Raja Termanu, Vicoas T. B Amalo Bertekad Lestarikan Budaya Kerajaan Termanu Agar Tidak Punah

Ket foto : Raja Termanu, Vicoas, T B. Amalo

Kupang, media indonesia menyapa.com
Kerajaan Termanu adalah satu kerajaan dari 19 kerajaan di Pulau Rote.
Rote adalah sebuah pulau yang dahulu dikenal dengan sebutan “Lolo Neo Do Tenu Hatu” sebagian lagi menyebutnya dengan nama “Nes Do Male” atau “Lino Do Nes” yang berarti pulau yang sunyi dan tidak berpenghuni. Nama atau sebutan Rote berawal dari kedatangan pedagang-pedagang Portugis dan kegiatan misionaris di Indonesia sejak tahun 1512 hingga 1605.

Untuk melestarikan kebudayaan dan keturunan dari Raja Termanu yang berada di Pulau terselatan tersebut maka pada 6 desember 3 tahun yang lalu, para maneleo di Termanu beserta masyarakat dari termanu kemudian memilih, mengangkat, menetapkan serta mengukuhkan salah satu keturunan dari raja Termanu yakni Keturunan dari maneleo Amalo untuk menjadi Raja Termanu.

Sebagaimana di lansir oleh beberapa media, Sebanyak sembilan maneleo di Nusak Termanu, Rote Ndao menunjuk Vicoas T. B. Amalo sebagai manek atau raja nusak Termanu. Acara penobatan itu dirangkai dengan Festival Budaya Termanu yang dilaksanakan beberapa tahun lalu pada 4-6 Desember di Fopo, Termanu, Rote Tengah, Kabupaten Rote Ndao.

Selain itu juga, Kisah di kukuhkannya Raja Termanu ini, disampaikan langsung oleh Raja Termanu, Vico Amalo, saat ditemui oleh media ini di Kupang, pada Sabtu(5/2’2022). Menurut Raja Termanu, Vico Amalo, Pengukuhannya waktu itu sebagai Manek Termanu dilakukan pada 6 Desember 2019 dan disaksikan oleh sejumlah perwakilan raja se-Nusantara yang juga telah tiba di Kabupaten Rote Ndao.

“Penetapan dan pelantikan saya sebagai Raja Termanu yang di lakukan para maneleo Termanu Ini, merupakan bagian dari upaya melestarikan kembali adat dan budaya Nusak Termanu yang sudah musnah dan punah dari para leluhur

Raja Termamu Vico Amalo kembali menuturkan bahwa Pemerintah dan masyarakat adat saling membutuhkan satu sama lain karena pemerintah juga butuh masyarakat adat, butuh panutan, sebab tanpa masyarakat adat pemerintah menjadi kosong dan sia-sia saja.

Vico Amalo menjelaskan, dirinya punya misi besar untuk budaya khususnya di termanu. Salah satunya adalah pembangunan wisata budaya dengan cara melestarikan, budaya menenun dan budaya adat. Selain itu lanjut dia, dirinya akan berusaha untuk mencari benda – benda pusaka milik kerajaan termanu.

”Saya akan mencari benda pusaka milik kerajaan termanu,” tegasnya. Untuk diketahui, Vico Amalo dipilih secara aklamasi oleh tua-tua adat dari kerajaan termanu,”ujar Vico Amalo.

Dengan penuh kharisma, Raja Termanu, Vico Amalo mengungkapkan awal ditetapkan dan di kukuhkan menjadi Raja Termanu, dirinya merasa bahwa ini merupakan tanggung jawab dan amanah yang perlu di pegang dan laksanakan dan lestarikan dengan baik demi masa depan dan keberlanjutan suku, budaya dari kerajaan Termanu kedepannya agar tidak punah dan tergerus oleh waktu dan jaman. ( CP).

Komentar