Simak Perjalanan Karier Aplonia Dethan, Perempuan Tangguh Yang Bangga Menjadi Guru

Ket Foto: Aplonia Dethan, Guru dan ketua PGRI Kota Kupang

Kupang, media Indonesia menyapa.com
Di era Modernisasi ini, Perempuan telah memiliki peran yang cukup besar dalam di berbagai sektor . Perempuan di dalam derap langkahnya berkewajiban menumbuhkan, mendidik generasi penerus menjadi anak bangsa yang cerdas.

Namun, terkadang Kaum perempuan masih dipandang sebagai entitas yang kurang piawai dalam mengelola pendidikan di Indonesia. Perempuan disangsikan kapabilitasnya untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia. Benarkah demikian?

Aplonia Dethan, Salah satu guru perempuan, sekaligus ketua Organisasi Persatuan Guru Republik Indonesia Kota Kupang merupakan contoh Perempuan yang telah berjuang mencerdaskan anak bangsa. Aplonia juga merupakan perempuan tangguh, dan mandiri, dimana dengan kemampuan nya Dia dapat dipercayakan menjadi ketua PGRI kota Kupang.

Dalam bincang-bincang santai bersama media Indonesia menyapa pada Selasa 22 November 2022 di Kafe Papa Ganteng, Nia , sapaan akrabnya menceritakan perjalanan kariernya nya sebelum menjadi seorang Guru.

Perempuan yang pernah menjabat sebagai kepala SMPN 2 Kupang ini menuturkan bahwa, dirinya sejak kecil tidak pernah bercita-cita menjadi seorang Guru. Walau desakan dari orang tua nya , terutama ibunya untuk menjadi seorang Guru, Nia tetap bersikukuh untuk menjadi seorang PNS saja. namun dalam perjalanan waktu Nasib mengantarkan nya pada suatu titik dimana Dia harus mengambil keputusan untuk menambatkan hatinya dan keputusan nya menjadi seorang Guru.

” Saya sebenarnya dari kecil tidak ada terlintas di pikiran dan hati untuk menjadi seorang guru, dan bahkan saya tidak punya cita-cita sama sekali untuk menjadi Guru, walau ibu saya menghendaki saya agar sekolah guru namun saya bersikukuh menolak, namun apa daya, Kita bercita – cita tapi Tuhan lah yang mengatur perjalanan hidup kita, dan sampailah pada suatu waktu, saya akhirnya mengakui bahwa, memang saya harus menjadi seorang Guru,” beber Nia Dethan.

Hingga kini, Aplonia akhirnya mencintai dan bangga dengan pekerjaan nya sebagai seorang guru, karena Disadari nya menjadi seorang Guru , merupakan profesi yang sangat mulia, dimana mampu membuat orang lain menjadi pintar dan nasib anak bangsa ada di tangan Guru.

Di sisi lain, anak Ke sembilan dari 13 bersaudara ini mengungkapkan bahwa berangkat dari semangat nya untuk menjadi seorang yang berguna bagi orang tua , bahkan bagi bangsa dan daerah ini, Aplonia terus berupaya untuk bangkit dan berjuang di bidang pendidikan. Ditapakinya dunia pendidikan, dari seorang Guru dijalaninya dengan penuh semangat, dan dari kemampuan nya dalam mendidik anak didiknya, kemudian dirinya dipercayakan untuk menjadi seorang kepala sekolah. Ini suatu bentuk pencapaian yang luar biasa dan dapat menjadi inspirasi bagi kaum perempuan lainnya di NTT.

Perjalanan karier Aplonia terus menanjak dari tahun 1989, Aplonia memulai kariernya sebagai seorang guru. dikerjakannya dengan penuh semangat, melewati Proses demi proses ada suka dan duka, dan pada tahun 2008 Ia di percayakan sebagai kepala SMPN 15 . Di katakan bahwa tantangan menjadi kepala sekolah itu sangat berat, dimana dirinya di tuntut bagaimana mengfungsikan diri dalam pekerjaan dan jabatannya , namun diyakininya bahwa apabila sebuah pekerjaan dikerjakan dengan penuh kesabaran dan ketekunan maka pasti Tuhan akan memberikan tanggung jawab lebih besar dan dalam mengemban tanggung jawab sebagai kepala sekolah pasti Tuhan akan beri kemampuan. Oleh sebab, Nia Tetap jalani dengan penuh semangat dan tanggung jawab yang penuh.

Lebih lanjut, Aplonia mengatakan, pada saat menjadi seorang Guru disadari kompetensi guru perempuan mampu untuk disandingkan setara dengan laki-laki. perempuan makin menunjukkan eksistensi kepandaiannya , hal itu dibuktikan dengan kemampuan yang dimilikinya, Ia mampu mensejajarkan diri nya dengan kaum laki-laki yang seprofesi dengan nya.

Tidak hanya di percayakan sebagai kepala sekolah, Perempuan tangguh ini pernah di nobatkan sebagai Guru Berprestasi tingkat Nasional dalam lomba karya tulis ilmiah yang di ikuti nya dan juga Pada tahun 2016 Pernah mendapatkan beasiswa untuk program Australian Award Indonesian di luar negeri pada saat itu, dirinya mewakili NTT untuk hadir. dan masih ada sederet prestasi yang diraih oleh Aplonia Dethan, hal itu merupakan kebanggaan tersendiri bagi Dirinya dan hal ini bisa menjadi motivasi bagi teman-teman guru agar teruslah berkarya ketika di beri kesempatan.

Diperingatkan hari guru Nasional dan hari PGRI tahun 2022 ini, Aplonia Dethan selaku Ketua PGRI kota Kupang menghimbau kepada para guru agar teruslah berkarya dan belajar karena tidak ada kata berhenti belajar selagi masih diberi kesempatan dan kemampuan. Terutama kepada kaum perempuan di NTT yang berperan di bidang pendidikan, jadilah guru perempuan yang hebat, berpikir cerdas dalam setiap sikap dan perilaku, agar menjadi contoh bagi anak-anak didik dan masyarakat secara keseluruhan.

” Bagi guru – guru di NTT, Ayo bangga menjadi guru karena guru adalah pahlawan pendidikan, dari seorang Guru anak bangsa menjadi cerdas, jiwailah pekerjaan kita sebagai guru karena guru adalah pahlawan tanpa tanda jasa dan terus mendidik anak – anak dikit untuk menjadi anak yang berkarakter, karena kelak mereka akan menjadi orang yang hebat dan guru lah yang telah menanamkan fondasi tersebut,” pungkas Aplonia Dethan.
CP).

Komentar