Dr. Jean Eleonora Pello, Sp.B, ” Bila ingin Setara , Perempuan Butuh Pembuktian Diri”

Ket Foto: Dr. Jean Eleonora Pello, Sp.B

Kupang, media Indonesia menyapa.com
Ketidaksetaraan gender Pada hakikatnya, sesuai sejarah memang menyatakan kalau laki-laki dan perempuan itu mempunyai tugas yang berbeda. Laki-laki pada umumnya identik dengan seorang pemimpin dan diutamakan. Lain hal, perempuan tugasnya menjaga dan mengurus anak, rumah dan sebagainya, bahkan di berbagai sektor lainnya perempuan belum punya kemampuan untuk membuat suatu keputusan. Bahkan terkadang perempuan jadi korban dan didiskriminasi.

Namun seiring perkembangan teknologi, peran perempuan jadi lebih independen. Perempuan punya jabatan, memimpin sebuah organisasi, lembaga dan sektor lainnya yang lebih impactful di masyarakat.

Jadi, berbicara Ketidaksetaraan gender maka hal itu di interpretasikan dengan suatu kondisi di mana peran perempuan dibatasi atau dihalang-halangi untuk berkarya. Namun, selama ada kondisi yang tidak membebaskan perempuan untuk bersuara dan berekspresi, maka pada kondisi itulah kaum perempuan harus mampu memberikan pembuktian dengan kemampuan diri.

Terkait hal itu, Dalam kesempatan bincang-bincang santai dengan salah satu perempuan yang cukup di kenal di bidang kedokteran di kota Kupang, Yakni Dokter Jean Eleonora Pello, Sp.B . kepada media Indonesia menyapa pada Sabtu (19/11/2022) di ruang kerjanya menceritakan bahwa kondisi yang mengacu pada artian gender inequality sebenarnya banyak faktor yang memicu yakni faktor yang pertama bermula dari keluarga. misalnya dalam keluarga ada dibedakan antara anak perempuan dan laki-laki. Hal ini yang pada akhirnya terstigma dalam diri perempuan sehingga terkadang terus terbawa dalam berbagai situasi.

Ditambahkan Jean, perbedaan antara laki-laki dan perempuan. Pernah dirasakan saat Dia mengikuti pendidikan di bidang dokter spesialis bedah beberapa tahun yang lalu.
Diceritakan bahwa saat itu ada banyak pendapat dan komentar yang melemahkan semangat nya , meragukan kemampuan nya sebagai seorang dokter perempuan ketika harus bersaing dengan dokter laki-laki. Namun seiring berjalannya waktu, Dokter Jean tetap optimis bahwa perempuan juga mampu dan bisa, berangkat dari rasa percaya dirinya tersebut dan tekad Ia menepis anggapan bahwa perempuan tidak mampu, Jean Pello kemudian kemudian memberikan pembuktian diri. dan Dirinya membangun kepercayaan dan memiliki keyakinan bahwa perempuan tidak lemah seperti yang di pikirkan oleh kaum laki-laki.

“Pernah, awal saya masuk mengikuti pendidikan sebagai dokter spesialis bedah, banyak komentar bahwa, apakah kamu tidak takut bekerja di antara laki-laki, namun saya tepiskan semua anggapan yang bisa jadi dapat melemahkan semangat saya dengan cara pembuktian diri dan disaat itu lah kemudian ada pengakuan dari kaum laki-laki bahwa perempuan juga mampu,” ungkap Jean.

Dokter yang telah mendedikasikan dirinya di bidang kesehatan puluhan tahun tersebut, ketika menghadapi anggapan bahwa perempuan tidak mampu disikapinya dengan berpikir positif dan terus menunjukkan dan membuktikan pada masyarakat dan pada rekan dokter laki-laki bahwa, sebagai seorang dokter perempuan, Dia punya kemampuan.

Menurut Dokter Jean Pello, untuk buktikan adanya kesetaraan gender maka semua kembali lagi pada Pilihan. sebagai Seorang perempuan harus punya pilihan tepat, apapun pilihannya yang terpenting adalah dapat membagi waktu antara keluarga dan pekerjaan.

* APAKAH SUDAH ADA KESETARAAN GENDER

Jean Pello mengatakan saat ini kesetaraan gender belum merata di semua sektor. seperti contoh dalam adat istiadat di keluarga masih didominasi oleh kaum laki-laki.
Terkadang anak laki- laki yang di berikan hak lebih, anak perempuan hanya mendapatkan remah – remahnya.dan ini bukti suatu ketidakadilan atau belum ada kesetaraan gender.
Dilingkungan pekerjaan di berbagai lembaga dan instansi pun hal yang sama terjadi, walau di suatu bidang kerja, mayoritas perempuan lebih banyak namun tetap kaum laki-laki yang jadi pemimpin.tidak ada ruang untuk kaum perempuan. Seharusnya ketika di suatu lembaga ada mayoritas perempuan maka berikanlah kesempatan kepada perempuan yang jadi pemimpin.

Dokter Specialist Bedah di RS WZ Yohanes Kupang kembali mengatakan,
Sebenarnya perempuan punya peran ganda, bisa melakukan pekerjaan dalam suatu kesempatan.oleh sebab itu, ibu dari dua putri ini mengajak kaum perempuan di NTT agar bersama tunjukkan kemampuan diri dan jangan takut untuk berkarya bagi masyarakat melalui bidang masing-masing. jangan merasa harus di kasihani namun mampu memberikan kontribusi yang dapat membuat kaum laki-laki mengakui bahwa perempuan juga mampu.

Untuk diketahui Perempuan tangguh, dokter yang hebat dengan motto “hidup Bekerja dengan semaksimal mungkin, Berbuat yang terbaik seperti kita bekerja untuk Tuhan” ini mempunyai prestasi yang luar biasa yang perlu menjadi motivasi dan inspirasi bagi kaum perempuan dan masyarakat pada umumnya yakni dalam menjalankan tugas nya sebagai dokter, selalu melayani, memberikan pelayanan kesehatan terbaik bagi pasiennya agar sehat. dan dengan kemampuan ilmu kedokteran yang dimiliki, dirinya akan terus berkarya untuk NTT, itulah prestasi yang telah diraih. ( CP).

Komentar