Perlu Perhatian Serius Pemerintah Untuk Atasi Enam Keterbatasan Pertanian Di TTS

Kepala dinas pertanian kabupaten TTS, Otniel Neonane,S.TP. M.Si

Pertanian di Kabupaten TTS semakin menunjukan geliatnya namun perlu ada perhatian serius dari pemerintah agar dapat mengatasi berbagai kendala dan keterbatasan masyarakat dalam pengelolaan dan pengembangan lahan pertanian.

TTS, media Indonesia menyapa.com
Pandemi Covid 19 belum berakhir dan masih terus mewabah namun tidak menjadi suatu hambatan dan permasalahan bagi bidang pertanian di NTT terkhusus nya di Kabupaten Timor Tengah Selatan ( TTS ). mengapa demikian, hal ini dikarenakan pertanian di TTS semakin menunjukan geliatnya.

Kepala dinas pertanian kabupaten TTS
Otniel Neonane,STP.,MSi kepada media Indonesia menyapa Selasa ( 03/11/2020) di Asthon hotel mengungkapkan bahwa masyarakat TTS tidak pernah khawatir akan terjadi nya berbagai permasalahan khususnya pertanian di situasi covid-19 ini , karena dinas pertanian sendiri sesuai dengan motto nya bahwa tiada hari tanpa tanam, tiada hari tanpa panen dan tiada hari tanpa jual maka ketersediaan akan sayuran dan pangan akan terjawab.

Otniel mengatakan, hal tersebut dapat di buktikan dengan adanya perkembangan di masyarakat dalam pola pengembangan pertanian sangat signifikan, dimana masyarakat merasakan dengan mudahnya mendapatkan banyak manfaat dari pertanian itu sendiri. Antara lain bahan makanan berupa sayuran dan sebagainya tidak susah lagi didapatkan.

” Saat ini ketika kami bertemu mama – mama di pesta dan di berbagai tempat,mereka menyampaikan bahwa,saat ini kami tidak susah mendapatkan sayuran apa saja dan ketersediaan nya meningkat, artinya pertanian di TTS bisa menjawab kebutuhan masyarakat khususnya di sektor tanaman Holtikultura,” ungkap Otniel Neonane.

Namun terkait penyampaian kepala dinas Pertanian NTT, bahwa pertanian NTT belum mencapai kemandirian pembangunan pertanian, Kepala dinas pun TTS mengakui hal tersebut. Tapi dirinya tidak kemudian menjadi pesimis namun tetap optimis karena disadari banyak potensi pertanian yang ada di TTS cukup besar dan banyak yang dapat di kembangkan.

Menurut Otniel Neonane, untuk mengembangkan potensi pertanian di TTS yang cukup banyak tersebut perlu adanya pengaturan dan perhatian serius dari pemerintah baik dari unsur legalitas dan eksekutif untuk mendorong kemajuan dan kemandirian pertanian itu sendiri. karena menurut Otniel, ada beberapa keterbatasan dan kendala dalam pengembangan dan pengelolaan pertanian di TTS.

“Pertanian di Kabupaten TTS dalam pengembangan Tanaman pertanian mengalami berbagai kendala antara lain petani di TTS sendiri perlu adanya pendampingan secara kontinyu, hal tersebut disebabkan sumber daya manusia yang terbatas, oleh karena itu kami dari dinas pertanian di TTS membutuhkan penambahan tenaga pendamping dan penyuluh untuk dapat memberikan pendampingan dan penyuluhan kepada para petani,” ucap Otniel Neonane.

Selain itu Kadistan TTS menyampaikan kendala yang berikutnya adalah dari segi kuantitas nya juga terbatas, dimana dari jumlah pendamping untuk TJPS  yang ada hanya 19 orang, dan penyuluh 115 orang, sedangkan ada 278 lurah dan kades yang harus di lakukan pendampingan dan penyuluhan, jadi hal itu tidak sebanding, oleh sebab itu permintaan kami adalah, adanya penambahan tenaga pendamping dan penyuluh untuk menjawab kebutuhan para petani ini.

Lebih lanjut Otniel mengatakan, kendala atau keterbatasan yang lain adalah terkait infrastruktur, dimana ada jaringan irigasi yang tersiar yang tidak bagus ke pertanian dan belum cukup dan perlu ada pengaturan dengan baik.
Selanjutnya keterbatasan air juga untuk pengembangan pertanian. oleh sebab itu kami minta pihak legislatif dan eksekutif dapat memperhatikan dan mencari solusi terhadap kebutuhan air di masyarakat agar dapat terpenuhi dengan baik sehingga pertanian juga dapat dikembangkan.

Untuk diketahui, Untuk kebutuhan keseharian masyarakat saja tidak cukup, apalagi untuk pertanian. oleh sebab itu masyarakat sangat membutuhkan dukungan dan perhatian serius dari pemerintah terhadap pertanian di TTS.

Keterbatasan yang lain adalah soal alat mesin pertanian, kelompok tani yang ada, perlu di fasilitasi dengan alat-alat pertanian yang memadai, agar pertanian di TTS semakin maju. Selanjutnya perlu adanya bantuan ketersediaan benih karena di TTS kebutuhan akan benih cukup besar yakni pada musim tanam bulan Oktober – Maret bisa mencapai 70 sampai 80 ribu hektar, oleh sebab itulah
Benih unggul perlu ada penambahan dan ini merupakan suatu langkah penting untuk mencapai swasembada pangan.

Lebih lanjut, kadis Pertanian menjelaskan bahwa, dinas pertanian TTS juga mempunyai inovasi lain untuk mengatasi stunting yang termasuk tertinggi di TTS. Yakni melalui program Taskin pemandu ( program pengentasan kemiskinan pertanian mandiri terpadu ) karena didalamnya dipadukan tanaman dan ternak didalam suatu hamparan dan dari program tersebutlah dapat membantu mengatasi masalah stunting di TTS.
( CP ).

Komentar