TTU, Mediaindonesiamenyapa.com – Bahagia itu sederhana, harus nikmati hidup dengan penuh rasa syukur dan selalu bersemangat. Hidup itu dibiarkan mengalir seperti air adalah filosofi yang sederhana tapi bermakna, yang selalu dipegang teguh oleh Bupati Timor Tengah Utara, Ray Fernandes.
Ray sapaan akrab dari Bupati TTU, memiliki semangat juang yang sangat tinggi dan menjadi motivator bagi masyarakat TTU, maupun keluarganya. Walaupun memiliki jabatan Bupati TTU yang diembannya selama dua periode ini, tetap saja ia memiliki jiwa bersahaja.
Dari rasa ingin menjadi sesuatu yang berguna bagi keluarga dan juga ingin berbuat baik bagi orang lain, maka dirinya terdorong untuk menciptakan suatu karya yang berguna. Karena disadari bahwa hidup ini sangat sulit dan terjadi sekali saja.
Selain itu, Bapak dari enam orang anak ini memiliki prinsip hidup lain yang menarik, yakni buatlah yang terbaik.
“Kalau kita tidak berbuat baik hari ini maka besok kita akan menyesal sebab kita melewati hari ini. Maka persembahkan hari ini yang baik maka esok akan menjadi yang terbaik,”ujar Ray.
Karena alasan itulah, ia selalu berusaha membuat suatu karya yang bisa menjadi inspirasi bagi orang lain. Salah satunya dengan mengubah daerah perbukitan tandus menjadi lahan pertanian subur, hijau, dan ke depan akan dijadikan tempat pariwisata.
Ketika ditemui Media Indonesia Menyapa di sela-sela kesibukannya, Pada kamis (2/7/2020) di lahan pertaniannya yang sangat luas di Kampung Lulu, Kelurahan Tubuhue, Kecamatan Kota Kefamenanu, dirinya menuturkan bahwa, saat menggarap lahan pertanian tersebut, awalnya masih hutan belukar.
“Dibutuhkan kesabaran dan keuletan. Kurang lebih 6 bulan kami mengolah bukit sehingga kini menjadi lahan pertanian yang menghasilkan. Saudara-saudara saya dari kampung juga dengan sukarela mendukung serta membantu mengubah bukit tandus ini menjadi lahan pertanian yang nantinya berguna bagi semua,” ungkapnya.
Menurutnya, setiap hari Ia, seusai melakukan tugasnya sebagai Kepala Daerah TTU, selalu menghabiskan waktu dengan mengurus lahan pertanian dan peternakan yang dimilikinya.
“Saya sangat bersyukur dan benar-benar menikmati hidup ini. Tidak ada waktu saya yang terlewati tanpa mengurus lahan pertanian dan peternakan ini. Karena saya memang berasal dari keluarga petani, sederhana, dan orang tua saya telah mendidik kami anaknya untuk mandiri,” tutur suami dari Kristiana Muki Anggota DPR RI ini.
Pantauan Media Indonesia Menyapa, lahan pertanian yang sedang diolah dan ditanami tersebut terdiri dari tanaman sayuran, buah-buahan varietas unggul, yang hampir semua bibitnya didatangkan dari beberapa negara. Tanaman tersebut antara lain, jagung varietas Lamuru, Pepaya California, pohon naga, cabai, jeruk, sirih, anggur, lengkeng dan masih banyak lagi. Sedangkan hewan-hewan yang dimilikinya, adalah sapi, babi, ayam, kambing, unggas.
Ray menambahkan, pada bulan Agustus mendatang, ia akan memanen seluruh pepaya California. Sedangkan beberapa waktu lalu kacang hijau yang dipanennya menghasilkan 48 juta rupiah. Ini adalah bukti keberhasilannya.
“Untuk mendapatkan hasil yang maksimal dan berkualitas maka dibutuhkan perjuangan yang panjang, keuletan, dan kesabaran.Saya sudah buktikan hal tersebut,” ujar Ray bangga.
Media Indonesia Menyapa menyaksikan secara dekat kesederhanaan dari Bupati TTU ini. Tanpa sekat ia bercengkrama dengan masyarakat dan semua orang yang ada di lahannya. Sesekali ia tertawa lepas dan berbicara dengan mereka dalam bahasa Dawan.
Mantan Wakil Bupati TTU ini juga menyampaikan bahwa, usai masa jabatannya sebagai Kepala Daerah Kabupaten Timor Tengah Utara, ia akan mengabdikan dirinya sebagai seorang petani karena dari pertanian lah masyarakat hidup.
Ketua DPW Partai Nasdem Provinsi NTT ini mengisahkan juga, jika pilihannya terbalik. Sejak awal selesai kuliah, impiannya adalah menjadi petani. Ia mengatakan, menjadi Bupati karena kebetulan dipilih oleh masyarakat Timor Tengah Utara. Pertanian itu adalah pilihan utamanya untuk menjalani hidup ini. Karena tidak hanya menyuplai kebutuhan dirinya dan keluarga tapi juga bagi orang lain .(CP).
Komentar