitas dan kemandirian dari Kaum muda atau anak berkebutuhan khusus yang sangat kreatif di SLB Asuhan Kasih Kupang yang di Nahkodai Amini S.Pd.

Kreativitas para anak-anak berkebutuhan khusus di SLB Asuhan Kasih khususnya di jurusan menjahit selain sudah mendapatkan pembelajaran dari para guru, di SLB Asuhan Kasih, kini di beri pendampingan oleh PLAN Internasional Indonesia melalui program Futuremakers project, dan Krealogi disertai kolaborasi yang baik dari Dekranasda NTT.

Dalam kunjungannya ke SLB Asuhan Kasih Kupang pada Selasa (21/02/2023), Julie Laiskodat menekankan tentang pentingnya untuk pendekatan program-program pemberdayaan yang dilakukan dan hal itu tidak hanya berupa pelatihan-pelatihan dan dukungan Alat, tetapi juga menghubungkan dengan ekosistem bisnis.

“Jadi Dekranasda Berkomitmen mendukung program ini, karena pendekatan program ini berbeda dengan yang selama ini dilakukan oleh Pemerintah. Dalam program ini, juga menjangkau Kaum Muda yang berkebutuhan khusus biasanya terpinggirkan karena di anggap tidak mampu. Dan juga program ini tidak hanya memberikan pelatihan, tetapi juga menghubungkan kelompok-kelompok usaha ini dengan Industri di hilir.” Jelas Julie Laiskodat.

“Saya tidak mau,” seperti salah satu penyandang disabilitas yang bernama Mesi ini, dirinya melayani di caffe Dekranasda banyak yang lihat dia cantik sempat mengajak ngobrol terakhir jadi bahan omongan dan menjatuhkan dia sebagai tertawaan karena dia bisu dan tuli.

Julie Sutrisno menegaskan, mereka punya hak yang sama juga. Apalagi anak muda berkebutuhan khusus punya keahlian yang dilatih seperti ini, suatu ketika mereka pasti mencari uang sudah bisa mandiri pasti keluarga malahan senang dan terbantu.

Selain itu “Patut kita bangga dengan kesabaran para Guru dan Kepala sekolah yang ada di SLB NTT,” walau pun dengan gaji tidak seberapa” Salut Bunda Julie Laiskodat.

Bunda Julie Sutrisno salut dan bangga karena tidak gampang para guru mengabdi dan mengajar anak-anak yang berkebutuhan khusus dan juga apresiasi anak-anak didik di SLB Asuhan Kasih Kupang, walaupun berkebutuhan khusus dengan segala keterbatasannya namun telah meraih berbagai prestasi baik di tingkat nasional maupun internasional dan membanggakan Provinsi NTT.

Dikesempatan yang sama, Kepala Sekolah  SLB Asuhan Kasih Kota Kupang  Amini, S.Pd, dalam keteranganya menyampaikan terima kasih atas dukungan Plan Internasional melalui  program Future Makers bagi penyandang disabilitas  untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan sekaligus untuk menambah penghasilan guna menjawab kebutuhan yang ada dan juga dukungan dan kunjungan dari Bunda Julie Laiskodat ke SLB Asuhan Kasih Kupang, dimana dengan penuh semangat memberikan dukungan dan menyemangati anak muda yang berkebutuhan khusus di SLB Asuhan Kasih Kupang agar terus berkarya dan berprestasi dengan kemampuan mereka di bidang pendidikan.

“Kami bangga atas kehadiran project ini dan tentu sangat bermanfaat bagi siswa/si baik secara internal  maupun untuk mendukung pengembangan sekolah di masa mendatang dan siap menghadapi perkembangan zaman yang sangat kompleks dan juga berterimakasih kepada Bunda Julie Laiskodat yang telah berkenan berkunjung di SLB Asuhan Kasih Kupang dan memberikan dukungan moril kepada anak didik kami” Tutur Amini Selaku Kepsek SLB Asuhan Kasih Kupang.

Sementara itu, Albert Amtiran dari Plan Internasioanl Indonesia kembali menekankan bahwa beberapa bentuk ekosistem pendukung yang coba di fasilitasi oleh project Futuremakers adalah adanya komite lintas stakeholder dari pentahelix unsur pemerintahan, dan kegiatan promosi termasuk kompetisi pitching bisnis untuk meningkatkan kapasitas dari kelompok usaha dan membuka jejaring relasi bisnis mereka.

“Kita mempunyai harapan, program ini bisa menjadi solusi ekonomi yang inklusif bagi kaum muda di NTT. Para peserta Futuremakers juga diharapkan bisa menjadi contoh praktik bisnis ramah lingkungan yang tetap menguntungkan kaum muda,” ujar Albert Amtiran, Manager Project Plan Indonesia.

Amtiran berharap melalui program Futuremakers, kaum muda memiliki kemampuan ekonomi yang komperhensif untuk terus berdaya dan melanjutkan kehidupan secara bermakna. ( CP).

Komentar