Awal Hobby, Yosef Tanu Kini Sukses Jadi Petani Holtikultura

Kefamenanu,mediaIndonesiamenyapa.com-Mengenal lebih dekat Pria dengan sosok yang santun, tubuh tegap, dan berkharisma. pada Tahun 2004 setelah tamat dari sekolah tinggi ilmu pemerintahaan( STPDN)yang juga sukses dengan bertani bahkan menjadi petani tunggal pada tahun 2017.

Sebelumnya pada tahun 2016 pria berpostur tinggi tegap tersebut tekun menekuni bidang pertanian dan diawali dengan menanam tanaman holtikultura yakni Lombok di atas lahan 1 Ha dan semua dilakukan hanya sekedar karena hobby namun tak disangka hasil nya membuat banyak orang tercengang dan sontak termotivasi dan mengikuti pola kerjanya. Menurut nya pada waktu itu orang lain belum bertani, dirinya sudah melakukan nya.

Sosok laki-laki cerdas dan sederhana tersebut dikenal dengan nama lengkap Yosef Tanu,S.S.Tp, M.Si.saat berbincang dengan media Indonesia menyapa di sebuah lahan pertanian di kilometer enam kecamatan kota , kabupaten Timor tengah Utara pada Rabu (5/8/2020). Sambil duduk santai dibawah naungan pohon asam, Yos sapaan akrabnya menceritakan bagaimana kisahnya ketika selesai study di STPDN, kemudian pulang ke daerahnya di kefamenanu, punya niat dan inisiatif ingin melakukan sesuatu yang bermanfaat dan juga dapat membantu dirinya, keluarga dan masyarakat dengan cara memanfaatkan lahan tidur yang cukup banyak.

Diceritakan pada waktu itu orang belum berpikir kerja untuk hidup, hanya bekerja untuk makan saja. Sehingga anak bungsu dari 4 bersaudara ini kemudian menekuni pertanian dengan serius. menanam Lombok langkah awal Ia lakukan dan sebanyak 14 ribu pohon ditanam dan pada waktu tahun 2017 hanya dirinya yang menanam Lombok dan mau dibilang merupakan petani tunggal.

Alhasil seiring berjalannya waktu dari kegigihan berkebun, yosef Tanu kemudian memetik hasil kerjanya yang awalnya sekedar hobby dan kini tidak hanya dinikmati oleh dirinya dan keluarga namun menuai pujian dan juga menambah pundi-pundinya dan dinikmati oleh semua orang di kefamenanu hingga sekarang. Hal itu kemudian disampaikan juga bahwa buktinya dapat dilihat dari banyak orang datang membeli hasil Lombok yang sudah berhasil ditanami langsung di kebun yang pada saat itu di jual dengan harga 60 s.d 70 ribu.

“Jadi dari Lombok saja misal jual 100 kg saya sudah bisa mengantongi 100 juta per hari dan itu dirasakan luar biasa dan tidak berhenti disitu saja tapi terus berkelanjutan pada esoknya lagi,”ungkap Yosep dengan raut wajah yang penuh kegembiraan.

Bapak dari 3 putra dan putra yang kini menjabat sebagai Kepala bagian umum Kabupaten TTU ini kemudian mengungkapkan pengalaman yang sangat inspiratif dalam menggeluti bidang pertanian yang dirasakan sangat menjanjikan.
Sebelumnya Yos, menjabat sebagai kepala bidang lingkungan hidup pada tahun 2016, kemudian pada tahun 2017 dipindahkan sebagai camat di kecamatan Noemuti dan walau dengan kesibukan nya sebagai seorang ASN, dirinya tidak pernah mau berdiam diri dan puas dengan gaji yang diterima namun Ia tetap memanfaatkan potensi yang dimiliki dengan tetap menanam Lombok dan tanaman holtikultura lainnya.

Lebih lanjut Yosef mengatakan pada tahun 2018 ,Ia kemudian dipindahkan kembali menjabat sebagai Kabag umum di Kantor bupati TTU dan disaat itulah agak kesulitan membagi waktu untuk bertani. Namun Yosef tidak patah semangat, dirinya mencoba mencari solusi bagaimana pertanian nya tetap berjalan namun dengan pola tanam dan tanaman yang berbeda dimana tidak terlalu membutuhkan waktu ekstra namun dapat menghasilkan.
Akhirnya diputuskan menanam pepaya California dan menurutnya dirinya merupakan petani tunggal pad waktu itu dari tahun 2018 hingga sekarang dan hasil nya juga sangat menakjubkan tak kalah dengan saat Ia tidak banyak kesibukan. Tujuan dari Ia menggeluti bidang pertanian ini bukan menjadi kaya namun ingin memotivasi orang lain juga agar dapat memamfaatkan setiap potensi yang dimiliki.

Menurut Yosef, apa yang telah dilakukan ini merupakan suatu langkah awal yang baik, terutama bagi kaum muda dan kini para kaum melinnial ini sudah banyak yang mengembangkan tanaman holtikultura tersebut. dikatakan Yosef bahwa, karakter orang di TTU ketika melihat sebuah kesuksesan dari suatu sektor walau sesulit apapun mereka akan berusaha untuk menjadikan hal ini suatu motivasi dan belajar untuk menjadi sukses.

“Orang TTU lebih banyak aksen, tindakan atau kerja daripada banyak bicara dan itu tidak akan berhasil.oleh sebab itu hal yang bagus untuk dijadikan suatu langkah yang baik,”kata Yosef.

Ketika sudah merasakan hasil dari bertani, pria kelahiran desa Sipi, tahun 1980 ini kemudian mempunyai impian yang menarik untuk daerah nya yakni kalau Tuhan berkenan Ia ingin mendirikan pabrik yang dapat mengolah hasil yang ada untuk pengolahan lanjutan dan kedepannya dapat juga akan dikembangkan dalam skala yang lebih besar lagi.

Untuk diketahui tanaman holtikultura yakni ditanam oleh Yosef Tanu di kilometer enam, kecamatan kota Timor tengah Utara adalah pepaya sebanyak 1300 pohon, pisang sekitar 500an Sampai 2000 pohon dan juga sedang mengembangkan anggur dengan beberapa varietas yakni anggur merah,hitam dan hijau. selain itu juga ada tanaman sirih makan.

Terkait kendala dalam pertanian yang dilakukan, Yosep mengatakan bahwa, tentunya ada harus pengorbanan yang besar dilakukan, terutama korban waktu, dimana harus membagi waktu antara kerja di kantor dan di kebun namun semua itu dijalankan dengan penuh semangat dan sukacita.

“Bagi saya dalam melakukan sesuatu yang positif kenapa tidak kita lakukan, dan semua kembali lagi kepada pribadi masing – masing, kita harus menjadi contoh agar memotivasi orang lain. Pada prinsipnya dari hasil yang diperoleh dapat dinikmati tanpa harus membeli,” ujar bapak dari tiga putra dan putri ini.

Mantan camat Noemuti ini kembali menceritakan bahwa dalam bertani Ia dibantu oleh 4 orang tenaga kerja yang diberi upah minimum regional daerah.
Lahan pertanian yang diberi nama kebun Eden tersebut memang sudah cukup besar memberikan hasil bagi Yosef Tanu sekeluarga, bagi masyarakat TTU, selain itu juga sudah dapat menyerap tenaga kerja sekaligus telah turut mendukung pemerintah dalam pembangunan dan pemberdayaan masyarakat.

lebih lanjut Yosef menceritakan bahwa, hasil pertanian yang didapatkan dari tanaman holtikultura rata – rata misal untuk tanaman pepaya 50 s.d 75 kilo dan hasil nya per hari 750 ribu sedangkan pisang belum maksimal namun kalau dihitung tidak jauh berbeda dengan pepaya. Dengan perhitungan tahun pertama saja hasil nya lumayan besar.

Berasal dari orang tua yang juga petani tulen, Yosef Tanu selalu di nasehati oleh kedua orang tuanya apabila mau sukses harus sekolah setinggi-tingginya dan harapan orang tua agar dirinya sekolah di STPDN dan singkat cerita Yosef kemudian selesaikan study di STPDN dengan hasil yang baik dan kemudian memilih kembali mengabdi di daerah Kefamenanu dan itu awal Ia menjadi seorang petani tunggal yang memiliki hasil yang bermanfaat bagi banyak orang.

“Menjadi prinsip saya bahwa tanah yang diberikan oleh Tuhan adalah anugerah yang harus di olah dengan baik, oleh sebab itu saya benar – benar manfaatkan kesempatan dan lahan pertanian yang ada dengan baik,” ucap bakal calon wakil bupati TTU dengan penuh semangat dan antusias.

Suami dari Fridolin Marlyn Dae ini juga untuk memotivasi dirinya dan orang lain dengan memiliki motto hidup yang sangat menarik dan dapat menginspirasi banyak orang yakni “hidup ini hanya satu putaran waktu, dari start menuju finish, oleh sebab itu, harus di isi dengan hal yang baik, teruslah melangkah dalam keyakinan yang positif dan selalu bersandar pada kekuatan Tuhan, selagi masih diberi kesempatan”. ( CP)

Komentar