Dr. Lanny Isabela Dwisyahri Koroh : Di Masa Pandemi Kita Harus Lebih Protect Terhadap Anak

Ket Foto : Dr.Lanny Isabela Dwisyahri Koroh, M.Hum, Dosen IAKN Kupang

Kupang, media indonesia menyapa.com –
Memasuki bulan Juli artinya kita akan berjumpa kembali dengan Hari Anak Nasional pada tanggal 23 Juli. Tahun ini tema yang diangkat untuk Hari Anak Nasional adalah “Anak Terlindungi, Indonesia Maju” dengan tagline #AnakPedulidiMasaPandemi.

Sebagaimana kita ketahui pandemi menyebabkan kesempatan anak-anak untuk bermain dan belajar di luar rumah menjadi berkurang, ada pembatasan ruang gerak anak. Anak-anak tidak lagi dapat berinteraksi dengan teman-teman sebaya mereka dengan leluasa.

Terkait dengan hal tersebut, dan di momentum hari anak nasional tahun 2021, banyak pemerhati anak, baik di bidang pendidikan, sosial dan lain sebagainya angkat bicara.
Salah satu pemerhati anak yang bergelut di bidang pendidikan, Dr. Lanny Isabela Dwisyahri Koroh, M.Hum, ketika ditemui media Indonesia menyapa di kediamannya di Kelurahan Manulai 2 mengatakan, dimasa pandemi ini semua orang pasti kena imbasnya, tidak terkecuali, baik anak – anak dan orang dewasa. Namun sebagai orang tua tentunya perlu ada pengontrolan terhadap anak.

“Kita sebagai orang tua harus ektra dalam mengontrol anak dalam aktifitasnya. dengan artian dengan siapa anak berinteraksi, baik di rumah maupun di luar rumah, memang di masa pandemi ini kita harus over protec terhadap anak,” ucap Lanny.

Ditambahkan Lanny, apalagi di masa pandemi ini, anak – anak lebih banyak berinteraksi dengan handphone untuk belajar, banyak hal yang anak temui di dunia elektronik yang orangtua tidak ketahui. melihat situasi ini maka peran orang tua dalam mengontrol tumbuh kembang anak sangatlah penting untuk mengatasi berbagai hal – hal yang tidak di inginkan.

“Kita orang tua tidak bisa dikatakan sebagai orang tua elektronik, kita adalah orang tua biologis yang harus mampu mengontrol pola hidup anak, mampu memprotec anak menuju generasi yang cerdas,” tambah Lanny.

Menurut Lanny, dimasa pandemi covid yang penuh dengan tantangan bagi anak tentunya ada rasa kekhawatiran dari orangtua kalau anak bisa kehilangan jati diri , namun hal ini kembali lagi kepada orang tua bagaimana caranya mengontrol anak, bagaimana membimbing anak sehingga tidak kehilangan jati diri.

Dosen IAKN ini juga mengungkapkan bagaimana permasalahan anak yang cukup banyak terjadi di saat pandemi ini, masalah ekonomi yang tidak bisa di atasi orang tua, menyebabkan anak harus ikut mencari nafkah untuk membantu orangtua. Seperti contoh, anak di perempatan lampu merah eltari.
Rasa kepedulian terhadap anak sudah tergerus oleh sulitnya hidup.

“Karakter kepedulian dalam masyarakat dan pemerintah bagi anak sangat dibutuhkan pada masa pandemi covid-19. Dampak virus covid-19 ini tidak hanya berpengaruh pada kesehatan namun juga terhadap ekonomi dan pendidikan anak-anak,” imbuh Ibu dari dua putri ini.

Melalui HAN tahun ini Lanny Koroh berharap agar anak-anak wajib dan dapat memiliki kesempatan seluas-seluasnya untuk mendapatkan perlindungan dari berbagai kekerasan terhadap anak dan kepedulian dari orang tua dan sesama di berbagai aspek.

Lebih lanjut di sampaikan Lanny, di Hari Anak Nasional 2021 dapat di maknai dengan selalu melindungi anak pada masa pandemi dan selalu mengajarkan rasa kepedulian dari sesama, orang tua pada anak di tengah masa yang sulit.

Dr. Lanny Isabela juga kembali menyampaikan bahwa, Momentum Hari Anak Nasional ini secara umum bertujuan sebagai bentuk perlindungan dan pemenuhan hak anak sebagai generasi penerus. Selain itu untuk tujuan khususnya memberi pemahaman bahwa anak adalah penerus cita-cita bangsa sehingga upaya pembinaan anak perlu diarahkan untuk menggugah dan meningkatkan kesadaran akan hak, kewajiban dan tanggung jawab orang tua, masyarakat dan negara terhadap anak.

Lanny juga berharap pemerintah, lembaga kemasyarakatan, bidang pendidikan, media massa didorong sebagai leading sektor untuk melakukan kerja-kerja aktif di sektor masing-masing yang berimplikasi baik pada tumbuh kembang anak sebagai upaya pemenuhan hak anak dan perlindungan khusus anak. Keluarga juga didorong untuk meningkatkan peran dalam pengasuhan anak dan memastikan anak tetap dapat merasa aman di rumah pada masa covid-19. ( CP)

Komentar