Ket Foto: Dirut Bank NTT, Harry Alexander Riwu Kaho bersama Direksi Bank NTT saat gelar media gathering akhir tahun 2022
Kupang, media Indonesia menyapa.com
Aset Bank NTT bertumbuh 5,26 persen
Hal ini disampaikan Dirut
Bank Pembangunan Daerah (BPD) atau Bank NTT saat menggelar Konferensi pers pada Kamis (29/12/2022) di Subasuka paradise.
Harry Alexander Riwu Kaho mengatakan pada akhir tahun 2022 Bank NTT menutup kinerja keuangan dan pertumbuhan perbankan pada komposit 2 atau dikategori sebagai bank sehat dengan pertumbuhan secara terukur.
Dalam data yang ia rinci disebut asset Bank NTT sebesar Rp16,4 triliun, Dana Pihak Ketiga (DPK) Rp12,2 triliun, giro Rp2,02 triliun, tabungan Rp4,11 triliun, deposito Rp6,05 triliun, kredit Rp11,7 triliun, Loan To Deposit Ratio (LDR) 96,35 persen dan laba sebelum pajak Rp296 miliar.
Alex menyebut aset Bank NTT bertumbuh 5,26 persen. Begitu pula kredit bertumbuh 5,17 persen. Sementara DPK sendiri, kata Alex, memerlukan strategi dan efisiensi dengan melepas deposito yang mahal.
“Dalam strategi mitigasi likuiditas dan efisiensi memang secara pertumbuhan mengalami perlambatan sehingga untuk dana bisa kita kendalikan dan pertumbuhannya mencapai 98 persen,” sebutnya.
Disampaikan bahwa modal yang disetor juga mengalami pertumbuhan 9,20 persen atau mencapai Rp1,9 triliun. Sedangkan modal inti yang terdiri dari modal disetor dan beberapa komponen lainnya, lanjut Alex, tercatat mencapai Rp2,3 triliun atau bertumbuh 9,48 persen.
Secara rasio kinerja keuangan sendiri untuk CAR (Capital Adequacy Ratio) pada level aman yaitu 26,05 persen sehingga mampu meredam risiko operasional dalam bank.
Sedangkan pertumbuhan aset, investasi maupun earning per share juga menurutnya dalam level sehat dan terkendali dengan baik.
Lalu Non-Performing Loan (NPL) atau kredit macet pun masih terkendali dengan baik pada rasio 2,8 persen.
Ia menyebut LDR yang merupakan perbandingan dana dan kredit pada bank ini juga pada rentang kendali sangat sehat. ( CP).
Komentar