Kupang, MEDIAINDONESIAMENYAPA.COM | Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi NTT mengelar Pelatihan Pendamping Lapangan Kegiatan Penanaman Jagung Pola Integrasi (Pertanian dan Peternakan) Zona Timor tahun 2020 yang berlangsung di Aula kantor Dinas pertanian dan ketahanan pangan Provinsi NTT rabu(17/6/2020).
Kegiatan pelatihan di buka langsung oleh Wakil Gubernur NTT, Drs. Josef Nae Soi MM dan dalam sambutanya Wagub NTT, Yosep Nae Soi meminta agar setiap tenaga pendamping pertanian harus punya kemampuan yang profesional. Memiliki kompetensi untuk aplikasikan ilmu pada masyarakat.
“Sebagai Pendamping masyarakat, saudara-saudari harus ada nilai tambah. Punya skill dan kompeten. Harus bisa meyakinkan dan melatih masyarakat bagaimana melihat situasi yang ada mulai dari kondisi tanah, bagaimana pengolahannya, pemilihan bibit, dan kebutuhan air yang baik juga pengelolaan lahan,” ujar Josef.
“Ini adalah pengalaman yang sangat baik karena kalian belajar bersama tim ahli. Sehingga bisa terapkan ilmu dan bimbingan yang baik bagi masyarakat petani dan peternak,” kata Josef.
Dikatakannya, Ia bersama Gubernur NTT Viktor Laiskodat sangat ingin agar tanah Timor dan Sumba bisa memproduksi jagung yang bagus dan menjadi yang terbaik apalagi tanaman jagung cocok untuk lahan kering.
“Juga dengan Program Tanam Jagung Panen Sapi. Ini merupakan dua hal unik yang menunjang pertanian dan peternakan, bagaimana kita menanam jagung dan memanen sapi. Ini artinya, pertanian dan peternakan memiliki kaitan erat,” kata Josef.
“Nanti bersama dengan tim ahli juga, anda akan belajar bagaimana batang jagung, daun jagung dan batang padi sisa hasil panen bisa dibuat fermentasi dan dicampur dengan bahan-bahan tertentu untuk dijadikan makanan bagi ternak. Kalau batang jagung yang masih hijau dijadikan makanan sapi maka itu sudah biasa tapi yang hebat adalah batang jagung yang sudah kering bisa diolah menjadi makanan ternak. Disitulah nilai tambahnya,” jelas Josef.
Wagub mengharapkan agar dengan pelatihan ini bisa meningkatkan profesionalitas para pendamping sehingga dapat mendukun pengembangan pertanian di NTT.
Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan NTT, Ir. Yohanes Oktovianus MM menjelaskan kegiatan pelatihan ini diikuti oleh 70 orang peserta yang seluruhnya dari zona Timor, Rote, Sumba dan Flores yang dilatih oleh tim ahli. Adapun beberapa materi pelatihan diantaranya Konsentrasi Kebijakan Pertanian, implementasi TJPS (Tanam Jagung Panen Sapi), teknis pendampingan dan evaluasi, serta juga bimtek pada kelompok tani.
Dalam laporan nya, Yohanes Oktovianus menyampaikan bahwa ada Sekitar 70 orang pendamping yang mengikuti pelatihan dan kegiatan tersebut akan berlangsung selama 3 haru, selanjutnya akan dilakukan kunjungan langsung ke lokasi lahan penanaman jagung di Kabupaten Kupang .
Disampaikan pula bahwa dalam kegiatan pelatihan tersebut sebagai pemateri yakni para Tim ahli TJPS antara lain, Dr. Tony Basuki, Dr. Ben deRosari, ir. Marten Mulik,, Dr. Evert Hosang, Dr, Twen Dami Dato, Dr, Procula Matitaputy, Dr, Herry Kota, Ir Debora Kanahau, Dr. Yohanes Ngongo. Ir. Bambang Permana, Dr. Romo Marsel Bria Seran. (CP).