Kupang, media indonesia menyapa.com
Bank Indonesia secara kontinyu senantiasa mendukung keberlangsungan pengembangan kapasitas UMKM sebagai motor penggerak perekonomian nasional.
Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi NTT pada Kamis, 7 Oktober 2021, mengadakan kegiatan pitching final dan graduation BI YES (Young Entrepreneur School) Angkatan kedua tahun 2021. Acara ini merupakan puncak dari kegiatan BI YES (Bank Indonesia – Young Entrepreneur School), program capacity building pengembangan kapasitas UMKM di Provinsi Nusa Tenggara Timur yang diselenggarakan oleh Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Nusa Tenggara Timur dan dikemas dalam bentuk kurikulum terintegrasi selama tiga bulan. Dengan total peserta sebanyak 59 yang terdiri atas 42 peserta kelas basic dan 17 peserta kelas advance, para pelaku UMKM diberikan pembinaan secara berkala dalam kelas online yang dilakukan setiap minggu.
Pembinaan dilaksanakan bekerjasama dengan berbagai instansi seperti pemerintah, KADIN, HIPMI, OJK, BPOM, MUI, perbankan, Trinity Academia, serta pihak lain yang terlibat dalam pengembangan kompetensi dan kapasitas UMKM peserta BI-YES.
Setelah tiga bulan diadakan kelas pengembangan kapasitas yang intensif, dari 59 peserta BI-YES dipilihlah 10 kelompok terbaik untuk menghadiri acara pitching dan graduation ceremony secara hybdrid dengan kombinasi daring via Zoom Meeting dan presentasi onsite di Ruang Lasiana Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi NTT.
Dalam kesempatan tersebut, kesepuluh perwakilan peserta BI-YES menyampaikan materi terkait ide bisnis yang mengakomodir keseluruhan materi yang sudah diterima saat pembekalan kelas. Presentasi tersebut kemudian diberikan masukan, penajaman, dan penilaian oleh empat juri yang terdiri atas Bapak Yohanes Mau (Sekretaris Dinas Koperasi Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi NTT), Bapak Djemy Lassa (Ketua HIPMI NTT), Bapak Yulian Messah (Perwakilan Direktur Pemasaran Kredit BPD Provinsi NTT), dan Bapak Andree Hartanto (Direktur La Moringa).
Acara pitching dan graduation ceremony dibuka oleh Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi NTT, Bapak I Nyoman Ariawan Atmaja. Dalam sambutannya, beliau menyampaikan bahwa UMKM memegang peran penting dalam perekonomian di Provinsi NTT. Hampir 99% kelompok usaha yang ada di Provinsi NTT termasuk dalam sektor UMKM. Secara serapan tenaga kerja, UMKM menyerap 97% tenaga kerja yang ada.
“Dua hal inilah yang mendorong Kantor Perwakilan Bank Indonesia Proviada. Dua hal inilah yang mendorong Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Nusa Tenggara Timur untuk menginisiasi program kelas pelatihan Wirausaha BI-YES (Bank Indonesia Young Entrepreneur School). Kelas ini diharapkan dapat mendorong meningkatnya jumlah para pelaku usaha di Provinsi NTT,” jelas Nyoman Atmaja.
Ditambahkan, Peningkatan jumlah pelaku usaha apabila dihubungkan dengan akses keuangan yang tepat akan mampu menghasilkan sebuah multiplier efek yang besar mulai dari tenaga kerja yang digunakan, lingkungan sekitar bahkan Nusa Tenggara Timur itu pada akhirnya.
Acara ini ditutup dengan pengumuman tiga pemenang pitching competition yaitu Papalele, Lulur Rempah Bedda’ Lotong Koe, dan Beati Qui Center untuk kategori basic serta Antoni Herbal, Nendy’s Bakrie, dan Radhisti Modern Farm untuk kategori advance. Kegiatan BI-YES ini mendapatkan antusiasme yang besar dari pelaku UMKM di Provinsi NTT sehingga akan direncanakan menjadi agenda tetap yang dilakukan untuk periode selanjutnya.
Melalui kegiatan ini, Bank Indonesia berharap mampu berkontribusi secara aktif dalam mencetak UMKM yang berdaya saing sebagai upaya perbaikan perekonomian nasional.
(*CP).