Drs.Semuel Sellan : Pandemi Covid-19 Jadi Tantangan Bagi Dunia Pendidikan dan Dapat Ciptakan Generasi Yang Bodoh

Ket foto : Drs.Semuel Sellan, Ketua Dewan Pembina STIKES Maranatha Kupang

Kupang, media Indonesia menyapa.com –
Hari Pendidikan Nasional yang selalu di peringati setiap tanggal 2 Mei mempunyai makna yang sangat berbeda di setiap tahunnya. Seperti tahun 2021 ini, dimana Pandemi Covid-19 masih melanda tanah air.

Sekolah tinggi ilmu kesehatan ( STIKES ) Maranatha Kupang, adalah salah satu sekolah yang menghasilkan sarjana – sarjana kesehatan yang kompeten. Namun di situasi covid-19 ini, Sistem perkuliahan juga agak terganggu. Oleh sebab itu management STIKES terus berusaha melakukan berbagai terobosan agar para mahasiswa tetap melakukan aktivitas belajar mengajar namun juga tetap menjaga Prokes.

Semuel Selan, Ketua  Dewan Pembina STIKES Maranatha kepada media Indonesia menyapa ketika ditemui media Indonesia menyapa di ruang kerjanya Kamis(29/04/2021) mengungkapkan bahwa pendidikan saat ini di situasi covid-19 menuntut anak – anak untuk belajar secara online, dan offline. anak-anak juga dengan mudah menyelesaikan pendidikan disekolah masing-masing , namun yang menjadi pertanyaan nya adalah apakah anak- anak benar – benar menyerap ilmu yang di pelajari dengan sistem luring dan daring. Dengan kata lain apakah efektif. Dan ini menjadi tantangan bagi dunia pendidikan karena ini juga adalah fenomena yang ganjil.

Di sampaikan pula bahwa, pendidikan di situasi covid-19 ini telah memberikan gambaran atas kelangsungan dunia pendidikan di masa depan melalui bantuan teknologi. Namun, teknologi tetap tidak dapat menggantikan peran guru, dosen, dan interaksi belajar antara pelajar dan pengajar sebab edukasi bukan hanya sekedar memperoleh pengetahuan tetapi juga tentang nilai, kerja sama, serta kompetensi.

“Saya ingin mencontohkan bagaimana para mahasiswa STIKES Maranatha Kupang, misalnya belajar dan praktek kerja, apabila dengan sistem daring, bagaimana dapat melakukan dengan sempurna, para dosen tidak melihat dengan jelas ekspresi wajah mereka ketika memeriksa pasien. Apakah mereka berpakaian seragam yang sopan dan santun atau tidak. Itu yang menjadi persoalan dan permasalahanya apabila anak-anak belajar secara daring,” ucap Semuel.

Diakui Semuel, memang pandemi Covid 19 ini menjadi tantangan bagi Dunia pendidikan, dimana tanpa disadari kita menciptakan pembodohan terhadap generasi penerus bangsa di dua Tahun ini.

“Saat ini pandemi menjadi tantangan bagi dunia pendidikan, kita tidak bisa memastikan pembelajaran apakah tersampaikan dengan baik apabila belajar secara daring, oleh sebab itu saya berharap agar Pandemi Covid-19 ini dapat segera berlalu agar anak – anak dapat belajar dengan baik dan normal,” tutur Ketua Dewan Pembina STIKES Maranatha Kupang.

Semuel menjelaskan, solusi yang diterapkan bagi mahasiswa dalam belajar adalah secara luring di masa pandemi ini agar dapat melatih dan melihat perkembangan anak-anak di saat melakukan aktivitas belajar. Selain itu, mahasiswa juga dapat bekerja sama satu dengan yang lain untuk menyelesaikan permasalahan dalam pembelajaran serta menghadapi permasalahan nyata yang ada. Ia pun menambahkan bahwa situasi ini bukan hanya menjadi tantangan bagi mahasiswa, namun juga para dosen dalam menyampaikan edukasi dimana para dosen perlu memastikan bahwa mahasiswa memahami materi pembelajaran.

Semuel Selan berharap di hari pendidikan Nasional ini dan di Kondisi pandemi Covid-19 yang masih melanda di Kota Kupang dan NTT, dimana kita juga tidak tahu kapan berakhir, maka mari kita bersama – sama mencari solusi yang tepat dan baik untuk mengatasi tantangan yang dihadapi di dunia pendidikan demi kemajuan daerah kita.

” Kami berharap kepada para pemangku kebijakan di bidang pendidikan untuk dapat membantu menyelesaikan dan mencari solusi yang terbaik bagi dunia pendidikan dan bagi masa depan anak-anak bangsa, sehingga dapat mendapatkan generasi yang cerdas,” pungkas Semuel Selan. ( CP)

Komentar