Umbu K. Pari. S.TP, Kepala Dinas Pertanian Sumba Tengah
Sumba Tengah, mediaindonesiamemyapa.com
Food Estate adalah sebuah program jangka panjang pemerintahan Indonesia, yang berguna untuk menjaga ketahanan pangan dalam negeri. Program Food Estate ini memiliki konsep pengembangan pangan yang dilakukan secara terintegrasi mencakup pertanian, perkebunan, bahkan peternakan dalam suatu kawasan tertentu.
Untuk menjaga ketahanan pangan di NTT dalam jangka panjang, pemerintah melakukan program food estate di Kabupaten Sumba Tengah, dan hal ini merupakan kolaborasi antara pemerintah Provinsi NTT dan Pemda Sumba Tengah.
Dalam program food estate ini, Dinas Pertanian bersama dengan Pemda Sumba Tengah akan memberdayakan lahan-lahan yang belum digarap dengan potensial, untuk dijadikan lahan produksi tanaman pangan.
Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Sumba Tengah, Umbu K.Pari.S.TP, kepada media Indonesia menyapa saat mengikuti rapat konsolidasi pelaksanaan kegiatan pembangunan pertanian di Hotel Asthon, Selasa ( 03/11/2020) mengatakan, pemprov NTT merekomendasikan Kabupaten Sumba Tengah ke kementerian pertanian menjadi tempat atau Kabupaten dilakukannya food estate.
Adapun lahan yang dan luas areal yang menjadi sasaran food estate untuk tahun 2020 adalah 5 ribu Hektar, 2ribu hektar akan ditanami jagung dan 3 ribu hektar ditanami padi.
Disampaikan pula oleh Umbu Pari bahwa selain itu juga ada pengembangan jeruk sebanyak 60 ribu pohon, kelapa 60 ribu pohon, dan sapi 1000 ekor.
Dijelaskan bahwa tujuan dari pelaksanaan food estate di Kabupaten Sumba Tengah dimana daerah tersebut akan dijadikan sebagai lumbung pangan untuk NTT dan terkhusus nya area Sumba.
Karena dalam satu kawasan tersebut ada kurang lebih 7500 hektar yang merupakan lahan sawah dan yang lain adalah lahan kering.
Hal ini juga menjawab program dari Gubernur yakni tanam jagung panen sapi ( TJPS ) yang sementara ini di galakkan di Sumba Tengah.
Sebagai bentuk dukungan dari dinas pertanian Kabupaten Sumba Tengah terhadap pelaksanaan pembangunan pertanian di NTT sekaligus memenuhi harapan dari tujuan utama pertanian, Umbu Pari mengatakan dinas pertanian Sumba Tengah akan melakukan pemantapan ketahanan pangan masyarakat dan pemantapan ketahanan ekonomi masyarakat dalam kaitan peningkatan kesejahteraan masyarakat.
“Untuk mencapai dua tujuan pembangunan pertanian ini, bagi saya tidak bisa tidak, harus bekerja keras. oleh sebab itu sangatlah penting bagi kami di dinas pertanian dan petani harus bersama-sama bekerja keras untuk mewujudkan tujuan tersebut.
Namun perlu kami sampaikan juga bahwa untuk mewujudkan harapan dan tujuan tersebut tidak lah mudah, dikarenakan masyarakat tani dan usia angkatan kerja dari usia 15 s.d 60 tahun sekitar 80 persen di Sumba Tengah masih banyak yang belum bisa baca dan tulis. Oleh karena masih banyak masyarakat yang memiliki Keterbatasan tersebut maka secara otomatis angka kemiskinan pun menjadi tertinggi di Indonesia yakni di Kabupaten Sumba Tengah dari hampir mencapai 36 persen namun syukurlah pada tahun ini turun menjadi 34 persen,” ungkap Kepala Dinas Pertanian Sumba Tengah.
Lebih lanjut Umbu Pari mengatakan tingginya angka kemiskinan di Sumba Tengah itu dikarenakan hampir 90 persen masyarakat adalah petani dan penyebanya adalah tidak bisa baca dan tulis, lalu pertanyaannya adalah bagaimana pembangunan pertanian bisa berjalan dengan baik dan sukses. Oleh sebab itu untuk menyukseskan pembangunan pertanian di Sumba Tengah, diharapkan semua aparatur dari dinas pertanian Sumba Tengah harus bekerja keras untuk mencapai pembangunan pertanian kedepanya.
“Ketika Sumba Tengah dijadikan locus penyelenggaraan program food estate maka aparatur pertanian di Sumba Tengah, harus bekerja keras, mempunyai disiplin dan etos kerja harus ditingkatkan. Kami setiap hari hanya satu atau dua jam di kantor, sedangkan waktu sepenuhnya berada di desa bersama para petani,” tandas Umbu Pari.
Selain itu, Umbu Pari menyampaikan juga tentang permasalahan sumber air yang masih menjadi kendala utama dalam pengelolaan pertanian di Sumba Tengah. Oleh sebab itu ada kolaborasi pemerintah Provinsi dan Pemda Sumba Tengah untuk berupaya membuat sumur bor, sumur air tanah dalam sehingga diharapkan usaha tani tidak hanya berlangsung pada musim hujan saja, namun bisa juga berlangsung pada musim kemarau agar program food estate ini akan benar-benar aktif dan berjalan dengan baik serta sukses. ( CP ).