Kabupaten TTS Di Pilih Sebagai Proyek Kolaborasi Lahan untuk Kehidupan Oleh ICRAF

NTT, MIM.com
World Agroforestry (ICRAF) Indonesia memilih Kabupaten Timor Tengah Selatan( TTS) sebagai lokus kegiatan aksi perubahan iklim lahan untuk kehidupan, yang merupakan kerjasama Pemerintah Indonesia dan Kanada

Pemerintah Indonesia dan Kanada memulai proyek kolaborasi ini ditandai dengan penyelenggaraan Lokakarya Satu Hari Lahan untuk Kehidupan, Bersama Mewujudkan Penghidupan Berketahanan Iklim di NTT yang diselenggarakan di hotel Kristal, kamis(17/03/ 2022.

Direktur ICRAF Indonesia, Dr Sonya Dewi, yang di wakili oleh Andree Ekadinata secara daring mengatakan, program Land4Lives atau lahan untuk kehidupan sangat sejalan dengan visi dan misi organisasi World Agroforestry (ICRAF) Indonesia, akses yang setara untuk semua orang dalam memperoleh penghidupan yang layak melalui landscape yang sehat, produktif, dan lestari.

Ia menjelaskan, Land4Lives adalah proyek aksi untuk perubahan iklim unggulan Kanada dengan Indonesia, yang mewakili upaya nyata Pemerintah Kanada untuk mewujudkan komitmen internasional Kanada untuk pembiayaan iklim negara-negara berkembang, guna mendukung transisi ke arah pembangunan berkelanjutan dan berketahanan iklim dibawah kebijakan Feminist International Assistance Policy Kanada. Upaya perubahan iklim lebih efektif ketika perempuan dan anak-anak perempuan memiliki peran aktif dalam merancang, mengembangkan dan menerapkan respons perubahan iklim dan lingkungan.

“Proyek ini dirancang untuk meningkatkan kesetaraan gender serta memberdayakan perempuan, termasuk perempuan petani dan para perempuan kepala keluarga,” ujarnya.

Sementara itu, Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Penelitian Bappelitbangda NTT, Kosmas D. Lana mengatakan, Kabupaten Timor Tengah Selatan merupakan daerah yang cocok untuk pelaksanaan kegiatan yang dilaksanakan ICRAF.

“Di NTT,  Kabupaten TTS terpilih sebagai daerah lokus kegiatan yaitu di dua sub DAS Benenain dan Noelmina yang nantinya akan di laksanakan kegiatan aksi perubahan iklim Laund4lives kerjasama Indonesia Kanada dalam rangka peningkatan kesejahteraan masyarakat, meningkatan ketahanan ekonomi setempat, dan bagaimana mengelola lahan yang beradaptasi dengan adanya perubahan iklim,” ungkapnya.

Ia menambahkan, dipilihnya Kabupaten TTS sebagai lokus kegiatan sudah tepat. Mengingat, DAS Benenain memiliki peranan penting dalam hal mengalirkan air yang ada di Noelmina.

“Jadi dengan mengalokasikan kegiatan di tempat tersebut, saya kira mereka bisa melakukan sedikit banyak adaptasi terhadap perubahan yang terjadi akibat perubahan iklim dan sebagainya,” ungkapnya.

Ditambahkan pula oleh Kepala Bappeda NTT, Kosmas Lana, proyek ini akan memperkuat kapasitas komunitas rentan, termasuk di dalamnya perempuan dan anak-anak perempuan, untuk dapat melakukan upaya mitigasi, meningkatkan ketahanan, sekaligus mampu beradaptasi dengan dampak buruk dari perubahan iklim, melalui partisipasi aktif dalam pengambilan keputusan terkait lingkungan dan komunitas.

“Kerja sama ini akan berkontribusi pada upaya kami untuk mencapai target pembangunan sekaligus menjangkau masyarakat untuk memperkuat penghidupan mereka melalui bentang alam yang lestari dan pertanian cerdas iklim yakni TJPS,” ujarnya.

Sementara itu, Kepala Bapeda TTS, Yohanis Benu pada kesempatan yang sama mengatakan, kabupaten TTS merupakan hulu dari beberapa DAS karena hulu merupakan perubahan ekosistem dan perilaku manusia.

” Kami di TTS tidak bisa bekerja sendiri dalam proyek besar ini, oleh sebab itu kami butuh kolaborasi pemerintah dan lembaga terkait lainnya untuk mewujudkan penghidupan berkelanjutan iklim di NTT,” jelas kepala Bapeda NTT.

Ditambahkan Yohanis Benu, kabupaten TTS untuk mewujudkan penghidupan berketahanan iklim di NTT, sudah punya rencana tata ruang sehingga tidak dengan mudah masyarakat membangun yang dapat merusak tata ruang dimana akan berdampak pada kerusakan hutan yang imbasnya pada iklim.

Oleh sebab itu, yohanis menambahkan, untuk mewujudkan iklim yang baik maka perlu bekerjasama dengan lembaga swasta dalam pengelolaan DAS. ( CP)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *